Motivation letter seringkali menjadi salah satu syarat ketika kita mendaftar beasiswa, masuk kuliah, hingga kerja. Maka dari itu, penting bagi kamu memahami contoh motivation letter yang baik dan benar.
Di sini, KitaLulus akan memberikan penjelasan mengenai apa itu motivation letter, jenis, hingga contoh yang bisa kamu jadikan acuan. Tunggu apalagi, yuk langsung disimak saja artikel ini hingga akhir!
Apa Itu Motivation Letter?
Motivation letter adalah suatu tulisan yang ditulis untuk memberitahu apa tujuan kamu melamar suatu program di suatu tempat. Misalnya mendaftar beasiswa X, masuk ke universitas Y, atau melamar kerja di perusahaan tertentu. Dengan kata lain, motivation letter jenisnya bisa berbeda-beda, tergantung apa tujuanmu mengirim surat tersebut.
Selain berisi tujuan, kamu juga bisa menjelaskan apa saja prestasi yang kamu dapat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan demikian, penyeleksi akan menilai bahwa kamu adalah kandidat yang patut dipertahankan hingga diterima.
Baca juga: 20 Kata-Kata Motivasi Kerja Terbaik, Bikin Semangat dan Produktif!
Perbedaan Motivation Letter dan Cover Letter
Terkadang motivation letter disamakan dengan cover letter. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang siginifikan.
Motivation letter memiliki struktur bahasa yang santai, tetapi tetap sopan. Surat ini akan berisi hal-hal yang bisa membuat kamu termotivasi untuk mencapai suatu tujuan. Kamu juga bisa menuliskan bagaimana cara kamu menilai diri sendiri sehingga recruiter bisa tahu kepribadian kamu.
Sementara itu, cover letter lebih menjelaskan tentang apa saja yang sudah kamu capai. Biasanya surat ini dikirim bersamaan dengan dokumen-dokumen melamar kerja. Isinya untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang kualifikasi diri kamu kepada recruiter.
Sebagai catatan tambahan, cover letter bukan surat lamaran pekerjaan ya! Berbeda dengan surat lamaran kerja, cover letter bentuknya lebih ke menjelaskan pengalaman, keahlian, dan bukti pencapaian (apabila ada) secara tertulis.
Tujuan Motivation Letter
Biasanya, lembaga yang mensyaratkan calon kandidat melampirkan motivation letter adalah perusahaan, organisasi, hingga lembaga pendidikan. Beberapa tujuan mereka di antaranya adalah sebagai berikut.
- Mengetahui tujuan kamu melamar posisi tersebut
- Mengetahui tentang bagaimana kamu menilai diri sendiri
- Mengetahui apa saja prestasi kamu dan bagaimana cara mencapainya
- Mengetahui keseriusan dan komitmen yang kuat dalam melamar posisi tersebut
Baca juga: 7 Contoh CV Beasiswa yang Menarik dan Cara Membuatnya
Struktur Motivation Letter
Secara garis besar, motivation letter memiliki 3 bagian utama, yaitu pembuka, isi, dan penutup. Akan tetapi, dalam bagian isi akan terdapat penjelasan yang kompleks karena harus memuat berbagai hal. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak struktur penulisan motivation letter berikut ini.
1. Pembuka
Seperti surat lainnya, motivation letter juga harus memiliki pembuka. Pembuka di sini diisi dengan salam dan perkenalan diri. Data yang bisa dicantumkan berupa nama lengkap, nama panggilan, tanggal lahir, hingga di mana domisili kamu.
2. Isi
Isi motivation letter memang harus kompleks. Namun, kamu jangan sampai terlarut sehingga menghasilkan berlembar-lembar ya. Sebab, biasanya penulisan jumlah katanya akan dibatasi.
Yang terpenting, kamu sudah mencantumkan tujuan kamu mengikuti seleksi, motivasi dan komitmen kamu saat diterima, dan prestasi diri kamu sebagai penilaian penunjang.
3. Penutup
Bagian penutup cukup sederhana, cukup ucapkan terima kasih dan salam penutup. Selain itu, di bagian ini kamu bisa mencantumkan kembali motivasimu secara ringkas kepada perekrut.
Baca juga: Apa Itu Public Speaking? Ini Tujuan, Metode, & Tips Belajarnya
Tips Membuat Motivation Letter Paling Ampuh
Jika kamu masih bingung, kamu bisa nih memperhatikan beberapa tips berikut.
1. Perhatikan Diksi dan Gaya Kepenulisan
Tips membuat motivation letter yang pertama adalah pilih diksi dan gaya penulisan dengan hati-hati. Saat menulis, kamu harus bisa mengatur pemilihan diksi agar tampak obyektif, tidak terkesan overestimate atau underestimate.
Jika memungkinkan, berlatihlah menulis dengan gaya storytelling, agar pembaca tidak bosan dengan narasi yang kamu buat.
Selain dua hal di atas, kamu juga perlu memastikan bahwa motivation letter-mu tidak mengandung unsur-unsur di bawah ini:
- Bertele-tele
- Menyombongkan diri
- Menuliskan kekurangan tanpa diseimbangi dengan kelebihan
- Tidak terstruktur
- Ejaan bahasa yang tidak kurang tepat
2. Lakukan Riset pada Lembaga Tujuan
Lakukan riset pada perusahaan, organisasi, hingga sekolah yang ingin kamu lamar. Riset ini akan berguna untuk kamu bisa menjelaskan bagaimana nantinya kamu menentukan target capaian saat diterima di sana.
Dengan memahami lembaga tujuan, kamu akan dinilai mengenal dengan baik apa tujuan kamu melamar posisi tersebut. Ini akan menjadi poin plus dari recruiter.
3. Kenali Diri Kamu
Setelah mengenal lembaga tujuan dengan baik, kamu juga harus mengenal diri sendiri. Sebab, motivation letter sebenarnya adalah bagaimana kamu tahu seberapa keras diri kamu ketika ingin mencapai sesuatu. Kamu juga bisa mengetahui dengan jelas apa saja skill yang kamu miliki untuk dijelaskan di dalam surat.
4. Membuat Kerangka Isi Motivation Letter
Setelah itu, kamu harus tahu apa yang akan kamu tulis. Kamu bisa membuat kerangka isi motivation letter dengan menulis poin penting untuk dijelaskan lebih lengkap lagi.
5. Tuliskan Hingga Selesai
Setelah kerangka isi sudah selesai, kamu bisa menuliskannya dengan jelas. Tuliskan saja hingga selesai tanpa perlu berpikir apakah isinya sudah sesuai kaidah bahasa atau belum. Lakukan proses review dan editing saat surat sudah selesai ditulis.
6. Review dari Orang Lain
Setelah surat selesai ditulis, kamu bisa membaca ulang sekali atau dua kali. Setelah yakin, kamu bisa meminta orang lain untuk me-review, bisa teman, keluarga, atau pembimbing kamu. Hal ini bertujuan supaya ada sosok yang objektif dalam menilai surat itu sehingga jika ada yang kurang tepat dalam isinya bisa diperbaiki dengan maksimal.
7. Lakukan Editing
Terakhir, lakukan editing sebelum dikirim. Proses ini sangat penting untuk mengecek apakah motivation letter sudah memiliki isi yang baik atau belum. Selain itu, dengan melakukan editing final seperti ini, kamu juga bisa melihat apakah suratmu sudah memenuhi standar kebahasaan yang sesuai (misalnya kalau surat tersebut berbahasa Indonesia, apakah sudah memenuhi KBBI atau belum).
Baca juga: Mau Sukses di Usia Muda? Terapkan Growth Mindset Yuk! Ini 7 Caranya
Contoh Motivation Letter
Berdasarkan tujuan pelamaran, terdapat 3 jenis motivation letter, yaitu motivation letter untuk melamar pekerjaan, melamar beasiswa kuliah atau internship, dan melamar menjadi volunteer di suatu lembaga atau organisasi.
Berikut beberapa contoh yang bisa kamu jadikan referensi:
1. Motivation Letter untuk Melamar Beasiswa
2. Motivation Letter untuk Melamar Pekerjaan
3. Motivation Letter untuk Melamar Menjadi Volunteer
Baca juga: 7 Pekerjaan yang Cocok untuk Lulusan SMA, Gaji Besar dan Ada Jenjang Karir!
Itulah contoh motivation letter yang bisa kamu jadikan inspirasi saat membutuhkannya.
Nah, jika kamu sekarang sedang mencoba mencari kerja, coba praktikkan cara menulis motivation letter di atas, ya. Dan untuk mencari lowongan pekerjaan yang aman dan terpercaya, kamu bisa gunakan aplikasi KitaLulus. Lowongan kerja yang terdapat di KitaLulus sudah terkurasi dengan baik sehingga kamu tidak akan menemukan perusahaan bodong yang biasanya menipu kandidat.
Cara menggunakannya mudah kok. Kamu tinggal instal aplikasi KitaLulus di Play Store atau App Store dan lakukan registrasi dengan cara masuk ke akun Google kamu. Setelah itu kamu bisa mencari lowongan kerja sesuai posisi, nama perusahaan, atau dengan mengatur wilayah yang kamu inginkan.
Bagaimana? Simpel sekali, kan, menggunakan KitaLulus? Dengan KitaLulus, kamu akan mendapatkan pengalaman mencari kerja dengan #LebihMudah dan aman terpercaya. Yuk, langsung instal aplikasi KitaLulus sekarang juga!