Demotivasi adalah fenomena yang tidak asing di lingkungan kerja. Demotivasi ini kemudian akan menyebabkan performa kurang baik. Jika dibiarkan, hasil pekerjaan kamu bisa saja akan semakin tidak maksimal dan itu dapat berpengaruh pada jenjang karir kamu.
Untuk meminimalisir hal tersebut, kamu bisa menyimak cara mengatasi demotivasi kerja yang akan dijelaskan di artikel ini. Jangan skip dan baca hingga akhir, ya!
Apa Itu Demotivasi?
Secara istilah, demotivasi adalah hilangnya motivasi dalam diri untuk melakukan sesuatu. Demotivasi bisa terjadi pada siapa pun di lokasi kerja, baik karyawan di tingkat staf, divisi, manager, hingga jajaran C-level.
Demotivasi adalah hal yang umum di dunia kerja. Namun tentunya hal tersebut bukan terjadi tanpa alasan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya, mulai dari tubuh lelah, stres berlebih, ataupun merasa tidak dapat mengerjakan sesuatu secara maksimal.
Mungkin akan sulit bagi kamu mencegah fenomena demotivasi, namun setidaknya jika hal tersebut terjadi, ada cara mengatasi demotivasi kerja yang bisa kamu lakukan. Ini akan dijelaskan pada pembahasan di bawah.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Quiet Firing dan 5 Tanda Kamu Mengalaminya
Ciri Karyawan yang Mengalami Demotivasi Kerja
Sebelum sampai ke penjelasan tentang cara mengatasi demotivasi kerja, kamu perlu memperhatikan ciri karyawan yang mengalami demotivasi. Ciri ini sekaligus bisa kamu jadikan patokan untuk menilai apakah kamu sedang mengalami demotivasi kerja atau tidak.
Nah, jika sudah mengetahui hal tersebut, kamu tentu bisa lebih mudah untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
1. Mendadak Sering Menyendiri
Tanda karyawan yang mengalami demotivasi adalah mereka secara perlahan atau tiba-tiba menarik diri dari lingkungan, bahkan dari circle yang biasanya selalu bersama. Hal ini dikarenakan timbulnya rasa tidak nyaman ketika berkumpul.
2. Tidak Disiplin
Ciri lainnya adalah karyawan menjadi tidak disiplin. Sebagai contoh biasanya kamu berangkat ke kantor tepat waktu. Namun, akhir-akhir ini kamu sering terlambat.
Atau kamu biasanya menyelesaikan seluruh pekerjaan tepat waktu bahkan sebelum deadline tiba, tetapi kemudian pekerjaan tersebut terasa membebani sehingga kamu menyelesaikannya melebihi deadline. Kedua contoh itu bisa jadi mengarah ke ciri kamu mengalami demotivasi kerja.
3. Tidak Ada Inisiatif
Fenomena quite quitting yang akhir-akhir marak dibahas, salah satu ciri yang terjadi adalah mengerjakan tugas seperlunya sesuai tanggung jawab. Nah, hal tersebut bisa juga termasuk tanda demotivasi kerja, lho.
Sebab, orang yang mengalami demotivasi adalah orang yang tidak akan memberikan inisiatif ide pada suatu kegiatan atau bahkan berinisiatif mengerjakan tugas tambahan yang sebenarnya masih berkaitan dengan jobdesk-nya.
4. Ketakutan yang Berlebihan
Merasa takut mencoba hal baru adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah ketika kamu merasa selalu takut bahkan perasaan itu sangat berlebihan dan terasa membebanimu.
Ini bukan karena kamu merasa tidak percaya diri, tetapi sudah tidak memiliki semangat kerja lagi. Sebab, ketika kamu belum berpengalaman mengerjakan sesuatu, kamu tetap akan menerima tantangan selama ada keinginan dalam diri.
5. Kehilangan Minat untuk Berkembang
Terakhir dalam ciri karyawan yang mengalami demotivasi adalah kehilangan minat untuk berkembang. Hilangnya minat berkembang ini dikarenakan tidak adanya inisiatif dalam diri untuk belajar dan mencoba hal baru.
Baca Juga: 20 Kata-Kata Motivasi Kerja Terbaik, Bikin Semangat dan Produktif!
Penyebab Demotivasi Kerja
Lantas, apa sih penyebab demotivasi kerja? Mengapa hal ini bisa terjadi pada karyawan yang bahkan tidak memandang jabatan? Berikut penjelasan lengkap tentang penyebab demotivasi kerja yang bisa kamu pelajari dengan detail.
1. Takut Mencoba Hal Baru
Salah satu penyebab demotivasi adalah selalu merasa takut mencoba hal baru. Merasa tidak piawai dalam melakukan suatu hal karena tidak memiliki pengalaman memang wajar, utamanya untuk fresh graduate yang baru pertama kali terjun ke dunia kerja profesional.
Namun, jika kamu terus-menerus merasa takut mencoba hal baru sehingga harus menolak kesempatan yang diberikan atasan, hal itu bisa membuat kamu diremehkan oleh tim dan atasan. Kamu dianggap tidak kompeten. Jika hal ini terjadi, kamu akan terjebak dalam situasi kurang menyenangkan dan membuat semangat kerja kamu redup.
2. Tidak Memiliki Kepercayaan Diri
Tidak memiliki kepercayaan pada diri sendiri adalah penyebab demotivasi kerja berikutnya. Padahal, tidak memiliki pengalaman bukan berarti harus merasa minder, lho.
3. Upah Tidak Sesuai Beban Kerja
Memiliki beban kerja banyak, tetapi upah rendah? Bisa jadi demotivasi adalah kondisi yang disebabkan oleh hal tersebut.
Penyebab demotivasi kerja ini umumnya dirasakan oleh karyawan di perusahaan yang baru dirintis dengan jumlah tim sedikit. Karena keuangan belum stabil, perusahaan hanya menggaji karyawan dengan standar padahal kerjaannya double karena harus merangkap posisi.
Baca juga: Startup Adalah: Ciri dan Perbedaan dengan Perusahaan Konvensional
4. Kurang Mendapat Apresiasi dari Atasan
Apresiasi tidak hanya berupa gaji, tetapi juga dari segi peningkatan kemampuan karyawan hingga kesempatan mendapatkan jenjang karir yang diinginkan. Tidak adanya hal-hal tersebut dapat menyebabkan karyawan mengalami demotivasi kerja.
5. Tim yang Tidak Supportive
Kamu memang harus bisa beradaptasi untuk bekerja dalam tim. Namun, bukan salah kamu jika kamu tidak dapat bergaul, sebab para anggota tim yang tidak supportive satu sama lain bahkan saling menjatuhkan. Hal itu bisa terjadi karena lingkungan kerja yang kurang baik dan atasan kurang bisa menjadi jembatan antar anggota untuk bekerja sama dengan baik.
6. KPI yang Tidak Realistis
Penyebab lain dari demotivasi adalah KPI yang tidak realistis. Setiap posisi memiliki key performance index (KPI) sendiri-sendiri. Namun, penyusunan KPI tentu harus disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas tim.
Jika KPI terlalu tinggi bahkan tidak realistik tentu akan sulit tercapai. Padahal pencapaian KPI adalah hal yang bisa membuat karyawan semangat untuk melanjutkan menyelesaikan pekerjaan yang lain.
7. Burnout
Begitu banyak beban kerja akan membuat karyawan merasa kewalahan. Nah, hal tersebut bisa menyebabkan burnout yang mengakibatkan demotivasi kerja pada karyawan.
8. Lebih Fokus kepada Kesalahan
Selanjutnya dalam penyebab demotivasi adalah adanya sikap saling menyalahkan, baik antar anggota tim, karyawan-atasan, atau karyawan itu sendiri. Sikap ini bisa terjadi karena kita lebih fokus pada kesalahan yang ada. Padahal, kesalahan adalah hal yang bisa dijadikan sebagai pemicu kesuksesan, lho.
9. Mudah Baper
Hal lain yang dapat menjadi penyebab demotivasi adalah mudah baper atau terlalu peka terhadap suatu situasi. Namun, peka di sini dikaitkan pada konteks kurang menyenangkan. Terlebih di lingkungan kerja. Terlalu perasa terhadap perkataan orang lain bisa menyebabkan demotivasi kerja pada diri kamu karena merasa tidak nyaman.
Baca Juga: 7 Contoh Jawaban Pertanyaan Motivasi Kerja Saat Interview
Cara Mengatasi Demotivasi Kerja
Jika kamu mengalami ciri demotivasi kerja seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kamu bisa melakukan berbagai kegiatan di bawah ini sebagai cara mengatasi demotivasi kerja.
1. Tingkatkan Komunikasi dengan Tim maupun Atasan
Merasa atasan kurang adil dalam memperlakukan kamu dengan karyawan lain? Atau bahkan merasa beban kerja terlalu berlebihan padahal jenjang karir atau gaji yang diterima kurang setara?
Kamu bisa lho membicarakannya dengan atasan secara baik-baik. Jika atasan memiliki sifat leadership yang baik, dia akan menerima masukan dan keluhan kamu lalu mencarikan solusi terbaik untuk dua pihak.
Saat kamu mengalami masalah dengan anggota tim lain juga bisa diobrolkan secara langsung. Hal ini guna menghindari asumsi atau kesalahpahaman yang berkepanjangan. Dengan merasa nyaman di tim, pasti akan merasa nyaman dalam bekerja juga, kan?
2. Apresiasi Diri Sendiri dengan Baik
Cara mengatasi demotivasi adalah dengan mengapresiasi diri sendiri. Bentuk apresiasi ini tidak hanya tentang kegiatan santai, tetapi mencakup seluruh hal yang berpengaruh pada ketenangan hidup kamu.
Nah, saat kamu merasa tidak merasa diapresiasi dengan baik oleh atasan atau teman kantor, kamu bisa memberikan apresiasi ke diri sendiri dengan lebih proper.
3. Cari Kegiatan Baru untuk Distraksi
Cara selanjutnya untuk mengatasi demotivasi adalah dengan mencari kegiatan baru. Kegiatan ini dimaksudkan untuk distraksi dari rasa bosan dan penat saat bekerja.
4. Bergabung dengan Komunitas
Bergabung dengan komunitas juga bisa kamu lakukan sebagai cara mengatasi demotivasi kerja. Kamu bisa mendapatkan banyak manfaat dari bergabung di suatu komunitas, seperti memperoleh ilmu baru, mengerjakan kegiatan baru, hingga memperluas networking.
5. Cuti untuk Beristirahat atau Berlibur
Mengambil cuti untuk beristirahat dari rutinitas kantor juga bisa kamu jadikan sebagai cara mengatasi demotivasi kerja. Cuti akan membuat kamu mendapatkan waktu santai, menyendiri, dan melakukan refleksi.
Kamu juga bisa memanfaatkan waktu cuti untuk berlibur sehingga saat kembali bekerja menjadi lebih fresh.
6. Belajar dari Pencapaian yang Didapat
Cara mengatasi demotivasi kerja selanjutnya ini berkaitan dengan cara mengapresiasi diri sendiri. Apresiasi bukan hanya tentang pujian atas kinerja yang baik atau memberikan reward.
Namun, dengan kamu merasa cukup dengan diri sendiri hingga menjadikan kesalahan yang dilakukan sebagai proses berkembang, itu sudah cukup untuk memberikan apresiasi ke diri sendiri.
7. Bercerita ke Orang yang Dipercaya
Ketika kamu memiliki unek-unek perihal lingkungan kerja, tetapi kamu tidak bisa menyelesaikannya dengan pihak di lingkungan kerja, maka cara mengatasi demotivasi adalah kamu bisa bercerita ke orang yang dapat dipercaya. Hal ini bisa membantu kamu untuk meluapkan masalah dan ketidaknyamanan dalam diri.
Namun, pilih orang yang dipercaya di luar lingkungan kantor, ya. Usahakan orang tersebut tidak mengenal dengan satu pun orang kantor sehingga rahasia kamu bisa tersimpan baik.
8. Setting Goal yang Realistis
Salah satu penyebab demotivasi adalah adanya unrealistic goal. Nah, hal ini bisa mulai kamu atasi dengan melakukan breakdown ulang goal yang ingin dicapai. Ubah menjadi tujuan per step-nya. Jadi, kamu dapat mencapainya dengan mudah.
9. Tingkatkan Kepercayaan Diri
Yang terakhir untuk mengatasi demotivasi adalah meningkatkan kepercayaan diri. Kamu bisa mulai dengan lebih banyak membaca buku dan literatur lainnya sesuai dengan jobdesk kamu. Kamu juga bisa lebih aktif bertanya ke rekan atau atasan sehingga wawasan kamu bertambah.
Baca Juga: 20+ Ucapan Semangat Kerja Dijamin Bisa Boost Produktivitas Kamu
Itulah cara mengatasi demotivasi kerja yang bisa kamu pelajari dan terapkan. Karena demotivasi adalah hal yang bisa membahayakan rencana karir kamu, jadi pastikan kamu mengembalikan motivasi kerja kamu seperti semula supaya hasil kerja tetap dalam performa yang diinginkan oleh atasan. Ketika hasil kerja on track, kamu juga pasti merasa bangga kepada diri sendiri, kan?
Namun, jika ternyata penyebab demotivasi kerja adalah karena lingkungan kerja toxic, kamu bisa kok untuk berpindah perusahaan. Mengajukan resign bisa menjadi cara ampuh. Jika perusahaan kamu memberlakukan one month notice, selama menunggu hari untuk berhenti bekerja dari perusahaan tersebut, kamu bisa sembari mencari lowongan kerja baru.
Mencari informasi lowongan kerja yang aman, di KitaLulus saja. KitaLulus menyediakan platform pencarian kerja dengan keamanan terpercaya. Sebab, perusahaan yang tergabung sudah terverifikasi dengan ketat oleh tim berpengalaman serta sistem berteknologi canggih. Jadi, kamu tidak akan bertemu dengan perusahaan bodong yang kerap melakukan penipuan kepada pelamar.
Bagaimana cara melamar kerja di KitaLulus? Mudah dan simpel. Kamu cukup instal aplikasi KitaLulus lalu lakukan registrasi dengan masuk ke akun email kamu yang masih aktif. Setelah itu kamu sudah bisa mencari lowongan kerja dengan mengetik nama posisi, nama perusahaan, atau kota tujuan yang kamu inginkan.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, langsung instal aplikasi KitaLulus di smartphone kamu!