Gaji arsitek– Apakah kamu pernah memiliki keinginan untuk merancang sebuah bangunan sesuai keinginan kamu? Jika iya, jadi arsitek saja! Gaji arsitek termasuk tinggi di Indonesia, bahkan bisa mencapai ratusan juta per proyeknya.
Namun, setiap profesi kerja tentu saja ada kekurangan dan kelebihannya. Jika seorang arsitek bisa digaji ratusan juta sesuai pengalamannya, kerja keras yang dikeluarkan juga harus sebanding. Terkadang, arsitek bahkan bisa bekerja di saat akhir pekan ketika klien memang membutuhkannya.
Kamu sanggup untuk bekerja dengan sistem demikian? Jika iya, kamu tentu harus lebih mengenal profesi ini dan jenjang karir yang bisa kamu dalami sebagai arsitek.
Di artikel ini, KitaLulus akan menjelaskan berbagai hal mengenai arsitek, mulai dari tugas yang harus dikerjakan, jenis arsitek yang bisa kamu jadikan referensi, hingga perbandingan gaji berdasarkan pengalaman. Akan dijelaskan juga bagaimana nominal gaji arsitek di beberapa negara di dunia.
Yuk, langsung simak saja artikel ini hingga selesai!
BACA JUGA: 6 Cara Manajemen Waktu yang Efektif dan Manfaatnya, Dijamin Nggak Menyesal!
Mengenal Profesi Arsitek
Arsitek adalah seseorang yang bertugas untuk mendesain suatu bangunan sekaligus mengombinasikan fungsi bangunan, sesuai dengan tujuan pembangunannya. Nantinya, arsitek akan berkolaborasi dengan tim kontraktor yang akan melakukan pembangunan dari desain yang telah dibuat tersebut.
Apa kamu tahu bahwa untuk menjadi seorang arsitek juga harus memiliki sertifikat khusus? Sertifikat ini setara dengan dokter yang hanya bisa berpraktik setelah mendapatkan izin bisa menjadi dokter. Bahkan, ada aturan undang-undangnya lho!
Jika kamu ingin menjadi arsitek, kamu harus bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA). Hal ini sesuai aturan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek.
Adanya aturan tersebut dikarenakan untuk bisa mendesain bangunan tidak hanya bisa menggambar saja, tetapi juga harus bisa mengerti tentang keselamatan bangunan. Jadi, ketika desain bagus, tetapi nantinya bangunan tidak memiliki keamanan ketika dibangun, tentu akan membahayakan yang tinggal di bangunan tersebut.
Skill yang Harus Dimiliki Arsitek
Maka dari itu, seorang arsitek juga harus memiliki keahlian tertentu. Biasanya, keahlian ini akan didapat ketika belajar di jurusan Teknik Arsitektur.
Beberapa skill yang harus dimiliki arsitek diantaranya:
- Dapat melakukan desain bangunan
- Mampu melakukan perencanaan anggaran
- Mampu melakukan analisis dan observasi ketika akan dan saat melakukan desain bangunan
- Memahami gambar 2D dan 3D karena desain akan dipresentasikan ke dalam gambar serta maket
- Detail, kreatif, dan disiplin
Tugas dan Tanggung Jawab Arsitek
Apakah tugas dan tanggung jawab arsitek hanya mendesain bangunan saja? Tentu saja tidak. Arsitek memiliki banyak tugas yang berkaitan dengan pembangunan sebuah bangunan, mulai dari riset desain hingga pengaturan penataletakkan hal-hal yang ada di banguanan yang akan dibangun.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tugas dan tanggung jawab seorang arsitek:
- Melakukan riset bangunan yang diinginkan seorang klien sesuai dengan tujuan pembangunan.
- Membuat konsep desain bangunan.
- Membuat konsep desain interior bangunan.
- Mengelola tata letak ruang sebuah bangunan.
- Menentukan tata letak sistem instalasi listrik pada bangunan.
- Menentukan jenis dan sistem instalasi pipa air dan ventilasi pada bangunan.
- Memastikan kembali keamanan bangunan dengan mengecek segala hal pada desain yang dibuat.
BACA JUGA: Apa Itu Interpersonal Skill? Ini 11 Macam dan Cara Meningkatkannya
Jenis-jenis Arsitek
Ada terdapat beberapa jenis arsitek yang bisa kamu pilih jika ingin berkarir di bidang ini. Jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut.
1. Arsitek Rumah
Arsitek ini biasanya memiliki klien perseorangan. Bangunan yang harus didesain hanya berupa rumah hunian biasa.
2. Arsitek Perumahan
Klien arsitek ini biasanya adalah perusahaan yang bergerak di bidang hunian. Desain bangunan tidak sama dengan yang diminta klien pada jenis Arsitek Rumah meskipun sama-sama membangun hunian. Hal ini dikarenakan desain perumahan akan melihatkan banyak sistem bersama agar nantinya tidak memberikan salah fungsi jika digunakan banyak orang dalam waktu bersamaan.
3. Arsitek Komersial
Jenis arsitek yang berikutnya adalah arsitek komersial, yaitu arsitek yang dikontrak untuk bangunan-bangunan bisnis seperti hotel, mall, guest house, cafe, dan semacamnya. Jika proyeknya besar, umumnya arsitek komersial akan bekerja dalam tim arsitek, tidak bekerja sendirian.
4. Arsitek Industri
Arsitek industri akan lebih bekerja pada sebuah bangunan perusahaan untuk melakukan pemahaman struktur atau sistem instalasi yang ada di dalamnya. Arsitek jenis ini juga nantinya harus paham tentang proses input-output yang terjadi dalam sebuah industri.
Jenjang Karir Arsitek
Jenjang karir arsitek akan ada 3 tahap, yaitu:
- Arsitek Muda
- Arsitek Madya
- Arsitek Utama
Tahapan tersebut tentu saja berdasarkan pengalaman. Arsitek muda akan menjadi tahapan karir paling awal yang belum diberikan tanggung jawab secara penuh untuk melakukan desain suatu bangunan. Dia masih ditugaskan untuk membantu arsitek madya yang nantinya dipimpin oleh arsitek utama.
Gaji Arsitek Berdasarkan Pengalaman
Gaji arsitek sama seperti gaji profesi lain, memiliki tahap, tidak langsung mendapatkan nominal tinggi. Untuk arsitek muda yang fresh graduate bahkan akan mendapatkan gaji setara UMR di wilayah perusahaan mereka bekerja, yaitu sekitar Rp3.500.000 hingga Rp5.500.000.
Jika sudah memiliki pengalaman 1-2 tahun bekerja, gaji akan mendapatkan kenaikan 2 hingga 3 kali arsitek muda.
Akan tetapi, gaji tersebut tentu saja hanya rata-rata pada umumnya. Jika kamu setelah lulus langsung mendapatkan peran di perusahaan bonafit yang ada di luar negeri atau bahkan menjalankan peran freelance, gaji yang didapatkan jauh lebih besar.
Untuk arsitek berpengalaman dan mendapatkan banyak rekomendasi klien bahkan bisa bekerja sendiri dengan sistem proyek per klien. Gajinya sangat tinggi loh bisa sampai ratusan juta per proyek.
Perbandingan Gaji Arsitek di Indonesia dan Negara Lainnya
Jika dibandingkan dengan gaji arsitek di luar negeri, terutama negara-negara di Amerika atau Eropa, gaji arsitek Indonesia tentu saja kecil. Yuk, simak daftar gaji arsitek di luar negeri berikut ini.
- Amerika Tengah, Amerika Selatan: Rp1,4 miliar–Rp1,8 miliar per tahun
- Eropa Timur: Rp1.1 miliar–R1.4 miliar per tahun
- Timur Tengah: Rp774 juta–Rp1.3 miliar per tahun
- Afrika: Rp744 juga per tahun
- Australia; Rp1,1 miliar per tahun
BACA JUGA: 9 Pertanyaan User Interview Paling Sering Muncul dan Tips Menjawabnya
Gaji arsitek memang tidak main-main ya. Namun, keahlian yang kamu miliki memang harus tinggi sehingga klien percaya dengan rancangan yang kamu buat. Bagaimanapun, ada pengalaman, ada jaminan untuk sukses. Tidak hanya di bidang arsitek, tetapi juga untuk seluruh jenis profesi kerja.
Nah, jika kamu sekarang baru saja lulus, baru resign, atau bahkan sedang mencari lowongan kerja pengganti kerjaan sekarang, kamu bisa menggunakan aplikasi KitaLulus. Aplikasi KitaLulus memudahkan kamu dalam mencari lowongan pekerjaan dengan cara mencari menggunakan nama posisi, perusahaan, kota domisili, bahkan filter gaji tertinggi.
Caranya mudah. Kamu hanya perlu instal aplikasi KitaLulus di Playstore lalu lakukan log in dengan masuk akun Google kamu. Setelah itu, kamu sudah bisa melamar pekerjaan di posisi yang kamu inginkan.
Tidak hanya tentang informasi lowongan pekerjaan, kamu juga bisa menikmati fitur lainnya, salah satunya adalah fitur komunitas. Ada berbagai komunitas yang bisa kamu ikuti, sesuai bidang yang kamu minati. Di komunitas tersebut, kamu bisa berbagai informasi penting dengan sesama anggota komunitas. Jadi, bisa menambah ilmu dan networking.
Tunggu apalagi, yuk langsung saja instal aplikasi KitaLulus di smartphone kamu! Nikmati pengalaman melamar kerja dengan #LebihMudah dengan aplikasi KitaLulus.