Hard skill adalah istilah yang sangat populer, terutama untuk urusan bidang kerja. Di setiap syarat dan ketentuan yang dicantumkan dalam sebuah lowongan kerja, pasti akan selalu ada hard skill.
Namun, adakah di antara kamu semua yang tiba-tiba bingung apa hard skill yang dimiliki untuk dicantumkan dalam curriculum vitae? Atau bahkan justru belum memahami sebelumnya apa itu hard skill dan tidak tahu perbedaannya dengan soft skill?
Jika kamu belum memahami hard skill secara istilah dengan baik, kamu harus membaca artikel ini hingga akhir. Sebab, pemahaman tentang hard skill adalah wajib bagi jobseeker, bahkan untuk seorang karyawan. Sebab, hard skill adalah kemampuan yang akan terus berkembang dan harus terus dikembangkan sepanjang berkarir.
Jadi, yuk langsung simak saja artikel ini hingga akhir!
Apa Itu Hard Skill?
Secara definisi, hard skill adalah sebuah kemampuan yang dapat ditingkatkan dengan bersekolah, mengikuti seminar, mengikuti kursus, hingga secara privat dengan coaching.
Pada dasarnya, semua keahlian memang bisa ditingkatkan dengan melatih diri, termasuk soft skill. Namun, untuk hard skill memang kemampuan yang paling mudah untuk dipelajari karena bentuknya teknis, bisa dipelajari dengan mengikuti panduan dan teori tertentu.
Misal, kamu ingin bekerja secara accounting. Hard skill yang harus kamu kuasai adalah tentang pengoperasian Ms. Excel. Kemampuan tersebut bahkan harus jauh lebih jago karena seluruh laporan keuangan hingga laporan pajak akan menggunakan Ms. Excel.
Kita akan membahas contoh hard skill lebih banyak di subjudul berikutnya secara detail. Jadi, pastikan untuk tidak skip artikel dan membacanya hingga akhir ya. Akan dijelaskan pula bagaimana mencari informasi loker yang sesuai dengan kemampuan dan passion kamu.
Baca juga: Self Management: Manfaat, Jenis Skill, dan Tips Meningkatkan
Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill
Jika keduanya sama-sama bisa dipelajari, lalu apa perbedaan antara hard skill dan soft skill? Sebuah pertanyaan bagus, tetapi sangat mudah menjawabnya. Hal ini dikarenakan perbedaan hard skill dan soft skill cukup mencolok.
Hard skill bisa kamu tingkatkan melalui pendidikan formal dan nonformal, sedangkan soft skill hanya kamu yang bisa menentukan apakah kamu akan bisa menguasai soft skill atau tidak. Ya, semuanya tergantung pada keinginan kamu untuk menguasainya.
Untuk lebih lengkapnya, beberapa perbedaan hard skill dan soft skill lainnya bisa kamu pelajari di penjelasan di bawah ini.
1. Jenis Kemampuan
Hard skill adalah kemampuan yang spesifik. Misal, penguasaan Ms. Office, pengoperasian kode program, pemasangan iklan digital, dan lain-lain.
Untuk soft skill, jenis kemampuannya memang bisa disebutkan. Namun, kamu tidak akan bisa melihatnya secara gamblang atau bahkan melakukan pengujian dengan tes untuk membuktikan bahwa seseorang memiliki sifat tersebut. Meskipun dengan jenis soal psikotes paling rumit, kamu tidak akan secara 100% menilai soft skill seseorang.
2. Sifat Kemampuan
Perbedaan kedua tentu saja masih berkaitan dengan perbedaan hard skill dan soft skill yang pertama. Hard skill adalah hal yang bisa dipelajari bahkan “dipamerkan”.
Oleh karena itu, hard skill sering menjadi tolak ukur pertama seseorang saat akan naik jabatan. Meski di posisi manajerial umumnya soft skill lebih dibutuhkan, namun untuk menjadi senior specialist, hard skill menjadi pertimbangan utama.
3. Cara Penguasaan
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, baik hard skill dan soft skill memang bisa ditingkatkan dengan kata lain kamu bisa mempelajarinya.
Namun, kamu tentu saja akan lebih sulit menguasai soft skill karena tidak bisa dipaksakan untuk kamu kuasai. Membutuhkan waktu yang tidak bisa diukur selayaknya hard skill yang bisa dipelajari dengan berapa kali pertemuan kelas di sebuah kursus.
4. Pembuktian/Pengukuran
Hard skill adalah kemampuan yang measurable. Biasanya akan dibuktikan dengan transkrip nilai, ijazah, hingga sertifikat. Untuk soft skill? Kamu tentu saja tidak bisa membingkai sertifikat yang menyatakan kamu orang yang jujur untuk dipamerkan ke semua orang, kan?
Baca juga: Cara Belajar Digital Marketing untuk Pemula Terlengkap
Contoh Hard Skill yang Populer
Hard skill yang harus kamu kuasai tentu saja tergantung pada bidang kerja atau hobi yang kamu minati. Misal, untuk bekerja di sebuah pemasaran digital, kamu harus menguasai kemampuan analisis dan observasi yang bagus. Terlebih tentang penguasaan kamu terhadap media sosial yang sedang populer, seperti Instagram, Tiktok, dan lainnya. Hal-hal tersebut nantinya akan menunjang kinerja kamu.
Berikut adalah contoh hard skill yang populer di berbagai bidang kerja.
1. Pemrograman
- Bahasa kode (javascript, phyton, PHP, HTTP, CSS, SQL, dll)
- Pengembangan android atau iOS
- API
- Penguasaan perlindungan database
- Pengembangan web dan aplikasi
- UI/UX design
2. Pemasaran Digital
- Penguasaan media sosial (Facebook, Instagram, TikTok, dll)
- Penguasaan Google Analytics
- Email marketing
- SEO
- SMM
- SEM
- Sistem manajemen konten (CMS)
- Content Marketing
3. Akuntansi
- Analisis data
- Ms. Excel
- Pemahaman tentang laporan keuangan
- Cara menghitung pajak
4. Penulisan untuk Pemasaran
- Copywriting
- SEO
- Content writing
- UX Writing
- Kemampuan bahasa asing
5. Kreatif
- Desain grafis
- Penguasaan aplikasi desain (photoshop, indesign, after effect, dll)
- Editing video
- Photo editing
- Memahami pengoperasian Figma, Adobe XD, Axure, dll.
6. Penjualan
- Penguasaan tentang produk
- Pengembangan produk
- Customer success
- Penelitian pemasaran
- Relation building
- Manajemen klien
Untuk contoh hard skill lainnya sesuai dengan bidang yang kamu kuasai, bisa dicek di artikel KitaLulus lainnya ya. Ada berbagai bidang kerja yang sudah diulas dalam artikel-artikel KitaLulus di bagian Seputar Kerja, seperti arsitek, IT support, personal assistant, call center, hingga crew kitchen secara lengkap dan detail hingga informasi gajinya.
Baca juga: 30 Contoh Keahlian dalam CV yang Menarik Perhatian HRD
Contoh Penulisan Hard Skill dalam CV
Penulisan hard skill dalam CV tidak bisa kamu lakukan dengan sembarangan, lho. Sama dengan pengalaman, kamu tidak diwajibkan untuk menuliskan semua hard skill yang kamu kuasai. Tulislah sesuai dengan bidang kerja yang kamu lamar.
Selain itu, cara penulisannya juga cukup dengan menyebutkan saja, tidak perlu menggunakan rating, seperti pemberian bintang, persentase, dll.
Contoh:
Skill
- Ms. Office
- Copywriting
- SEO Writing
- Basic SEO Tools
- Ahref, SEMRush
Cara Meningkatkan Hard Skill
Cara meningkatkan hard skill sangat mudah, kok. Untuk cara instan, tidak memakan banyak waktu, dan mampu membayar, kamu bisa menggunakan jasa kursus. Sementara itu, lebih lengkapnya berikut ini beberapa cara meningkatkan hard skill yang bisa kamu usahakan:
- Mendaftar dan mengikuti kursus sesuai bidang yang kamu ingin pelajari.
- Bersekolah di jurusan yang sesuai.
- Berlatih dengan rajin karena praktik akan membuat kamu cepat meningkatkan kemampuan.
- Mengikuti komunitas yang sesuai dengan bidang yang ingin kamu tingkatkan.
- Meminta saran kepada orang lain tentang hasil latihan kamu.
Baca juga: Apa Itu Life Skill, Contoh, Manfaat dan Cara Meningkatkannya
Itulah hard skill dan seluruh informasinya yang bisa kamu pelajari. Bagaimana? Membantu kamu untuk mengetahui apa bidang kerja yang ingin kamu tekuni dan hard skill yang harus ditingkatkan?
Jika sekarang kamu sedang menjadi jobseeker dengan penguasaan hard skill yang sesuai, kamu bisa mencari informasi lokernya di aplikasi KitaLulus. Unduh di Playstore lalu lakukan registrasi dengan masuk ke akun Google kamu. Setelah itu, ketikkan nama posisi, perusahaan, atau kota yang kamu tuju untuk mendapat daftar loker yang ingin kamu lamar.
Jika hard skill kamu terasa kurang, kamu bisa juga lho untuk bergabung di Komunitas KitaLulus. Ada 30+ komunitas yang bisa kamu cek. Di dalamnya, seluruh anggota bisa saling berbagi ilmu yang dimiliki jadi bisa belajar bersama. Menambah pengetahuan baru sekaligus memperluas relasi, kan?
Jadi, tunggu apalagi? Segera instal aplikasi KitaLulus di smartphone kamu, yuk! Dapatkan loker impian kamu dengan #LebihMudah, aman, dan terpercaya.