Offering letter adalah– Saat ini, ada banyak cara mendapat pekerjaan, salah satunya dengan menerima offering letter. Di dunia kerja, arti offering letter adalah surat penawaran HR pada seseorang untuk masuk ke perusahaannya.
Pada praktiknya, cara menawarkan offering letter adalah dengan telepon, email, atau meminta kandidat terpilih untuk datang ke perusahaan. Tapi, mengingat saat ini sedang masa pandemi, banyak perusahaan mengirimkan offering letter melalui email.
Faktanya, mendapat offering letter adalah sebuah privilege. Akan tetapi, terkadang kita harus menolak offering letter untuk alasan tertentu. Buat kamu yang ingin tahu lebih jauh tentang apa itu offering letter dan cara membalasnya, simak bahasan ini sampai habis, ya!
BACA JUGA: Kerja Pakai Orang Dalam: Fenomena, Etika, & Dampaknya
Apa Itu Offering Letter?
Offering letter adalah surat penawaran kerja atau dokumen pernyataan tertulis berupa penawaran kerja secara formal yang diberikan perusahaan kepada kandidat terpilih.
Tujuan dari pemberian offering letter adalah sebagai bentuk konfirmasi tertulis terkait penawaran kerja dan sebagai bentuk kejelasan kelanjutan proses rekrutmen. Melalui offering letter ini artinya perusahaan memilih kamu sebagai kandidat terbaik mereka.
Umumnya, offering letter adalah surat yang diberikan setelah kamu melalui berbagai proses seleksi. Akan tetapi, dalam kasus tertentu seseorang bisa mendapatkan offering letter bahkan tanpa melalui proses seleksi sama sekali.
Jika kamu ingin mendapat offering letter melalui jalur express ini, ada beberapa hal yang bisa kamu usahakan, misalnya:
- Lakukan hal-hal valuable selama menempuh pendidikan, seperti bekerja, aktif di organisasi, menjadi volunteer, dan sebagainya
- Buat portofolio yang membuktikan kemampuanmu di bidang tertentu
- Publikasikan CV dan portofolio secara online
- Bangun personal branding sebaik mungkin di berbagai media sosial
Perbedaan Offering Letter dan Kontrak Kerja
Setelah membahas apa itu offering letter, kali ini kita akan membahas perbedaannya dengan surat kontrak kerja. Soalnya selama ini, banyak orang menganggap offering letter adalah kontrak kerja, padahal keduanya berbeda.
Seperti kontrak, offering letter memang mencantumkan informasi seperti jam kerja, jumlah upah, jabatan, komisi, dan job deskripsi. Akan tetapi, offering letter tidak mencantumkan peraturan dan kesepakatan kerja antara calon karyawan dan perusahaan.
Selain itu, menerima atau menolak offering letter juga sifatnya mandatory, yang artinya tidak mengikat. Beda halnya dengan kontrak kerja yang sekali ditandatangani, kamu tidak boleh melanggar kesepakatan-kesepakatan di dalamnya.
Hal yang Harus DIlakukan Ketika Mendapatkan Offering Letter
Tentunya kamu akan merasa sangat senang setelah mendapatkan offering letter dari perusahaan impian. Namun, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika mendapatkan offering letter, yaitu:
- Review dengan teliti isi dari offering letter tersebut. Jika kamu masih merasa ragu, kamu bisa bertanya kepada orang yang lebih paham
- Cocokkan dengan prioritas kamu saat ini. Artinya, kamu juga perlu melihat kondisi kamu. Apakah sedang dalam masa notice period dan ingin langsung mendapatkan pekerjaan atau ada hal lainnya
- Luangkan waktu untuk berpikir, apakah kamu memang benar ingin bekerja di perusahaan tersebut? Apakah kamu merasa bisa memenuhi tugas dan tanggung jawab yang diberikan? Dan hal-hal lain yang berpotensi menimbulkan concern.
Tidak hanya hal yang harus dilakukan saja, karena banyak orang yang mengira bahwa offering letter dan kontrak kerja adalah sama, maka ada hal-hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan ketika mendapatkan offering letter, misalnya:
- Langsung menerima atau menolak offering letter yang diberikan. Sebaiknya baca dulu dengan teliti dan seksama terkait isi dari surat penawaran kerja tersebut
- Langsung mengajukan resign dari perusahaan lama dan siap-siap untuk berpamitan dengan rekan kerja
- Terpaku pada nominal upah yang diberikan. Baik nominal upah yang diberikan kecil atau besar, kamu memiliki hak untuk mempertimbangkannya kembali dan menegosiasikannya lagi jika kurang cocok.
Kemudian ada beberapa hal yang bisa jadi bahan pertimbangan kamu sebelum menandatangani offering letter yang diberikan, yaitu:
- Tugas, tanggung jawab, dan ekspektasi pekerjaan
- Budaya perusahaan
- Jarak tempuh rumah ke kantor
- Upah
- Jenjang karir
- Kondisi perusahaan
- Tunjangan kerja yang didapatkan
- Pemutusan hubungan kerja
- Pelatihan pengembangan karir
BACA JUGA: Sebelum Putuskan Resign, Coba 17 Cara Menghadapi Atasan Toxic Berikut Ini
Cara Membalas dan Menolak Offering Letter
Setelah mendapatkan surat penawaran kerja tentu kamu berpikir kapan waktu yang tepat untuk membalasnya. Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing terkait waktu yang dibutuhkan.
Namun pada umumnya, waktu yang dibutuhkan untuk merespon offering letter adalah minimal dalam 24 jam dan maksimal selama satu minggu. Biasanya offering letter akan dikirimkan melalui email atau dikirimkan sebagai hard copy.
Buat kamu yang ingin mempelajari cara menjawab offering letter dengan baik dan sopan, coba ikuti langkah-langkah berikut:
- Cara membalas offering letter adalah membalasnya dengan singkat, padat, dan jelas. Usahakan untuk tidak terlalu bertele-tele. Saat membalas offering letter yang diberikan, pastikan kamu menyertai empat poin penting ini, yaitu:
- Ucapan terima kasih atas penawaran yang diberikan
- Balasan atas penawaran kerja yang diberikan. Apakah kamu menerima, menolak, atau masih membutuhkan waktu untuk berpikir
- Pernyataan yang menandakan bahwa kamu setuju dengan ketentuan yang diberikan perusahaan terkait upah, fasilitas, tunjangan, jumlah cuti, dan lain-lain. Jika ada, jangan lupa sertakan hal yang ingin dinegosiasikan dengan perusahaan
- Tanggal mulai efektif bekerja
Jika offering letter dikirimkan melalui email, jangan lupa untuk mengirim kembali surat penawaran kerja yang sudah kamu tanda tangani. Namun jika dikirimkan melalui kurir, maka sebaiknya kamu mengirimkannya kembali ke alamat perusahaan.
Setelah mendapatkan offering letter, kamu berhak untuk menerimanya atau menolak tawaran kerja yang diberikan. Jika kamu ingin menolak offering letter, berikut caranya:
- Ucapan terima kasih atas penawaran kerja yang diberikan
- Jelaskan alasan mengapa kamu menolak offering letter tersebut. Sampaikan dengan formal dan menggunakan bahasa yang sopan. Sebisa mungkin hindari alasan yang berbau negatif. Misalnya kamu merasa tidak cocok dengan budaya perusahaan tersebut
- Sampaikan keinginan untuk terus menjalin hubungan baik. Sebab kamu bisa menjadikan HRD perusahaan tersebut sebagai koneksimu
- Pastikan tidak ada salah ketik atau salah kata dalam surat tersebut
Demikianlah penjelasan terkait offering letter serta cara membalas dan menolak offering letter yang perlu kamu tahu. Sebelum memberikan respon, coba pertimbangkan dulu baik buruk menerima/menolak offering letter yang kamu dapatkan ya!
Ingin cepat dapat offering letter dan bekerja di perusahaan impianmu? Usahakan sekarang juga bareng KitaLulus, yuk! Di KitaLulus, proses seleksinya bakal lebih cepat dan transparan karena kamu bisa follow up HRD perusahaan tempatmu melamar, lho.
Jadi, kamu mau tunggu apalagi? Ayo cari kerja #LebihMudah sekarang bareng KitaLulus!