Posisi staff admin di berbagai perusahaan bisa sangat beragam, salah satunya adalah pekerjaan admin produksi. Tentu beda bagian admin, beda juga tugas dan tanggung jawabnya.
Agar kamu tidak tertukar dengan jenis-jenis admin lainnya, yuk pelajari lebih lanjut seperti apa pekerjaan admin produksi di perusahaan. Ini akan sangat membantu kamu yang mungkin menemukan lowongan admin produksi tapi masih tidak tahu apa yang akan dikerjakan.
Tugas Admin Secara Umum
Sebelum kita membahas pekerjaan admin produksi, mari kita ketahui terlebih dahulu apa saja tugas admin secara umum. Walau berbeda-beda nama, tapi pekerjaan admin secara umum adalah mengerjakan pelayanan kantor seperti penyediaan sarana administrasi untuk menunjang kelancaran kerja seluruh bagian sebuah perusahaan.
Tugas staff admin bisa juga berupa fokus mengatur pendataan, menindaklanjuti proses pembelian, menjawab telepon yang masuk, dan masih banyak lagi.
Pekerjaan Admin Produksi
Staff admin produksi biasanya banyak dijumpai di pabrik-pabrik. Pekerjaannya adalah membantu departemen atau divisi produksi dalam segi administratif.
Seorang staff admin produksi akan bertanggung jawab dalam mengolah data dari pra produksi yaitu dari bahan baku, produksi hingga barang yang sudah jadi dan siap untuk dikirim ke konsumen.
Tidak hanya mengurus keperluan dokumen saja, admin produksi juga bertanggung jawab dalam hal pengawasan bagian operator produksi.
Baca juga: Staf Administrasi: Pengertian, Tugas, Keahlian, dan Gaji
Tugas Admin Produksi
Bila kamu ingin menjadi admin produksi, ada beberapa tugas yang jadi tanggung jawab kamu. Berikut ini tugas admin produksi secara umum:
1. Mengumpulkan Data Produksi
Tugas admin produksi yang pertama adalah melakukan penarikan data secara manual di operator produksi. Biasanya berkas laporan akan dikumpulkan ke bagian supervisor di setiap masing-masing unit produksi.
Dalam mengerjakan tugas ini kamu dituntut teliti karena kamu harus mengecek kelengkapan laporan produksi dan merapikannya agar mudah saat proses penginputan.
Beberapa data yang biasanya dikumpulkan sebagai data produksi antara lain:
- Pembelian barang ke supplier produksi.
- Harga barang yang sudah di beli ke supplier produksi.
- Jumlah total pencapaian produksi di setiap harinya.
- Penggunaan barang pada setiap harinya di departemen produksi.
- Data pengeluaran barang pada setiap harinya di departemen produksi.
2. Memasukkan Data ke Komputer
Setelah mengumpulkan data secara manual dari bagian operator, selanjutnya kamu harus menginput data hasil produksi tersebut ke Microsoft Excel. Dari data Excel tersebut kemudian akan diolah lagi menjadi sebuah laporan produksi yang akan diserahkan kepada atasan.
3. Mengontrol Proses Produksi
Tidak hanya berkutat dengan data di komputer, kamu juga bertugas mengontrol bagaimana jalannya proses produksi. Apakah sudah sesuai dengan SOP yang berlaku apa belum. Apakah ada kendala-kendala selama proses produksi atau tidak. Proses kontrol ini juga bisa kamu masukan ke dalam laporan sebagai bagian dari evaluasi kinerja.
4. Menyusun Jadwal Pekerja
Seorang admin produksi juga punya tugas dalam menyusun jadwal para pekerja. Proses produksi melibatkan banyak pekerja bagian produksi. Biasanya agar proses produksi berjalan sesuai prosedur, jadwal pekerja akan dibuat dalam beberapa shift.
Staff admin produksi juga bertugas dalam mengatur waktu lembur bagian operator.
5. Menghitung Bahan-bahan Produksi
Cara kerja admin produksi haruslah sistematis, seorang admin harus menghitung bagaimana penggunaan dari bahan produksi apakah sudah sesuai apa belum, apakah ada barang yang ternyata tidak bisa digunakan.
6. Mencatat Efektifitas Kerja Mesin
Setiap mesin yang digunakan dalam proses produksi sudah mempunyai standar kecepatan tertentu. Standar inilah yang menjadi patokan target hasil produksi. Biasanya perusahaan sendiri sudah memiliki pedoman terkait dengan hasil produksi tiap mesin.
Sebagai staff admin produksi kamu harus paham kecepatan kerja mesin dan menilai efektivitasnya.
7. Menerima Permintaan atau Pesanan
Tugas admin produksi lainnya adalah berhubungan dengan kegiatan penerimaan pesanan dari konsumen atau klien, dimana pesanan ini tentu memengaruhi proses produksi. Kamu harus tahu berapa jumlah pesanan dan apa saja permintaanya.
8. Melakukan Retur Sisa Bahan Baku
Jika setelah selesai produksi terdapat sisa bahan baku, maka selanjutnya kamu harus meretur sisa bahan baku tersebut kepada bagian Departemen Inventory. Ini adalah salah satu cara kerja administrasi di produksi.
Baca juga: Admin Support Adalah Pekerjaan Penting Di Perusahaan
Skill untuk Menjadi Admin Produksi
Mengingat tugas admin produksi cukup kompleks, maka dibutuhkan skill khusus untuk menempati posisi ini. Skill tersebut di antaranya:
- Komunikasi
- Mampu mengoperasikan Ms. Excel
- Mampu menyusun laporan
- Negosiasi
Baca juga: Tugas Admin Logistik, Skill, Kualifikasi, Gaji, dan Jenjang Karirnya
Gaji Admin Produksi
Admin produksi jadi salah satu posisi yang paling banyak dicari. Biasanya tingkat pendidikan SMK juga sudah bisa untuk menempati posisi ini.
Untuk gaji admin produksi sendiri bervariatif besarnya, tergantung perusahaan dan juga UMR yang berlaku. Namun standar gaji admin produksi ada di kisaran Rp3.600.000,00 untuk lulusan SMK. Tentu jika pendidikan dan pengalaman kamu lebih tinggi gaji yang didapatkan bisa lebih besar.
Peluang berkarir sebagai staff admin produksi sebenarnya semakin terbuka lebar, apalagi sekarang ada aplikasi KitaLulus. Di aplikasi KitaLulus ada banyak lowongan staff admin produksi dari berbagai jenis industri. Untuk melamar juga mudah, cepat, dan aman, tidak perlu takut tertipu lowongan palsu. Yuk, download aplikasinya sekarang, gratis!