Berencana untuk merasakan pengalaman hidup dan bekerja di luar negeri? Working Holiday Visa (WHV) Australia bisa menjadi pilihan yang tepat bagi kamu yang ingin mengkombinasikan liburan dengan pengalaman kerja internasional. Saat ini, working holiday visa Australia semakin diminati oleh warga negara Indonesia, khususnya anak muda yang ingin memperluas pengalaman global mereka.
Dikutip dari laman resmi Ditjen Imigrasi, pada tahun 2024 Imigrasi menerbitkan sebanyak 4.796 Surat Dukungan Work and Holiday Visa (SDUWHV).
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang apa itu Working Holiday Visa Australia, persyaratan yang perlu dipenuhi warga negara Indonesia, proses aplikasi, biaya, tips bermanfaat, hingga pengalaman nyata para pemegang WHV dari Indonesia.
Apa Itu Working Holiday Visa Australia (Subclass 462)?
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami konsep dasar Working Holiday Visa Australia atau yang dikenal sebagai Subclass 462 bagi warga negara Indonesia.
Pengertian dan Tujuan Working Holiday Visa
Working Holiday Visa Australia adalah izin masuk dan tinggal sementara yang memungkinkan pemegang visa untuk berlibur sekaligus bekerja di Australia selama periode tertentu. Visa ini dirancang khusus untuk anak muda (18-30 tahun) yang ingin mengalami budaya dan gaya hidup Australia sambil memperoleh penghasilan untuk mendukung kunjungan mereka.
Tujuan utama WHV Australia adalah:
- Mendorong pertukaran budaya dan hubungan yang lebih erat antar negara
- Memberikan kesempatan bagi anak muda untuk mengalami kehidupan di Australia
- Menambah pengalaman kerja internasional
- Meningkatkan keterampilan bahasa Inggris dalam lingkungan kerja asli
- Mengeksplorasi Australia dengan cara yang lebih mendalam dibandingkan turis biasa
Perbedaan Subclass 462 dan Subclass 417
Australia memiliki dua jenis Working Holiday Visa, yaitu:
- Subclass 417: Diperuntukkan bagi warga negara dari beberapa negara seperti Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa
- Subclass 462 (Work and Holiday Visa): Diperuntukkan bagi warga negara dari negara-negara tertentu termasuk Indonesia, Amerika Serikat, China, dan beberapa negara Asia lainnya
Perbedaan utama antara keduanya adalah:
Aspek | Subclass 417 | Subclass 462 (untuk Indonesia) |
---|---|---|
Persyaratan pendidikan | Tidak ada persyaratan khusus | Minimal memiliki ijazah diploma atau sedang menempuh pendidikan tinggi |
Kemampuan bahasa Inggris | Tidak dipersyaratkan | Memiliki kemampuan bahasa Inggris fungsional |
Dukungan pemerintah | Tidak diperlukan | Memerlukan surat dukungan dari Kementerian terkait |
Kuota tahunan | Tidak ada kuota ketat | Terbatas |
Jangka Waktu dan Hak yang Diperoleh
Sebagai pemegang Working Holiday Visa Subclass 462, kamu akan mendapatkan hak-hak berikut:
- Tinggal di Australia hingga 12 bulan sejak tanggal kedatangan pertama
- Bekerja selama masa tinggal, dengan batasan maksimal 6 bulan dengan satu pemberi kerja
- Belajar atau mengikuti kursus hingga 4 bulan
- Masuk dan keluar Australia berulang kali selama masa berlaku visa
- Mendapatkan kesempatan untuk mengajukan visa tahun kedua dengan memenuhi persyaratan tertentu, seperti bekerja selama 3 bulan di wilayah Australia bagian utara
Persyaratan Working Holiday Visa Australia untuk WNI
Sebagai warga negara Indonesia, terdapat beberapa persyaratan spesifik yang harus kamu penuhi untuk dapat mengajukan Working Holiday Visa Australia.
Persyaratan Umum
- Berusia antara 18-30 tahun saat mengajukan aplikasi
- Memiliki paspor Indonesia yang masih berlaku
- Memiliki dana yang cukup untuk mendukung diri sendiri selama awal masa tinggal (minimal sekitar AUD 5,000 atau sekitar Rp 50 juta)
- Memiliki tiket pulang atau dana yang cukup untuk membeli tiket pulang ke Indonesia
- Memiliki asuransi kesehatan yang mencakup seluruh masa tinggal di Australia
- Belum pernah memegang WHV Australia sebelumnya
Persyaratan Khusus untuk WNI
Selain persyaratan umum di atas, sebagai warga negara Indonesia kamu juga harus memenuhi persyaratan khusus berikut:
- Karakter: Memenuhi persyaratan karakter yang baik (tidak memiliki catatan kriminal)
- Pendidikan: Memiliki kualifikasi pendidikan minimal setara dengan diploma atau gelar sarjana dari perguruan tinggi, atau telah menyelesaikan minimal dua tahun studi sarjana
- Kemampuan Bahasa Inggris: Memiliki kemampuan bahasa Inggris fungsional (setara dengan skor IELTS minimal 4.5, TOEFL iBT 32, TOEFL PBT 450, PTE Academic 30, atau Cambridge English: Advanced CAE 147)
- Surat Dukungan: Mendapatkan surat dukungan (Letter of Support) dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia
- Kesehatan: Memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan pemerintah Australia (mungkin perlu melakukan pemeriksaan kesehatan)
Baca juga: Cara Kerja di Australia, Ini Syarat yang Harus Kamu Penuhi
Cara Mendapatkan Surat Dukungan (SDUWHV) dari Ditjen Imigrasi
- Kunjungi website https://sduwhv.imigrasi.go.id dan lakukan registrasi sebelum kuota dibuka
- Siapkan dokumen pendukung, meliputi:
- Pas foto
- Paspor
- Bukti kualifikasi pendidikan
- Sertifikat bahasa inggris
- Surat keterangan bank
- Surat pernyataan tertulis
- Isi formulir permohonan dan unggah dokumen pendukung pada tanggal pembukaan kuota
- Tunggu hasil verifikasi Dirjen Imigrasi
- Jika disetujui, surat dukungan akan diterbitkan dan dapat digunakan untuk aplikasi visa
Cara Apply Working Holiday Visa Australia
Setelah memahami persyaratan dan mempersiapkan dokumen, langkah selanjutnya adalah mengajukan aplikasi WHV. Berikut adalah tahapan proses aplikasi yang perlu kamu ketahui:
Persiapan Dokumen
Sebelum memulai aplikasi, pastikan kamu telah menyiapkan dokumen-dokumen berikut dalam format digital:
- Paspor: Halaman biodata dan halaman yang berisi tanda tangan
- Bukti dana: Rekening koran atau surat keterangan bank yang menunjukkan kepemilikan dana minimal AUD 5,000
- Bukti pendidikan: Ijazah dan transkrip akademik
- Bukti kemampuan bahasa Inggris: Sertifikat IELTS, TOEFL, PTE, atau Cambridge
- Surat dukungan dari Ditjen Imigrasi (SDUWHV): Dokumen resmi yang telah kamu dapatkan
- Foto terbaru: Foto berwarna dengan latar belakang polos (ukuran paspor)
- CV atau resume: Dokumen yang menjelaskan pengalaman pendidikan dan pekerjaan
- Dokumen identitas: KTP dan akta kelahiran
Langkah-langkah Aplikasi Online
Proses aplikasi WHV Australia dilakukan secara online melalui website resmi Departemen Urusan Dalam Negeri Australia (Department of Home Affairs). Berikut langkah-langkahnya:
- Buat ImmiAccount: Kunjungi website resmi imigrasi Australia dan buat akun ImmiAccount
- Pilih jenis visa: Pilih aplikasi untuk Work and Holiday visa (Subclass 462)
- Isi formulir aplikasi: Lengkapi semua informasi yang diminta dengan teliti dan akurat
- Unggah dokumen pendukung: Upload semua dokumen yang telah kamu persiapkan dalam format yang diterima (umumnya PDF)
- Bayar biaya visa: Lakukan pembayaran biaya aplikasi menggunakan kartu kredit atau debit
- Pemeriksaan kesehatan: Jika diminta, lakukan pemeriksaan kesehatan di klinik yang ditunjuk oleh Kedutaan Australia
- Tunggu keputusan: Setelah menyelesaikan semua tahapan di atas, kamu tinggal menunggu keputusan
Biaya dan Waktu Pemrosesan
- Biaya aplikasi: Sekitar AUD 650 (sekitar Rp 6,9 juta), belum termasuk biaya pemeriksaan kesehatan jika diperlukan
- Biaya pemeriksaan kesehatan: Sekitar Rp 1,5 – 2 juta jika diperlukan
- Biaya surat dukungan: Umumnya gratis, namun mungkin ada biaya administrasi kecil
- Waktu pemrosesan: WHV diproses dalam waktu 29-56 hari kerja, namun waktu sebenarnya dapat bervariasi tergantung kasus per kasus dan kelengkapan dokumen
Penting untuk diketahui bahwa biaya aplikasi tidak dapat dikembalikan meskipun aplikasi kamu ditolak, jadi pastikan kamu memenuhi semua persyaratan sebelum mengajukan aplikasi.
Persiapan Sebelum Berangkat ke Australia
Setelah mendapatkan Working Holiday Visa, ada beberapa persiapan penting yang perlu kamu lakukan sebelum berangkat ke Australia:
Dokumen dan Administrasi
- Paspor dan visa: Pastikan paspor masih berlaku minimal 1 tahun dan visa telah disetujui
- Asuransi perjalanan dan kesehatan: Beli asuransi komprehensif yang mencakup seluruh masa tinggal di Australia (sangat penting dan diwajibkan)
- Tiket pesawat: Pesan tiket pesawat dari Indonesia ke Australia
- Dana perjalanan: Siapkan dana yang cukup dalam bentuk tunai dan kartu debit/kredit internasional
- International Driving Permit (IDP): Jika berencana menyetir di Australia, urus SIM internasional di Indonesia
Perencanaan Akomodasi Awal
- Hostel atau backpacker: Opsi ekonomis yang juga memungkinkanmu bertemu dengan traveler lain
- Airbnb atau apartemen jangka pendek: Untuk privasi lebih namun dengan biaya yang lebih tinggi
- Homestay: Tinggal dengan keluarga lokal untuk pengalaman budaya yang lebih mendalam
- Akomodasi mahasiswa: Jika datang di musim liburan, beberapa universitas menyewakan asrama mereka
Mempersiapkan Keterampilan dan Pengetahuan
- Tingkatkan kemampuan bahasa Inggris: Berlatih percakapan sehari-hari dan kosakata terkait pekerjaan
- Pelajari budaya kerja Australia: Memahami etika kerja, ekspektasi, dan norma di tempat kerja Australia
- Riset pasar kerja: Identifikasi sektor yang membutuhkan pekerja dan sesuai dengan keterampilanmu
- Persiapkan CV dalam format Australia: CV Australia umumnya berbeda format dengan Indonesia
- Pelajari hak-hak pekerja: Memahami upah minimum, jam kerja, dan hak-hak dasar pekerja di Australia
Jika kamu belum ada budget untuk pergi ke Australia, tak apa, kamu masih bisa cari kerja di dalam negeri. Misalnya, kamu bisa cari pekerjaan freelance atau remote.
Tidak perlu bingung mencari info loker yang terpercaya, kamu dapat menggunakan aplikasi KitaLulus. Tersedia ribuan lowongan kerja yang bisa kamu lamar secara gratis. Fiturnya lengkap, salah satunya fitur buat CV online. Tunggu apalagi? Yuk coba sekarang!
Bekerja di Australia dengan Working Holiday Visa
Salah satu keuntungan utama WHV adalah kesempatan untuk bekerja sambil menjelajahi Australia. Mari kita bahas berbagai aspek bekerja di Australia dengan visa ini.
Jenis Pekerjaan yang Umum untuk Pemegang WHV
Beberapa jenis pekerjaan yang populer di kalangan pemegang Working Holiday Visa dari Indonesia:
- Hospitality: Bekerja di kafe, restoran, bar, atau hotel
- Barista, waiter/waitress, kitchen hand, receptionist
- Gaji rata-rata: AUD 20-25 per jam
- Pekerjaan musiman di bidang pertanian:
- Fruit picking (pemetik buah), packing (pengemasan), pruning (pemangkasan)
- Farm hand (pekerja peternakan) dan fruit grading (penyortir buah)
- Gaji rata-rata: AUD 22-30 per jam atau berdasarkan hasil (piece rate)
- Retail:
- Sales assistant di toko retail
- Warehouse staff (staf gudang)
- Gaji rata-rata: AUD 21-26 per jam
- Customer service:
- Call center, customer support
- Receptionist
- Gaji rata-rata: AUD 22-28 per jam
- Cleaning dan housekeeping:
- Office cleaner, hotel housekeeper
- Gaji rata-rata: AUD 23-30 per jam
Cara Mencari Pekerjaan di Australia
Beberapa strategi dan platform yang efektif untuk mencari pekerjaan di Australia:
- Portal lowongan kerja online:
- Gumtree.com.au (banyak pekerjaan casual)
- Jora.com.au
- Grup Facebook dan komunitas online:
- Grup Facebook untuk WHV Indonesia di Australia
- Grup komunitas Indonesia di kota-kota Australia
- Backpacker job boards
- Aplikasi di tempat (walk-in application):
- Datang langsung ke kafe, restoran, toko retail dengan CV
- Efektif terutama untuk pekerjaan di bidang hospitality dan retail
- Agen perekrutan khusus pertanian:
- Harvest Trail
- AgriLabour Australia
- Madec Australia
- Jaringan (networking):
- Bergabung dengan komunitas Indonesia di Australia
- Menghadiri job fair dan event networking
Hak-Hak Pekerja dan Standar Gaji
Sebagai pemegang Working Holiday Visa, kamu memiliki hak kerja yang sama dengan pekerja Australia:
- Upah minimum:
- Upah minimum nasional: AUD 24,10 per jam (per 2024)
- Tarif yang lebih tinggi untuk pekerjaan di akhir pekan, lembur, dan hari libur
- Kondisi kerja:
- Maksimum 38 jam kerja per minggu (standar full-time)
- Istirahat yang memadai
- Lingkungan kerja yang aman
- Hak cuti:
- Cuti sakit
- Pembayaran lembur untuk jam kerja tambahan
- Superannuation (pensiun):
- Kontribusi wajib dari pemberi kerja sebesar 10.5% dari gaji kotor
- Dapat diklaim saat meninggalkan Australia (Working Holiday Maker Superannuation)
- Perlindungan dari eksploitasi:
- Perlindungan dari diskriminasi
- Perlindungan dari pelanggaran hak-hak pekerja
- Hak untuk bergabung dengan serikat pekerja
Perpajakan untuk Pemegang Working Holiday Visa
Sistem pajak untuk pemegang WHV di Australia:
- Tax File Number (TFN):
- Wajib memiliki TFN untuk bekerja di Australia
- Dapat diaplikasikan online melalui website Australian Taxation Office (ATO)
- Proses mendapatkan TFN biasanya memakan waktu 28 hari
- Tarif pajak khusus:
- Pemegang Working Holiday Visa memiliki tarif pajak khusus
- 15% untuk penghasilan tahunan hingga AUD 45,000
- Tarif pajak yang lebih tinggi untuk penghasilan di atas AUD 45,000
- Tax return:
- Wajib mengisi tax return di akhir tahun finansial Australia (Juli)
- Bisa mendapatkan tax refund jika terlalu banyak membayar pajak
- Superannuation:
- Dapat mengklaim kembali superannuation setelah meninggalkan Australia
- Dikenakan pajak khusus (Departing Australia Superannuation Payment Tax) sebesar 65%
Australian Taxation Office (ATO) menyediakan banyak informasi dalam berbagai bahasa, termasuk panduan khusus untuk pemegang Working Holiday Visa.
Tertarik dengan pekerjaan online yang bisa dilakukan dari Indonesia? Cek pilihan peluang kerja online dari rumah yang bisa jadi alternatif!
Pengalaman dan Studi Kasus Pemegang WHV Indonesia
Untuk memberikan gambaran nyata tentang pengalaman working holiday di Australia, berikut beberapa studi kasus dan pengalaman WNI yang telah mengikuti program ini:
Kisah Sukses WHV dari Indonesia
Pengalaman Dian: Dari Barista hingga Assistant Manager
Dian, lulusan Manajemen dari Jakarta, mendapatkan WHV Australia pada 2019. Dia memulai perjalanannya di Sydney dengan bekerja sebagai barista di kafe lokal. Berkat kemampuan bahasa Inggris yang baik dan etos kerja yang kuat, dalam 4 bulan dia dipromosikan menjadi supervisor. Dian melengkapi syarat visa tahun kedua dengan bekerja 3 bulan di peternakan di Queensland. Pada tahun keduanya, dia mendapatkan posisi sebagai assistant manager di kafe yang sama di Sydney. Pengalaman ini memberinya keterampilan manajemen yang berharga, yang kemudian membantunya mendapatkan pekerjaan di hotel bintang 5 setelah kembali ke Indonesia.
Pengalaman Budi: Mengembangkan Keterampilan Digital di Melbourne
Budi, seorang desainer grafis freelance dari Bandung, memutuskan mengambil WHV untuk memperluas portofolionya dengan pengalaman internasional. Di Melbourne, dia bekerja paruh waktu di studio desain kecil sambil mengambil short course di bidang UI/UX. Selama waktu luangnya, Budi juga menerima proyek desain dari klien lokal Australia. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknisnya tetapi juga memperluas jaringan profesionalnya secara internasional. Setelah kembali ke Indonesia, Budi berhasil mendapatkan klien dari Australia dan membuka studio desainnya sendiri.
Tantangan Umum dan Cara Mengatasinya
Berdasarkan pengalaman para pemegang WHV Indonesia, berikut beberapa tantangan umum dan cara mengatasinya:
- Culture shock dan homesick:
- Bergabung dengan komunitas Indonesia di Australia
- Menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman di tanah air
- Secara aktif belajar dan beradaptasi dengan budaya Australia
- Kesulitan mencari pekerjaan pertama:
- Mulai melamar jauh sebelum berangkat (untuk beberapa sektor)
- Bersedia menerima pekerjaan entry level pada awalnya
- Memanfaatkan jaringan sesama pemegang WHV dan komunitas
- Kendala bahasa:
- Bergabung dengan kelas bahasa Inggris gratis yang tersedia untuk imigran
- Praktek dengan native speakers
- Menggunakan aplikasi belajar bahasa untuk meningkatkan kosakata
- Manajemen keuangan:
- Membuat anggaran ketat, terutama di bulan-bulan awal
- Mencari akomodasi share untuk menghemat biaya
- Memanfaatkan layanan dan fasilitas gratis yang tersedia
- Masalah visa dan legalitas:
- Memahami betul batasan visa (misalnya 6 bulan maksimal dengan satu employer)
- Selalu update dengan perubahan kebijakan imigrasi
- Konsultasi dengan layanan bantuan hukum gratis jika menghadapi masalah
Return on Investment: Nilai Pengalaman WHV
Meskipun program Working Holiday Visa membutuhkan investasi awal yang cukup besar (sekitar Rp 70-100 juta termasuk biaya visa, tiket, dana awal, dll), banyak pemegang WHV Indonesia melaporkan ROI yang positif, baik dari segi finansial maupun non-finansial.
Dari segi finansial, banyak pemegang WHV yang dapat mengembalikan investasi awal mereka dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Sementara dari segi non-finansial, pemegang WHV bisa mendapatkan:
- Peningkatan kemampuan bahasa Inggris
- Pengalaman kerja internasional yang berharga untuk CV
- Peningkatan soft skills seperti adaptabilitas, kemandirian, dan problem-solving
- Jaringan internasional
- Pemahaman lintas budaya
- Pengalaman hidup yang tak ternilai
Studi Kasus: Analisis ROI Finansial
Rahmat, sarjana Teknik dari Surabaya, menginvestasikan sekitar Rp 85 juta untuk program WHV (visa, tiket, asuransi, dana awal). Di Perth, dia bekerja sebagai kitchen hand dengan gaji AUD 24 per jam. Dengan 30 jam kerja per minggu, dia memperoleh sekitar AUD 720 per minggu (sebelum pajak). Setelah biaya hidup sekitar AUD 400 per minggu, dia bisa menabung AUD 320 setiap minggu. Dalam 14 minggu (kurang dari 4 bulan), dia berhasil mengembalikan investasi awalnya. Pada akhir program 12 bulan, Rahmat berhasil menabung sekitar AUD 15,000 (Rp 150 juta), selain pengalaman dan networking yang dia dapatkan.
Baca juga: Mau Kerja di Singapura? Ini Dia Keuntungan, Cara, Syarat dan Loker yang Paling Dicari
Tips Sukses untuk Working Holiday di Australia
Berdasarkan pengalaman para pemegang WHV Indonesia sebelumnya, berikut beberapa tips untuk memaksimalkan pengalaman working holiday di Australia:
Persiapan dan Perencanaan
- Mulai persiapan jauh-jauh hari:
- Idealnya 6-12 bulan sebelum keberangkatan
- Fokus pada peningkatan bahasa Inggris dan pengumpulan dana
- Riset mendalam tentang kota tujuan:
- Biaya hidup di berbagai kota Australia sangat bervariasi
- Peluang kerja berbeda di setiap kota
- Faktor cuaca dan gaya hidup
- Buat rencana keuangan detail:
- Anggaran untuk 1-2 bulan pertama tanpa pendapatan
- Dana darurat
- Target tabungan
- Network sebelum berangkat:
- Bergabung dengan grup Facebook WHV Indonesia di Australia
- Hubungi pemegang WHV yang sudah di Australia
- Ikuti seminar atau workshop tentang Working Holiday Visa
Memaksimalkan Pengalaman Kerja
- Mulai dari ekspektasi yang realistis:
- Bersedia menerima pekerjaan entry-level pada awalnya
- Pahami bahwa pengalaman kerja Indonesia mungkin tidak langsung diakui
- Diversifikasi pengalaman kerja:
- Coba beberapa jenis pekerjaan berbeda
- Seimbangkan antara pekerjaan dengan gaji tinggi dan pengalaman yang berharga
- Kembangkan soft skills:
- Komunikasi dalam bahasa Inggris
- Keterampilan melayani pelanggan
- Adaptabilitas dan problem-solving
- Dokumentasikan pengalaman:
- Simpan semua kontrak dan bukti pembayaran
- Minta referensi dari setiap pemberi kerja
- Update CV secara berkala
Menjaga Keseimbangan Work-Life
- Atur waktu untuk travel:
- Manfaatkan hari libur dan cuti
- Gabungkan travel dengan mencari pekerjaan musiman di berbagai daerah
- Ikuti kegiatan komunitas:
- Bergabung dengan komunitas Indonesia di kota tujuan
- Ikuti kegiatan lokal untuk mengenal budaya Australia
- Ambil kursus atau pelatihan:
- Manfaatkan kesempatan untuk mengambil short course (max 4 bulan)
- Ikuti workshop dan seminar untuk pengembangan diri
- Jaga kesehatan fisik dan mental:
- Tetap aktif dan olahraga
- Cari dukungan saat mengalami homesick atau kesulitan beradaptasi
- Jangan ragu mencari bantuan profesional jika diperlukan
Memanfaatkan Program untuk Pengembangan Karier
- Identifikasi skills yang ingin dikembangkan:
- Tentukan tujuan pengembangan karier sebelum berangkat
- Cari pekerjaan yang mendukung tujuan tersebut
- Build portfolio internasional:
- Kumpulkan bukti kerja dan pencapaian
- Dokumentasikan proyek dan tanggung jawab
- Networking strategis:
- Bangun hubungan profesional, tidak hanya pertemanan
- Manfaatkan LinkedIn untuk terhubung dengan profesional Australia
- Persiapkan strategi setelah WHV:
- Rencana karier setelah kembali ke Indonesia
- Atau, jika berminat, eksplorasi jalur visa lain (student, skilled migration, dll)
Kesimpulan dan Langkah Selanjutnya
Working Holiday Visa Australia menawarkan kesempatan unik bagi warga negara Indonesia untuk mengalami gaya hidup dan budaya kerja Australia, sekaligus mengembangkan keterampilan dan mengumpulkan pengalaman internasional yang berharga.
Meskipun proses aplikasi dan persiapan membutuhkan usaha dan investasi yang tidak sedikit, manfaat yang diperoleh—baik finansial maupun personal—dapat jauh melebihi investasi awal tersebut.
Dengan persiapan yang matang dan mindset yang tepat, program ini bisa menjadi pengalaman yang mengubah hidup dan membuka pintu karier yang lebih luas di masa depan.
- Penerbitan Surat Dukungan Work and Holiday Visa Australia Berjalan Transparan, diakses pada 18 Maret 2025, https://www.imigrasi.go.id/siaran_pers/penerbitan-surat-dukungan-work-and-holiday-visa-australia-berjalan-transparan
- First Work and Holiday visa, diakses pada 18 Maret 2025, https://immi.homeaffairs.gov.au/visas/getting-a-visa/visa-listing/work-holiday-462/first-work-holiday-462
- Checklist Working Holiday (Bahasa), diakses pada 18 Maret 2025, https://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/Checklist_WHol.html