Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menarik top talent, salah satunya adalah membangun candidate experience yang baik selama proses rekrutmen. Pengalaman kandidat yang baik telah terbukti mampu mendorong kandidat potensial untuk tertarik dengan perusahaan kita.
Menciptakan pengalaman kandidat ini adalah tugas yang berkelanjutan, bahkan saat kandidat belum melamar. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu candidate experience dan strategi meningkatkannya, mari simak artikel KitaLulus berikut ini!
Apa Itu Candidate Experience?
Candidate experience adalah pengalaman kandidat selama mengikuti proses rekrutmen, mulai dari mengetahui informasi lowongan, melamar, mengikuti tes, sesi wawancara, sampai dengan onboarding.
Pengalaman ini meliputi bagaimana sikap dan perasaan mereka terhadap proses rekrutmen yang diadakan perusahaan.
Bahkan, candidate experience dimulai jauh sebelum kandidat melamar pekerjaan. Menurut survei yang dilakukan IBM, 48% dari kandidat sudah memiliki pengalaman atau persepsi mengenai perusahaan sebelum mereka melamar pekerjaan.
Pengalaman ini didapat dari teman atau kerabat mereka yang bekerja di perusahaan tersebut, pengalaman menjadi konsumen dari perusahaan, dan branding yang dibangun oleh perusahaan.
Beruntungnya, di saat perekrutan sudah dilakukan secara digital seperti hari ini, HR memiliki kesempatan untuk memanfaatkan solusi dari teknologi yang digunakan untuk merancang pengalaman kandidat secara konsisten.
Seberapa Penting Candidate Experience?
Pengalaman kandidat sangat penting karena membantu perusahaan menjaga reputasinya, serta dapat menarik top talent di tengah persaingan.
Candidate experience yang baik dalam keseluruhan proses seleksi juga akan menentukan apakah kandidat masih akan tetap mau melamar pekerjaan lainnya di perusahaan saat diri mereka ditolak.
Selain itu, bila perusahaan gagal memberikan pengalaman yang baik selama proses rekrutmen, kandidat pun tidak segan untuk menceritakan pengalamannya kepada teman, kolega, dan di media sosial.
Tentu ini akan merusak reputasi perusahaan dan membuat kandidat potensial lain enggan melamar di perusahaan Anda.
Hal ini didukung dengan data Careerbuilder, bahwa 42% jobseeker tidak akan melamar di perusahaan jika memiliki pengalaman buruk dengan perusahaan, dan 22% akan secara aktif menyarankan kepada rekannya untuk tidak melamar juga.
Selain itu, berikut ini beberapa alasan mengapa candidate experience itu penting:
1. Kesempatan untuk Menarik Kandidat Lebih Banyak
Perusahaan yang berhasil membangun candidate experience yang baik mampu memperluas jangkauan mereka untuk mendapatkan talenta berkualitas.
Hal ini karena kandidat akan membagikan secara sukarela bagaimana pengalaman mereka berinteraksi dengan perusahaan selama proses rekrutmen.
Dengan kekuatan review positif yang dibagikan oleh kandidat, perusahaan pun bisa mendapatkan kandidat lebih banyak tanpa perlu usaha ekstra untuk mencari kandidat.
2. Meningkatkan Keberhasilan Proses Rekrutmen
Dengan kesan yang baik maka keberhasilan proses rekrutmen pun bisa meningkat. Ini karena kandidat merasa sangat diperhatikan oleh perusahaan selama mereka mengikuti proses rekrutmen.
Mereka pun merasa terlibat sehingga memungkinkan mereka menerima offering yang diberikan perusahaan.
Sebaliknya, perusahaan yang memiliki candidate experience buruk 89% akan kehilangan kandidat potensialnya.
3. Employer Branding Perusahaan Meningkat
Pengalaman kandidat yang baik juga akan menjadi alat pemasaran yang ampuh dengan cara Word of Mouth (WOM). Ini adalah pemasaran yang efektif dan murah, namun mampu membangun employer brand yang positif.
Ketika hal ini terjadi, perusahaan bisa tiga kali lebih mungkin untuk mendapatkan kandidat berkualitas.
4. Membuat Perusahaan Lebih Kompetitif
Pengalaman kandidat yang positif akan menciptakan branding perusahaan yang kuat yang kemudian akan membuat perusahaan mampu bersaing dengan kompetitor.
Perusahaan akan lebih mampu memenangkan talent war dan mendapatkan talenta berkualitas. Dengan talenta terbaik yang dimilikinya, perusahaan pun mampu lebih kompetitif.
Baca Juga: Pentingnya Merekrut Keberagaman Kandidat di Tempat Kerja
Komponen dalam Candidate Experience
Setidaknya, terdapat 7 komponen dalam candidate experience, yaitu sebagai berikut:
1. Job Search
Ini adalah interaksi pertama kandidat dengan organisasi baik itu di media sosial, iklan lowongan, atau juga melalui situs karier.
Semakin mudah pelamar menemukan lowongan pekerjaan, maka semakin baik pula kesan mereka saat melamar di perusahaan Anda.
2. Job Application
Selain job search yang mudah ditemukan, pelamar juga akan lebih senang apabila menemukan job application yang deskripsi pekerjaan serta kualifikasinya jelas.
3. Komunikasi
Salah satu hal yang sering membuat kandidat frustasi dalam proses rekrutmen adalah kurangnya komunikasi dari pemberi kerja setelah mereka melamar pekerjaan.
Menurut survei dari CareerBuilder, hampir sepertiga responden menyatakan bahwa mereka menginginkan proses rekrutmen yang lebih banyak komunikasi. Kandidat akan sangat menghargai teks sederhana atau email bahkan saat mereka ditolak.
4. Feedback
Tidak hanya komunikasi, feedback menjadi komponen penting dalam memberikan pengalaman baik pada kandidat.
Kandidat membutuhkan informasi terbaru mengenai status lamaran mereka. Ini bisa berupa pesan otomatis yang memberi tahu tentang langkah selanjutnya yang perlu mereka ikuti atau telepon dari HR bahwa mereka lolos ke tahap selanjutnya.
5. Interview
Tahap interview menjadi kesempatan terbaik HR untuk mengenal kandidat dan menilai apakah mereka sesuai atau tidak.
Ini juga menjadi kesempatan bagi kandidat untuk mengenal organisasi lebih jauh. Pengalaman interview yang positif sangat penting guna meyakinkan kandidat agar mau bergabung dengan perusahaan.
6. Onboarding
Onboarding adalah komponen titik kontak terakhir dan menjadi kesempatan bagi Anda untuk memenuhi semua janji yang dibuat selama proses rekrutmen.
Di dalam proses ini, candidate experience yang buruk bisa saja muncul apabila administrasi karyawan baru terhambat, kurangnya sosialisasi, dan tidak adanya pendampingan selama masa onboarding.
Manfaatkanlah masa ini untuk memberikan momen menyenangkan kepada karyawan baru.
7. Analisis
Terakhir, HRD perlu melakukan analisis proses rekrutmen objektif untuk mengoptimalkan perekrutan dan meningkatkan pengalaman kandidat. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan melihat insight, menyesuaikan perjalanan kandidat dalam proses rekrutmen.
Menganalisis informasi dari ATS dan data perilaku kandidat juga bisa dilakukan untuk mengoptimalkan proses rekrutmen di kemudian hari.
Baca Juga: Apa Alasan Kandidat Ghosting Pada Saat Offering? Begini Cara Antisipasinya!
Strategi Menciptakan Candidate Experience yang Baik
Dengan manfaat yang didapatkannya, tentu sudah seharusnya Anda mulai mengembangkan candidate experience. Berikut ini beberapa strategi yang bisa Anda terapkan.
1. Pastikan Anda Merekrut Memang untuk Memenuhi Kebutuhan Manpower
Perlu diketahui, disorganisasi menghasilkan pengalaman kandidat yang buruk. Perencanaan organisasi yang baik akan menghasilkan pengalaman yang baik.
Maka, cobalah untuk lebih terorganisir mulai dengan merencanakan strategi perekrutan melalui identifikasi kebutuhan manpower dan kandidat seperti apa yang cocok untuk mengisinya.
Sebagai hasilnya, kandidat akan memiliki tugas pekerjaan yang jelas dan pengalaman yang lebih baik.
2. Candidate Relationship Management
Candidate relationship management atau CRM akan mengotomatisasi komunikasi dengan kandidat setelah mereka melamar pekerjaan.
Selain itu, dengan menggunakan CRM, Anda juga bisa mengirimkan pesan yang dipersonalisasi dalam skala besar kepada kandidat. Komunikasi Anda dengan kandidat pun akan lebih mudah serta cepat.
3. Perbarui Informasi di Website Perusahaan
Strategi satu ini juga bisa Anda praktikan untuk membangun candidate experience.
Website perusahaan menjadi wajah dan representasi perusahaan. Untuk itu, cobalah rutin memperbarui informasi yang ada di dalamnya. Misalnya informasi manajemen, produk, berita terkini, serta info karier.
4. Buat Job Description dengan Jelas
Job desk yang jelas dan ringkas akan menambah pengalaman kandidat saat melamar di perusahaan Anda. Sesuaikan kualifikasi dengan peran yang Anda butuhkan.
Lalu, buatlah job posting yang tidak terlalu panjang dan tidak lebih dari 300 kata agar lebih mudah dibaca serta mendorong kandidat untuk melamar.
5. Buat Proses Rekrutmen yang Transparan
Penting sekali untuk HR membuat proses rekrutmen yang transparan.
Caranya pun sederhana, bisa dengan menginformasikan kepada kandidat hasil yang mereka dapati dalam interview, baik itu gagal atau berhasil.
Menurut riset LinkedIn, 94% kandidat menginginkan feedback setelah mereka melakukan interview. Anda juga bisa memberikan ucapan terima kasih kepada kandidat atas partisipasi mereka untuk memberikan kesan yang positif.
6. Manfaatkan Tools Rekrutmen
Tidak ada salahnya memanfaatkan tools rekrutmen untuk membantu proses rekrutmen lebih terkelola dengan baik. Dengan tools rekrutmen, HR tidak lagi perlu melakukan pekerjaan repetitif yang menyita waktu dan sering membuat HR mengabaikan candidate experience.
Salah satu software rekrutmen yang bisa HR gunakan adalah Premium Rekrutmen KitaLulus. Software ini dilengkapi teknologi AI yang dapat memindai profil kandidat secara otomatis.
Sehingga, proses screening pun dapat dilakukan 92% lebih cepat daripada proses manual. Nantinya, AI akan mengenali mana kandidat yang paling sesuai dengan lowongan yang dibuka dan mengelompokkannya.
Dengan begitu, HR tidak lagi perlu lagi susah payah melakukan screening satu persatu. Waktu rekrutmen pun bisa dipangkas sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.
Tunggu apalagi, percayakan proses rekrutmen Anda kepada software rekrutmen KitaLulus!