Belakangan ini, dalam dunia rekrutmen muncul sebuah fenomena LinkedIn swindler. Di mana seseorang akan merekayasa pengalaman kerja serta skill-nya demi dilirik oleh HRD. Mereka tidak segan-segan mencantumkan pengalaman kerja di perusahaan besar dengan posisi-posisi yang memang sedang banyak dicari.
Agar Anda tidak menjadi korban dari LinkedIn swindler atau kandidat yang memalsukan CV-nya, sangat penting untuk melakukan reference check. Metode ini dapat menghindari Anda dari halo effect yang membuat Anda jadi bias dalam mengambil keputusan saat proses rekrutmen.
Mungkin Anda masih bingung bagaimana cara melakukannya dan apa bedanya dengan background checking yang sudah biasa dilakukan. Untuk menjawab semua itu, mari simak artikel KitaLulus berikut ini!
Apa itu Reference Check?
Reference check adalah tahapan dalam proses rekrutmen di mana HR akan memverifikasi informasi kandidat kepada pemberi kerja atau atasan terdahulu mereka.
Di dalam tahap ini, beberapa hal yang akan diverifikasi adalah seputar skill, pengalaman kerja serta kompetensi pekerjaan guna melihat kesesuaian dengan apa yang ditulis dalam CV atau resume.
Biasanya, metode berikut dilakukan oleh hiring manager atau recruiter setelah proses interview atau sebelumnya. Di tahap ini, Anda akan melihat seberapa cocokkah kandidat dengan posisi serta budaya organisasi di perusahaan Anda.
Perbedaan Reference Check dan Background Check
Mungkin reference checking ini terdengar hampir sama dengan background checking. Sebenarnya keduanya memang sama-sama sebuah metode yang digunakan untuk memverifikasi data diri kandidat. Namun, informasi yang diperiksa berbeda.
Bila dalam background checking umumnya akan memeriksa catatan kriminal atau juga data keuangan kandidat, dalam reference checking lebih menekankan pada skill dan pengalaman kerja untuk melihat seberapa cocok kandidat dengan posisi yang akan mereka isi.
Selain itu, pada reference checking Anda akan bisa melihat bagaimana kandidat tersebut di mata rekan kerja, atasan, maupun mentornya. Anda mungkin juga akan mengetahui informasi lain yang tidak diberikan kandidat dalam CV atau wawancaranya.
Bisakah HR Melakukan Reference Check Di Luar List Referensi yang Diberikan Kandidat?
Dalam praktiknya, HR akan menghubungi kontak referensi yang telah ditulis oleh kandidat. Tapi HR juga bisa menghubungi referensi di luar dari list tersebut. Ini dikenal dengan istilah back-door reference checking.
Orang-orang di luar referensi ini bisa jadi mantan kolega, manajer, klien, atau sumber lain yang ditemukan HR yang dapat memberikan verifikasi terkait skill dan pengalaman kerja kandidat.
Baca Juga: 6 Cara Screening Karyawan dan Pentingnya Bagi Perusahaan
Cara Melakukan Reference Check
Berikut cara melakukan reference check kandidat yang baik untuk Anda terapkan:
1. Hubungi Pemberi Kerja yang Ada dalam List Referensi
Cara pertama adalah menghubungi pemberi kerja yang ditulis dalam daftar referensi. Ketika Anda menghubungi mereka, pastikan Anda memperkenalkan diri, jelaskan maksud dan tujuan Anda. Tidak lupa verifikasi nama kandidat apakah benar referensi mengenal kandidat.
2. Konfirmasi Bagaimana Ia Mengenal Kandidat
Untuk memastikan apakah referensi memiliki hubungan profesional dengan kandidat, cobalah lakukan konfirmasi bagaimana ia bisa mengenal kandidat. Dari sini Anda juga akan mendapat gambaran sejauh apa hubungan profesional yang terjalin.
3. Ajukan Beberapa Pertanyaan Penting
Bila Anda sudah yakin dengan hubungan profesional antara referensi dan kandidat, tanyakanlah beberapa hal penting terkait mereka, seperti:
- Skill: tanyakan mengenai skill yang ditulis di CV kepada referensi untuk memastikan bahwa yang tertulis benar adanya
- Kontribusi: gali kontribusi apa yang telah diberikan kandidat selama bekerja. Dari sini Anda bisa tahu seperti apa kinerja kandidat.
- Sikap: untuk menghindari kandidat tidak sopan atau bad attitude, tanyakan juga seperti apa sikapnya selama bekerja
- Etos kerja: ini akan memberikan gambaran kepada Anda bagaimana kandidat mengerjakan tanggung jawabnya dalam bekerja.
4. Tanya Skor Kandidat di Mata Referensi
Hal ini bisa dilakukan untuk mengetahui penilaian narasumber kepada kandidat. Anda bisa menanyakan skor skala 1 sampai 10.
Bila skor yang diberikan semakin tinggi maka Anda tahu bahwa kandidat memang memiliki kinerja yang baik. Sebaliknya, bila skor rendah, Anda dapat mencari tahu lebih jauh alasan mengapa narasumber memberikan nilai yang rendah.
Informasi ini penting agar Anda memiliki cukup data saat mengambil keputusan nantinya.
5. Tanyakan Hal-hal yang Lebih Spesifik
Anda juga bisa bertanya pertanyaan yang terbuka dan spesifik. Misalnya menanyakan salah satu pencapaian yang kandidat tulis di CV. Dengan menanyakan hal ini, Anda bisa menggali informasi lebih tentang kinerja serta mendapatkan informasi banyak tentang kandidat.
6. Bekerja Sama dengan User
Mengetahui segala informasi mengenai kandidat bukan hanya diperlukan oleh HR tapi juga oleh user. Oleh karena itu, di dalam proses reference checking cobalah bekerja sama dengan user.
Jika user tidak bisa melakukan reference check bersama HR, tanyakan apakah ia memiliki pertanyaan yang ingin diajukan. Selain itu, berikan ringkasan kepada user mengenai proses yang sudah dilakukan.
Baca Juga: Cara Menilai Technical Skill Kandidat dalam Proses Rekrutmen
Daftar Pertanyaan yang Bisa Diajukan dalam Proses Reference Checking
Untuk membantu Anda mendapatkan seluruh informasi berharga selama reference checking, berikut daftar pertanyaan yang bisa Anda ajukan.
- Apa hubungan Anda dengan kandidat?
- Berapa lama kandidat bekerja sama dengan Anda?
- Apa peran (tanggung jawab, tugas, dll) kandidat selama bekerja?
- Menurut Anda, apa kekuatan utama kandidat?
- Apakah kandidat pernah mendapat teguran lisan atau tertulis? Jika iya, mengapa?
- Apakah kandidat pernah mendapatkan keluhan dari tim atau klien? Jika iya, mengapa?
- Apa contoh pencapaian terbaik kandidat?
- Seberapa baik kandidat bekerja dengan anggota timnya yang lain?
- Bagaimana Anda menggambarkan sikap kandidat terhadap pekerjaan dan tim?
- Mengapa kandidat meninggalkan perusahaan?
- Mengingat konteks peran baru, apakah menurut Anda kandidat akan cocok di posisi ini?
- Apakah kandidat sering terlambat?
- Seberapa baik kandidat bekerja di bawah tekanan?
- Apakah kandidat pernah mendapat promosi atau demosi?
- Apa ada hal yang ingin Anda bagikan tentang kandidat?
Itulah segala hal mengenai pentingnya reference check dan tips melakukannya. Metode ini bisa dilakukan HR untuk menghindari kandidat yang punya indikasi melebih-lebihkan CV-nya atau juga dilakukan untuk menghindari salah rekrut.
Salah rekrut karyawan juga dapat dihindari dengan proses screening kandidat yang baik, salah satu caranya adalah mengandalkan teknologi, bukan hanya insting manusia saja yang tidak luput dari bias.
Untuk mempermudah proses screening kandidat, perusahaan bisa menggunakan Premium Recruitment dari KitaLulus. Dengan menggunakan Premium Recruitment KitaLulus, proses screening kandidat akan 92% lebih cepat dan efektif. Ini semua karena prosesnya sudah menggunakan teknologi AI yang akan menyaring kandidat yang paling sesuai untuk perusahaan.
Dengan begini, proses salah rekrut karyawan bisa lebih dini dihindari serta menghemat waktu dan tenaga HR. Luar biasa, bukan? Ayo gunakan KitaLulus sekarang!