Biasanya kita cuma kenal istilah kepribadian introvert dan extrovert. Tapi ternyata ada juga yang disebut ambivert. Ambivert adalah kepribadian yang merupakan gabungan introvert dan extrovert. Pemilik kepribadian ini bisa sangat senang berada di keramaian, namun juga ada kalanya suka menyendiri.
Lalu, bagaimana orang-orang ambivert menentukan jurusan dan pekerjaan yang sesuai untuk mereka? Nah, untuk mengetahuinya, kamu wajib baca pembahasannya di bawah ini!
Apa Itu Ambivert?
Istilah kepribadian introvert dan extrovert pertama kali dikenalkan oleh psikiater Swiss Carl G. Jung pada tahun 1990-an. Seorang yang memiliki kepribadian introvert cenderung lebih suka menyendiri. Sementara, orang extrovert suka bersosialisasi dengan banyak orang alias easygoing.
Nah, tetapi tidak semua orang dapat dikategorikan ke dalam extrovert maupun introvert. Kepribadian ini dikenal dengan ambivert.
Ambivert adalah kepribadian yang berada di tengah-tengah, ia bisa mengarah pada extrovert maupun introvert, tergantung dari situasi yang dihadapi.
Seseorang dengan kepribadian ambivert biasanya mudah berbaur seperti seorang extrovert, tetapi juga pintar untuk menyendiri dan tidak berbicara banyak seperti introvert.
Menurut seorang psikolog, Carla Marie, seorang ambivert artinya seorang yang cenderung lebih fleksibel dalam hal bersosialisasi dengan orang lain. Kepribadian ini dapat menyesuaikan diri dengan cepat pada lingkungan baru.
Pengertian lainnya dari ambivert adalah bukanlah sebuah label dari kepribadian seseorang. Tapi sebuah spektrum level extrovert yang berbeda-beda pada setiap individu. Maksudnya, kamu bisa saja memiliki peringkat extrovert yang rendah, tinggi, atau medium.
Orang yang berada pada spektrum medium inilah yang merupakan seorang ambivert.
Baca juga: Coba Tes Kepribadian MBTI Gratis untuk Cek Karir yang Cocok
Ciri-ciri Ambivert
Bagaimana cara mengetahui bahwa kepribadian seseorang sebenarnya ambivert? Kamu bisa simak ciri-ciri ambivert di bawah ini.
1. Suka Bersosialisasi Sekaligus Menyendiri
Ciri dari seorang ambivert adalah pandai bersosialisasi tapi juga suka menyendiri di situasi-situasi tertentu. Orang dengan kepribadian ini dapat leluasa berkomunikasi dengan orang di sekelilingnya, tapi juga suka menyendiri di waktu-waktu tertentu jika memang mereka ingin.
2. Pendengar dan Pembicara yang Baik
Ambivert adalah orang yang bisa menjadi pendengar sekaligus pembicara yang baik. Ia tahu kapan waktu yang tepat untuk berbicara atau mengeluarkan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain.
Jika ia dimintai pendapat, ia tidak malu untuk mengatakannya. Di sisi lain, ia juga bisa menjadi pendengar yang baik jika memang situasinya mengharuskan.
3. Mudah Berempati kepada Orang Lain
Orang dengan kepribadian ambivert cenderung memiliki rasa empati yang sangat tinggi.
Empati sendiri artinya dapat memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat dari sudut pandang orang tersebut, sekaligus bisa membayangkan diri bila berada di posisi orang tersebut.
Orang dengan empati tinggi biasanya peduli terhadap orang lain dan pandai memahami perasaan orang lain.
Oleh karena itu, seorang ambivert sering menjadi tempat curhat para sahabatnya. Saat menjadi tempat curhat, ia akan mendengarkan masalah secara keseluruhan dan setelahnya akan mengajukan pertanyaan, lalu mencoba memberikan solusi.
4. Memiliki Kemampuan Mengatur Perilaku di Berbagai Situasi
Seperti yang sudah disinggung di atas, orang ambivert adalah orang yang dapat mengarah ke introvert dan extrovert. Artinya mereka dapat menyesuaikan perilaku sesuai dengan orang atau situasi yang dihadapi.
Selain itu, karena kepribadiannya yang fleksibel, seorang ambivert juga bisa menjadi penyeimbang dalam banyak situasi dan komunikasi.
Ia dapat memecah keheningan dalam banyak situasi dan komunikasi sehingga membuat orang dengan kepribadian introvert tetap nyaman berada di sana.
5. Senang dengan Keramaian Namun Cenderung Pasif
Ciri ambivert berikutnya yaitu mereka dapat menikmati suasana ketika sedang berada di keramaian seperti extrovert. Akan tetapi, mereka cenderung diam dan hanya mengamati orang-orang di keramaian tersebut.
Baca juga: Coba Tes Personality Ketahui Dirimu yang Sebenarnya
Kelebihan Ambivert
Karena ia berada di tengah-tengah, seorang dengan kepribadian ambivert memiliki sifat yang unik dan dapat mengambil keuntungan dari kepribadian tersebut. Beberapa kelebihan ambivert adalah sebagai berikut.
1. Memiliki Hubungan yang Lebih Sehat dan Stabil
Hubungan yang sehat dan stabil di sini bisa berarti antar teman maupun pasangan. Hal tersebut karena ambivert dapat mendengarkan sekaligus bersosialisasi.
Ini juga karena mereka fleksibel dan stabil secara emosional, sehingga ketika menghadapi sebuah masalah dalam hubungan, mereka bisa jadi penengah.
2. Mempunyai Manajemen yang Baik
Kelebihan ambivert adalah ia memiliki sistem manajemen yang baik. Bila menjadi atasan, seorang ambivert akan mengeluarkan sifat extrovert dan introvertnya berdasarkan kebutuhan karyawannya.
Apakah mereka akan mengeluarkan sisi pengaruh seperti extrovert atau menjadi pendengar seperti introvert, semua itu tergantung pada kepribadian karyawan mereka.
3. Dapat Membaca Situasi dengan Baik
Pada tahun 2013, penelitian dari jurnal Psychological Science melakukan pengamatan hubungan antara kepribadian extrovert dengan bakat menjual barang.
Banyak yang menilai bahwa seorang extrovert sangat ahli dalam menawarkan barang, tapi kenyataannya orang ambivert lah yang justru lebih mahir.
Hal ini karena orang ambivert dapat berbicara lebih baik dan sekaligus menjadi pendengar yang baik. Karena itu, ketika dikaitkan dengan bidang penjualan, ambivert lebih bisa mendengarkan apa yang dibutuhkan pelanggan tanpa terlihat terlalu bersemangat.
4. Bijak dalam Mengambil Keputusan
Seorang ambivert tidak gegabah. Ketika berada dalam situasi harus mengambil keputusan, ia akan memutuskan segala sesuatunya setelah menimbang dari sisi baik dan buruk serta mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi.
Kekurangan Ambivert
Orang yang punya karakter ambivert adalah pribadi yang fleksibel karena bisa menempatkan diri menjadi extrovert dan introvert. Akan tetapi, tanpa disadari menjadi ambivert juga memiliki tekanan ekstra yang dapat menjadi kekurangan dari kepribadian ini.
Tekanan ekstra itu ada karena mereka berusaha untuk menjaga keseimbangan dalam menempatkan diri pada semua situasi. Sehingga kadang hal ini membuat orang dengan kepribadian fleksibel tersebut merasa “lelah”.
Baca juga: 10+ Jenis Tes Kepribadian Paling Umum Digunakan Saat Seleksi Kerja
Cara Mengembangkan Kepribadian Ambivert
Jika kamu memiliki kepribadian ambivert, kamu masih bisa mengembangkannya lagi agar mampu mendapatkan kemampuan yang lebih menunjang kamu di dunia pekerjaan atau juga pendidikan.
1. Fokus pada Aktivitas atau Hal yang Disukai
Seseorang ambivert memang cenderung menyenangi berbagai jenis kegiatan sosial. Tapi terkadang kegiatan tersebut tidak memberikan mereka kebahagiaan, justru menguras energi dan menyebabkan kelemahan.
Untuk mengembangkan kepribadianmu, cobalah mulai saat ini fokus pada aktivitas yang memang membuatmu bahagia dan bermakna bagi hidup. Misalnya berlibur dengan teman terdekat atau sekedar berkumpul bersama keluarga untuk melepas penat.
2. Coba untuk Lebih Bebas Mengomunikasikan Perasaan
Mengomunikasikan perasaan atau pikiran dapat membantu kamu mengembangkan sifat ambivert. Jika memang kamu sedang membutuhkan waktu untuk sendiri, jangan ragu untuk mengomunikasikan hal tersebut dengan orang sekitar.
Berikan pengertian kepada orang-orang terdekat bahwa kamu sedang membutuhkan waktu untuk menenangkan diri.
3. Usahakan Menjaga Sifat Fleksibilitas
Karakter ambivert memang terkenal dengan sifatnya yang fleksibel. Hal tersebut baik, teruslah pertahankan dan kembangkan sifat ini sebab sebetulnya itu begitu berguna apalagi untuk dunia kerja.
Sifat fleksibel memungkinkan kamu untuk diterima di lingkungan dan situasi apa pun. Dengan begitu, kamu dapat cepat berbaur baik dengan atasan atau rekan kerja.
Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Ambivert
Dengan energi extrovert dan introvert yang ada, orang-orang ambivert bisa memilih jurusan yang cocok dengan dua kepribadian tersebut. Berikut ini referensi jurusan kuliah yang cocok untuk ambivert.
1. Psikologi
Jurusan pertama yang cocok untuk ambivert adalah psikologi. Kenapa? Dalam dunia psikologi, seorang ambivert dapat leluasa menjadi diri sendiri yang extrovert sekaligus introvert. Kamu akan langsung mempelajari tentang kepribadian manusia dan mengamati perilaku mereka.
2. Kedokteran
Jurusan kedokteran juga cocok untuk kamu yang ambivert. Karena di jurusan ini kamu akan banyak melakukan praktikum ataupun penelitian yang cocok untuk orang introvert.
Sedangkan untuk extrovert, ketika sudah praktik mereka harus terbiasa berkomunikasi dengan pasien. Maka sebagai ambivert kamu akan cocok dengan jurusan ini.
3. Marketing
Seperti yang diketahui karakter extrovert sangat pas dalam bidang pemasaran terutama ketika harus berbicara di depan publik. Selain keahlian berbicara di depan publik, bila sudah berkecimpung dalam bidang pemasaran, ia juga perlu memiliki banyak relasi dan sosial yang tinggi, di mana ini adalah sifat extrovert.
Namun sebenarnya, ada sisi introvert yang juga dibutuhkan dalam pemasaran yaitu mengobservasi market dan menentukan strategi yang tepat untuk memasarkan produk. Sehingga mengambil jurusan ini bagi seorang ambivert adalah pilihan yang tepat.
4. Hukum
Sudah disebutkan bahwa ambivert sangat pandai dalam mengelola emosi. Hal ini akan sangat bermanfaat bila mereka mempelajari ilmu hukum dan berkarier di bidang hukum.
Bagaimana tidak, ketika kamu menjadi hakim, jaksa, pengacara kamu akan menghadapi berbagai kasus dan bertemu dengan beragam tipe orang, tentunya ini memerlukan kestabilan emosi yang baik.
Sisi extrovertmu akan dibutuhkan untuk berinteraksi dengan banyak orang. Sementara, sisi introvert akan mendominasi ketika harus membaca atau mempelajari kasus.
5. Farmasi
Jurusan farmasi juga bisa cocok dengan kepribadian ambivert. Karena di jurusan ini kamu tidak hanya dituntut untuk bisa berinteraksi dengan pasien, melainkan juga mengobservasi obat apa yang mereka butuhkan.
6. Seni Musik
Jurusan seni musik identik dengan orang-orang kreatif yang introvert. Tapi, di satu sisi kita juga harus berinteraksi dengan orang-orang yang menikmati musik kita. Nah, bila kamu seorang ambivert, pilihan jurusan musik akan cocok untukmu.
Baca juga: 10 Contoh Soal Tes Psikotes dan Jawabannya Agar Lolos Kerja
Pekerjaan yang Cocok untuk Ambivert
Orang dengan karakter ambivert bisa beradaptasi dengan baik dalam berbagai situasi di lingkungan profesional. Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada masalah dalam mencari pekerjaan. Berikut ini beberapa pilihan pekerjaan yang cocok untuk ambivert.
1. Human Resources Department (HRD)
Seperti yang mungkin sudah sama-sama kita ketahui, HRD punya tugas untuk merekrut karyawan. Sebagai ambivert, kamu pandai membaca karakter seseorang sekaligus mampu memancing mereka untuk bisa terbuka dan mengobrol denganmu, Kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh seorang HRD guna menemukan kandidat yang tepat.
2. Psikolog atau Terapis
Dengan sifat empati tinggi yang kamu miliki, pekerjaan menjadi psikolog sangat cocok untukmu. Kamu bisa menjadi pendengar yang baik bagi pasienmu yang menceritakan keluh kesah mereka, sekaligus mampu memberikan solusi layaknya sahabat.
3. Jurnalis
Menjadi jurnalis juga cocok untuk ambivert. Dengan sifat yang fleksibel dan mampu mencairkan suasana, kamu bisa mendapatkan banyak informasi dari narasumber. Selain itu, kamu juga bisa membaca dan menyesuaikan kepribadian, gaya bicara atau kondisi dalam sesi wawancara.
4. Sales
Sales bukanlah pekerjaan yang gampang, kamu wajib beradaptasi dan mengakrabkan diri dengan calon pembeli. Selain itu, kamu juga harus mendengarkan apa saja yang menjadi kebutuhan mereka agar bisa menjual barang yang kamu tawarkan. Nah, ini sangat cocok dengan seorang ambivert, yang mampu masuk mencairkan suasana serta mampu mengobservasi.
Bahkan, sebuah studi dalam jurnal Psychological Science menerangkan bahwa ambivert cenderung lebih cocok bekerja di bidang penjualan atau sebagai sales dibandingkan orang introvert atau extrovert.
5. Pengacara
Pengendalian emosi yang baik seorang ambivert membuatmu cocok untuk berkarier menjadi pengacara. Emosi yang tenang dan terkendali ini akan menjadi senjatamu dalam memenangkan argumen-argumen dari kasus yang kamu tangani.
6. Guru
Tidak hanya mampu mengajar di depan kelas, seorang guru harus bisa memahami kepribadian dari murid-muridnya. Hal ini untuk mengetahui bagaimana pendapat dan kesulitan yang mereka hadapi.
Pekerjaan ini cocok untuk orang ambivert karena memiliki kepribadian yang fleksibel dalam menghadapi beragam tipe murid dari berbagai kepribadian.
7. Desainer interior
Seorang desainer interior haruslah mampu mempersuasif kliennya agar saran desain yang ditawarkan mampu diterima, tetapi ia juga harus mau mendengarkan apa yang diinginkan oleh klien. Nah, kedua hal ini bisa dilakukan oleh seseorang yang berkepribadian ambivert.
Itulah ulasan tentang apa itu ambivert, karakteristik, dan pilihan kariernya. Apakah kamu juga seorang ambivert? Bagaimanapun kepribadianmu, tetap berjuang keras dan pantang menyerah untuk cari kerja, ya!
Sambil menunggu panggilan HRD, manfaatkan waktumu dengan baik untuk meningkatkan tingkat keberhasilan lamaran ya, salah satunya dengan mengerjakan latihan soal-soal seleksi kerja.
Bingung di mana harus mencari daftar soal latihan seleksi kerja yang bisa dikerjakan? Instal aplikasi KitaLulus sekarang juga di smartphone kamu!