Tinggal di Jakarta selalu memiliki stereotype mahal dan boros. Harga barang serba mahal dan gaya hidup harus tinggi. Namun, benarkan biaya hidup di Jakarta setinggi itu? Wajarkah jika mendapatkan cap termahal di Indonesia?
Untuk membuktikan itu, kamu bisa menyimak penjelasan di artikel ini. Akan KitaLulus jabarkan rincian pengeluaran tentang tempat tinggal, biaya makan, transportasi, dan pengeluaran lain dalam sebulan.
Penjelasan ini juga bisa kamu jadikan sebagai inspirasi atau patokan untuk menyusun pengeluaran bulanan kamu. Jadi, yuk simak hingga akhir!
Rincian Biaya Hidup di Jakarta dan Tips Agar Hemat
UMP Jakarta termasuk ke dalam 10 UMP tertinggi di Indonesia, bahkan menempati urutan pertama, yaitu sebesar Rp4.641.854. Hal ini kemudian mendukung stereotype tentang biaya hidup di Jakarta menjadi mahal karena penetapan UMP akan berbanding lurus dengan biaya hidup di suatu provinsi tersebut.
Terlebih, Badan Pusat Statistik (BPS) yang secara reguler melakukan survei biaya hidup (SBH) setiap lima tahun sekali menempatkan Jakarta sebagai kota dengan biaya hidup termahal pada survei tahun 2018 dengan data 2013–2017. Kini, BPS sedang melakukan survei terbaru untuk data dari 2018–2022.
Tidak hanya terkenal sebagai ibu kota negara, Jakarta juga dikenal sebagai wilayah distrik industri. Tidak heran, banyak masyarakat yang menarget Jakarta sebagai kota tujuan untuk berkarir. Banyak perusahaan besar berpusat di Jakarta. Dengan begini, pendatang dari luar kota terus muncul.
Namun, dengan fakta dari BPS di atas, akankah kamu masih ingin ke Jakarta untuk bekerja? Biaya hidup mahal, berkemungkinan untuk boros, tuntutan memenuhi stereotype bergaya hidup tinggi, bagaimana bisa menabung?
Eits, stop overthinking dulu, yuk! KitaLulus akan memberikan tips agar kamu bisa berhemat meski hidup di Jakarta. Simak yuk!
1. Tempat Tinggal
Dikutip dari Jakarta Property Institute, berdasarkan data World Bank Time to Act 2019, harga rumah di Jakarta lebih mahal dibanding di New York, London, dan Singapura.
Faktor pengaruhnya ada tiga, yaitu pembatasan luas lantai hunian, proses izin pembangunan yang rumit, dan developer yang sulit membangun rumah susun dengan harga murah. Mahalnya harga rumah akan berbanding lurus dengan mahalnya menyewa rumah.
Berarti harga kost di Jakarta mahal-mahal? Iya dan tidak.
Rata-rata harga kost di Jakarta akan berada di angka di atas Rp1.000.000 per bulan. Bahkan, harga sewa itu biasanya akan mendapatkan fasilitas standar, seperti kasur, lemari, dan meja-kursi saja. Kamar mandi dan dapur akan sharing dengan penghuni kost lainnya. Untuk mendapatkan fasilitas kamar mandi dalam hingga AC biasanya akan dimulai dari harga Rp1.500.000.
Namun, harga-harga tersebut adalah harga standar. Jika kamu lebih pintar memilih dengan preferensi hunian yang sederhana dengan letaknya lebih ke perumahan yang ramai, kamu bisa mendapatkan kost seharga Rp600.000–850.000. Mungkin fasilitasnya tanpa AC, tetapi kamu bisa menyiasati dengan membeli kipas angin.
2. Biaya Makan
Banyak orang yang boros karena tidak perhitungan pada pengeluaran untuk biaya makan. Tips paling ampuh untuk berhemat di biaya makan adalah dengan memasak sendiri. Jadi, pilihlah kost yang memiliki dapur.
Umumnya, biaya membeli bahan untuk masak, seperti beras, minyak, dan berbagai lauk adalah sekitar Rp700.000–Rp900.000. Beberapa bahan seperti minyak, beras, dan gas bahkan mungkin masih tersisa untuk bulan berikutnya.
Kamu juga bisa membawa bekal ke kantor untuk makan siang. Sisihkan Rp250.000–Rp500.000 untuk dana cadangan jika kamu ingin sesekali membeli makanan di luar, ya.
Baca Juga: Berapa Biaya Hidup di Bali? Ini Rincian dan Budget untuk WFB
3. Kebutuhan Lain Bulanan
Kebutuhan primer bulanan lainnya, seperti peralatan mandi dan obat-obatan juga harus dipikirkan. Sisihkan dana sekitar Rp200.000–Rp300.000 untuk kebutuhan lain bulanan kamu yang wajib dibeli setiap bulannya.
Jika kamu perempuan, mungkin dana skincare dan make up juga bisa disisihkan sendiri. Untuk make up mungkin akan lebih hemat sehingga tidak wajib dibeli setiap bulannya. Sementara skincare, kamu bisa lebih selektif.
Mungkin, sabun cuci muka dan toner akan lebih cepat habis karena dipakai setiap hari. Kamu dapat menggabungkan dana ini dengan dana untuk kebutuhan lain bulanan yang memang harus ada di luar biaya makan.
4. Transportasi
Ketika banyak kota kini minim transportasi umum, Jakarta justru memiliki banyak pilihan transportasi umum yang bisa kamu gunakan. Ada bus Trans Jakarta, commuter line, hingga yang terbaru adalah MRT. Biaya naiknya pun terjangkau.
Untuk bus Trans Jakarta, kamu cukup membayar Rp3.500 saja untuk sekali perjalanan, jauh dan dekat. Misal tempat tinggal kamu ke tempat kerja bisa ditempuh dengan bus Trans Jakarta, kamu bisa kalkulasikan total tiap bulannya.
Anggaplah hari kerja 22 hari, naik bus sehari dua kali untuk berangkat dan pulang. Jadi, biaya bus Trans Jakarta adalah Rp3.500 x 2 x 22 = Rp154.000.
Commuter line memiliki tarif yang lebih variatif tergantung kamu naik dari stasiun apa dan tujuannya ke mana. Tarifnya mulai dari Rp3.000 hingga Rp7.000.
Jadi, jika jalur tempat tinggal ke tempat kerja hanya bisa dijangkau dengan commuter line, kamu akan menghabiskan biaya sekitar Rp132.000 hingga Rp308.000.
Sama seperti commuter line, biaya naik MRT juga variatif tergantung stasiun asal dan stasiun tujuan, mulai dari Rp3.000 hingga Rp14.000. Untuk akumulasi pengeluaran biaya transportasi sebulan ke tempat kerja jika kamu menggunakan MRT adalah Rp132.000 hingga Rp616.000.
Biaya hidup di Jakarta untuk transportasi di atas hanya untuk berangkat dan pulang kerja selama sebulan, ya. Total dana bisa bertambah jika kamu selama weekend harus keluar untuk bertemu teman atau ada kegiatan lain. Kamu bisa sisihkan dana tambahan untuk transportasi sekitar Rp50.000–Rp200.000.
5. Hiburan
Menjadi kota pusat pemerintahan, negara, bisnis, bahkan hiburan membuat Jakarta selalu ramai akan event. Sebenarnya, ini menjadi keuntungan tersendiri untuk kamu yang gemar pergi ke suatu event, mulai dari event budaya, pendidikan, hingga hiburan lainnya sebab tidak membutuhkan banyak ongkos transportasi.
Namun, hal tersebut juga akan menjadi bumerang jika kamu tidak bisa mengontrol diri. Karena hiburan merupakan kebutuhan tidak pokok tetapi tetap perlu dilakukan, kamu bisa menyisihkan sekitar 15–20% dari total penghasilan yang kamu miliki, ya.
Baca Juga: Informasi Lengkap Terkait UMP Jakarta. Cek Disini!
Itulah penjelasan tentang rincian biaya hidup di Jakarta yang bisa kamu jadikan inspirasi jika ingin berhemat. Dengan rincian di atas, kamu bisa menjumlahkan totalnya sendiri dan menilai apakah total tersebut cukup untuk kamu? Atau bahkan masih terlalu boros?
Rincian biaya hidup di Jakarta bisa kamu sesuaikan lagi sesuai kebutuhan kamu, kok. Sebab, boros tidaknya biaya hidup di Jakarta akan disesuaikan dengan gaya hidup setiap individunya.
Jika kamu bekerja di perusahaan yang menerapkan sistem remote working, kamu bisa lebih menghemat di biaya transportasi. Dengan begitu, biaya transportasi bisa kamu kurangi dan dialihkan untuk ditabung deh.
Mendapatkan kerja di Jakarta masih menjadi idaman bagi banyak orang. Selain karena UMP tinggi, pada umumnya perusahaan yang berpusat di Jakarta merupakan perusahaan multinasional yang memiliki kondisi bagus untuk menggapai karir impian.
Nah, jika kamu ingin mencari kerja di Jakarta, kamu bisa mencari lowongan kerja melalui aplikasi KitaLulus. Di aplikasi KitaLulus, terdapat filter yang lengkap sehingga lebih akurat untuk mendapatkan lowongan kerja yang diinginkan.
Ingin menarget Jakarta sebagai kota tujuan? Ketikkan saja Jakarta di bar pencarian lowongan kerja. Setelah itu akan muncul banyak daftar lowongan kerja yang ada di Jakarta.
Cara daftarnya juga mudah. Kamu cukup instal aplikasi KitaLulus melalui PlayStore lalu sign up dengan masuk ke akun Google kamu yang aktif. Simpel, mudah, dan aman. Yuk, langsung saja instal aplikasi KitaLulus di smartphone kamu. Dapatkan akses gratis ke 90.000+ dari lebih dari 50.000 perusahaan di Indonesia!