9 Cara Kerja di Luar Negeri Lengkap dengan Segala Persiapannya

Nisa Maulan Shofa
Penulis profesional sejak tahun 2017. Berspesialisasi dalam penulisan di bidang karir dan seputar dunia kerja.
cara kerja di luar negeri
9 Cara Kerja di Luar Negeri Lengkap dengan Segala Persiapannya
Isi Artikel

Kerja di luar negeri sering kali menjadi cita-cita banyak orang. Selain membuka peluang karier yang lebih luas, pengalaman bekerja di luar negeri juga menawarkan gaji yang lebih tinggi, exposure pada budaya baru, serta peningkatan skill dan kompetensi yang signifikan.

Namun, proses untuk mewujudkan impian ini membutuhkan persiapan yang matang dan pemahaman mendalam tentang berbagai persyaratan yang berlaku.

Maka dari itu, KitaLulus membuat artikel ini untuk membahas secara komprehensif tentang cara kerja di luar negeri, mulai dari persiapan yang diperlukan, persyaratan dokumen, jalur aplikasi, negara tujuan populer, hingga tips sukses mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan di luar negeri. Simak yuk!

Mengapa Bekerja di Luar Negeri Menjadi Pilihan Menarik

Sebelum membahas lebih detail tentang cara kerja di luar negeri, penting untuk memahami mengapa banyak orang Indonesia memilih untuk mengambil langkah ini dalam perjalanan karier mereka.

Keuntungan Bekerja di Luar Negeri

  1. Penghasilan yang Lebih Tinggi
    Salah satu alasan utama orang Indonesia memilih bekerja di luar negeri adalah potensi penghasilan yang jauh lebih tinggi. Umumnya tenaga kerja Indonesia di luar negeri rata-rata memperoleh pendapatan 3-5 kali lipat dibandingkan posisi setara di dalam negeri. Sebagai contoh, seorang engineer dengan pengalaman 5 tahun di Indonesia mungkin mendapatkan gaji sekitar Rp 10-15 juta per bulan, sementara di Singapura bisa mencapai SGD 4.000-7.000 (sekitar Rp 42-74 juta).
  2. Pengembangan Skill dan Kompetensi
    Bekerja di lingkungan internasional memberikan kesempatan untuk mempelajari teknologi terbaru, metodologi kerja yang lebih efisien, dan best practices yang mungkin belum diterapkan di Indonesia.
  3. Networking Global
    Membangun jaringan internasional adalah aset berharga yang bisa mendukung perkembangan karier jangka panjang. Koneksi global ini dapat membuka pintu pada kesempatan yang mungkin tidak tersedia jika hanya bekerja di dalam negeri.
  4. Exposure pada Budaya dan Perspektif Baru
    Pengalaman hidup dan bekerja di negara lain memperluas wawasan dan mengembangkan kemampuan adaptasi lintas budaya. Kompetensi ini sangat dihargai dalam ekonomi global saat ini.
  5. Peningkatan Nilai di Pasar Kerja
    Profesional dengan pengalaman internasional umumnya lebih dicari oleh perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. 

Tantangan Bekerja di Luar Negeri

Meskipun menawarkan banyak keuntungan, bekerja di luar negeri juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan:

  1. Kendala Budaya dan Bahasa
    Perbedaan budaya dan bahasa dapat menjadi hambatan signifikan, terutama pada awal masa penempatan. Biasanya pekerja Indonesia di luar negeri mengalami culture shock pada bulan-bulan pertama.
  2. Jauh dari Keluarga dan Teman
    Aspek emosional dari tinggal jauh dari keluarga dan lingkaran sosial tidak boleh diremehkan. Ini bisa menjadi tantangan psikologis yang berat bagi sebagian orang.
  3. Proses Administrasi yang Kompleks
    Mengurus berbagai dokumen, visa, dan persyaratan legalitas lainnya seringkali rumit dan memakan waktu.
  4. Biaya Hidup yang Lebih Tinggi
    Meskipun gaji lebih tinggi, biaya hidup di banyak negara tujuan juga jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Misalnya, biaya sewa apartemen di pusat kota Singapura bisa mencapai 3-5 kali lipat dibandingkan Jakarta.
  5. Persaingan Ketat
    Posisi kerja internasional sangat kompetitif, dengan kandidat dari berbagai negara bersaing untuk kesempatan yang sama.

Persiapan Sebelum Melamar Kerja di Luar Negeri

Persiapan yang matang sangat krusial untuk meningkatkan peluang sukses dalam mencari pekerjaan di luar negeri. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan:

1. Tingkatkan Kemampuan Bahasa

Penguasaan bahasa internasional, terutama bahasa Inggris, adalah prasyarat mutlak. Tergantung negara tujuan, bahasa lain seperti Mandarin, Jepang, Korea, atau bahasa Eropa juga bisa menjadi nilai tambah signifikan.

Untuk membuktikan kompetensi bahasa Inggris, sertifikasi seperti TOEFL, IELTS, atau TOEIC sangat diperlukan. Banyak perusahaan dan negara menetapkan skor minimum sebagai syarat aplikasi. Sebagai contoh:

  • Bekerja di Australia umumnya membutuhkan skor IELTS minimal 7.0
  • Singapura dan Hong Kong biasanya meminta skor TOEFL iBT di atas 100
  • Negara-negara Eropa sering meminta sertifikasi setara CEFR B2 atau lebih tinggi

2. Tingkatkan Kualifikasi Profesional

Persaingan global menuntut kualifikasi yang mumpuni. Beberapa cara untuk meningkatkan kualifikasi profesional antara lain:

  • Pendidikan formal: Gelar dari universitas yang diakui secara internasional
  • Sertifikasi internasional: Sertifikasi yang relevan dengan industri dan posisi yang diincar
  • Pengalaman kerja: Idealnya di perusahaan multinasional atau perusahaan dengan standar internasional
  • Proyek internasional: Keterlibatan dalam proyek yang melibatkan tim atau klien dari berbagai negara

3. Riset Pasar Kerja Global

Memahami tren rekrutmen global dan kebutuhan tenaga kerja di berbagai negara akan membantu mengarahkan upaya pencarian kerja dengan lebih efektif. Beberapa sektor yang saat ini menawarkan banyak kesempatan bagi profesional Indonesia di luar negeri antara lain:

  • Teknologi Informasi: Software development, cybersecurity, data science, AI
  • Healthcare: Perawat, dokter spesialis, tenaga medis lainnya
  • Rekayasa: Teknik sipil, minyak dan gas, teknik pertambangan
  • Keuangan: Akuntansi, audit, analisis keuangan
  • Perhotelan dan Pariwisata: Chef, manajemen hotel, spesialis pariwisata

4. Persiapkan Dokumen dan CV Internasional

CV dan dokumen aplikasi untuk pasar internasional memiliki standar yang berbeda dengan Indonesia. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Format CV internasional: Biasanya lebih ringkas (1-2 halaman), fokus pada pencapaian terukur
  • Cover letter yang kuat: Disesuaikan untuk setiap aplikasi, menekankan kecocokan dengan perusahaan dan posisi
  • Portfolio profesional: Terutama untuk posisi kreatif dan teknis
  • Terjemahan dokumen: Ijazah, transkrip, dan sertifikat mungkin perlu diterjemahkan ke bahasa Inggris atau bahasa negara tujuan oleh penerjemah tersumpah

5. Bangun Profil Online Profesional

Kehadiran online yang kuat sangat penting dalam pencarian kerja internasional. Rekruter global sering melakukan screening awal melalui platform seperti LinkedIn.

Menurut survei Jobvite, sekitar 72% rekruter mencari kandidat di LinkedIn. Ini menunjukkan bahwa platform ini sangat penting dalam proses pencarian dan evaluasi kandidat.

Tips untuk membangun profil LinkedIn yang menarik:

  • Gunakan foto profesional
  • Buat headline yang eye-catching
  • Lengkapi semua bagian profil dengan detail yang relevan
  • Dapatkan endorsement dan rekomendasi
  • Posting dan berbagi konten yang menunjukkan expertise Anda
  • Aktif berpartisipasi dalam grup industri

Pelajari strategi jitu untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kualifikasi Anda di artikel berikut: 9 Cara Cepat Mendapatkan Pekerjaan Bagi Lulusan Baru

Cara Mencari Kerja di Luar Negeri

Cara Mencari Kerja di Luar Negeri

Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Masing-masing jalur memiliki karakteristik, persyaratan, dan tingkat kesulitan yang berbeda.

1. Rekrutmen Langsung oleh Perusahaan Luar Negeri

Ini adalah jalur di mana perusahaan dari luar negeri langsung merekrut orang Indonesia. Biasanya melalui:

  • Job boards internasional: Talentport, LinkedIn Jobs, Monster, Glassdoor
  • Website karier perusahaan: Banyak perusahaan multinasional memiliki portal karier global
  • Headhunters dan agency rekrutmen internasional: Robert Walters, Michael Page, Adecco

Proses rekrutmen biasanya melibatkan serangkaian interview online, assessment, dan negosiasi kontrak jarak jauh. Jika berhasil, perusahaan akan membantu proses pengurusan visa kerja dan relokasi.

Keunggulan jalur ini adalah proses yang lebih langsung dan biasanya mendapatkan package kompensasi yang kompetitif. Namun, persaingannya sangat ketat karena kandidat bersaing secara global.

2. Transfer Internal dari Perusahaan Multinasional

Jalur ini memanfaatkan jaringan perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Karyawan yang sudah bekerja di kantor Indonesia dapat mengajukan transfer ke kantor di negara lain.

Keuntungan jalur ini antara lain:

  • Proses visa yang lebih mudah karena didukung perusahaan
  • Adaptasi yang lebih mulus karena sudah familiar dengan budaya perusahaan
  • Jenjang karier yang lebih jelas
  • Dukungan relokasi yang komprehensif

3. Program Working Holiday Visa (WHV)

Beberapa negara menawarkan program Working Holiday Visa yang memungkinkan warga Indonesia berusia 18-30 tahun untuk tinggal dan bekerja di negara tersebut selama periode tertentu (biasanya 1-2 tahun).

Negara yang memiliki perjanjian WHV dengan Indonesia antara lain:

  • Australia
  • Jepang
  • Korea Selatan
  • New Zealand

Program ini bisa menjadi batu loncatan untuk mendapatkan pengalaman kerja internasional dan potensial sponsorship visa kerja jangka panjang.

Tertarik untuk bekerja di Australia? Pelajari lebih lanjut tentang Working Holiday Visa (WHV) Australia di sini.

4. Jalur Pendidikan ke Karier

Banyak orang Indonesia menempuh jalur studi lanjut (S2/S3) di luar negeri yang kemudian berlanjut ke karier internasional. Keuntungan jalur ini:

  • Mendapatkan credential internasional yang diakui
  • Kesempatan magang dan networking selama studi
  • Akses ke job fair kampus dan rekrutmen khusus alumni
  • Di beberapa negara, lulusan internasional mendapatkan visa khusus untuk mencari kerja setelah lulus

Misalnya, lulusan universitas di Australia mendapatkan Post-Study Work Visa hingga 4 tahun, sementara di Kanada bisa mendapatkan Post-Graduation Work Permit hingga 3 tahun.

5. Jalur Entrepreneur dan Freelancer

Bagi yang memiliki jiwa wirausaha atau keahlian yang bisa ditawarkan secara independen, banyak negara menawarkan visa khusus untuk entrepreneur dan profesional independen.

Beberapa contoh:

  • E-Residency Estonia: Memungkinkan mendirikan bisnis digital di Uni Eropa
  • Digital Nomad Visa: Ditawarkan oleh negara seperti Bali (Indonesia), Thailand, Malta, Kroasia
  • Start-up Visa: Ditawarkan oleh Kanada, Singapura, dan beberapa negara Eropa untuk founder startup potensial

6. Internship Program

Cara kerja di luar negeri yang kedua adalah mengikuti program internship yang biasanya diadakan oleh perusahaan luar dan ditujukan oleh semua orang di mana pun berada. Program ini sangat cocok diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir atau fresh graduate yang mencari pengalaman.

Namun, yang harus dicatat adalah proses rekrutmennya akan lebih ketat dibanding proses rekrutmen magang di Indonesia. Jadi, kamu harus mempersiapkan diri dengan jauh lebih maksimal ya. Pelajari juga company profile dan culture supaya kamu paham bagaimana budaya kerja mereka.

7. Melalui Program Kementerian

Tahukah kamu bahwa kementerian pendidikan secara reguler mengadakan rekrutmen guru Bahasa Indonesia untuk bekerja di luar negeri? Program ini disebut BIPA atau Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing.

Nah, bagi kamu yang pengajar bahasa Indonesia, program satu ini cocok untuk diikuti. Negara tujuannya juga beragam, mulai dari Australia, Thailand, Jepang, Korea, hingga Arab Saudi.

8. Melalui Agen Penyalur Kerja

Banyak agen penyalur kerja luar negeri di Indonesia. Kamu bisa menggunakannya untuk mendapatkan banyak bantuan. Hal ini karena biasanya jika menggunakan agen penyalur kerja akan dibantu mengurus berkas yang dibutuhkan, mulai dari passport, visa, hingga mencarikan tempat tinggal.

9. Volunteer

Menjadi volunteer untuk suatu kegiatan sosial bisa membantu kamu mencari kerja di luar negeri. Dengan memiliki pengalaman ini, kamu juga akan dengan mudah mendapatkan riwayat kegiatan untuk ditulis di curriculum vitae sehingga bisa menjadi poin plus saat melakukan apply di perusahaan negara tersebut.

Persyaratan Dokumen untuk Bekerja di Luar Negeri

Persyaratan dokumen bervariasi tergantung negara tujuan dan jenis visa, namun beberapa dokumen dasar yang umumnya diperlukan antara lain:

Dokumen Pribadi

  1. Paspor: Dengan masa berlaku minimal 6 bulan setelah tanggal kedatangan
  2. Akta kelahiran: Sering dibutuhkan untuk aplikasi visa jangka panjang
  3. Kartu Keluarga dan KTP: Sebagai bukti identitas di Indonesia
  4. Foto ukuran paspor: Sesuai spesifikasi negara tujuan
  5. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK): Untuk membuktikan tidak memiliki catatan kriminal

Dokumen Profesional

  1. Ijazah dan transkrip nilai: Dari jenjang pendidikan terakhir, sering perlu legalisasi
  2. Curriculum Vitae (CV): Format internasional, dalam bahasa Inggris
  3. Sertifikat kompetensi: Baik teknis maupun bahasa
  4. Surat referensi dari pemberi kerja sebelumnya: Minimal 2-3 referensi
  5. Portfolio kerja: Untuk posisi kreatif dan teknis

Dokumen Khusus Visa Kerja

  1. Kontrak kerja atau surat penawaran kerja: Dari perusahaan di luar negeri
  2. Bukti kualifikasi dan pengalaman kerja: Sesuai dengan posisi yang ditawarkan
  3. Surat sponsor dari perusahaan: Yang menjelaskan mengapa posisi tersebut harus diisi oleh tenaga kerja asing
  4. Bukti kesehatan: Hasil medical check-up dari rumah sakit yang diakui kedutaan
  5. Bukti kemampuan finansial: Untuk beberapa jenis visa

Dokumen Tambahan (tergantung negara)

  1. Bukti akomodasi: Alamat tinggal di negara tujuan
  2. Asuransi kesehatan internasional: Wajib di banyak negara
  3. Bukti pembayaran biaya visa: Kisaran biaya bervariasi
  4. Dokumen pajak: Untuk beberapa negara yang memerlukan clearance pajak

Penting untuk memverifikasi persyaratan spesifik dengan kedutaan atau konsulat negara tujuan, karena persyaratan dapat berubah sewaktu-waktu.

Negara Tujuan Populer dan Persyaratan Spesifik

Negara Terbaik untuk Bekerja

Berikut adalah beberapa negara yang menjadi tujuan populer orang Indonesia, beserta persyaratan khusus dan peluang kerja yang tersedia:

1. Singapura

Tipe Visa Kerja Utama:

  • Employment Pass (EP): Untuk profesional, manager, dan eksekutif dengan gaji minimal SGD 5,000 per bulan
  • S Pass: Untuk skilled workers dengan gaji minimal SGD 3,000 per bulan
  • Work Permit: Untuk semi-skilled workers di sektor konstruksi, manufaktur, dan services

Industri dengan Peluang Tinggi:

  • Finansial dan perbankan
  • Teknologi informasi
  • Healthcare
  • Maritim dan logistik

Persyaratan Khusus:

  • Verifikasi ketat kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja
  • Kuota untuk pekerja asing di beberapa sektor
  • Tax clearance sebelum meninggalkan negara

2. Jepang

Tipe Visa Kerja Utama:

  • Highly-Skilled Professional Visa: Sistem poin untuk profesional berkualifikasi tinggi
  • Specialist in Humanities/International Services: Untuk posisi yang membutuhkan keahlian khusus
  • Technical Intern Training Program (TITP): Program magang teknis

Industri dengan Peluang Tinggi:

  • Manufaktur
  • IT dan teknologi
  • Healthcare
  • Hospitality dan tourism

Persyaratan Khusus:

  • Penguasaan bahasa Jepang (JLPT) untuk banyak posisi
  • Sertifikasi keahlian khusus untuk beberapa sektor
  • Persyaratan usia maksimum untuk beberapa program

Tertarik bekerja di Jepang? Cek persyaratan lengkap kerja di Jepang di sini.

3. Australia

Tipe Visa Kerja Utama:

  • Temporary Skill Shortage (TSS) visa (subclass 482): Untuk pekerja terampil yang disponsori
  • Skilled Independent visa (subclass 189): Berdasarkan sistem poin
  • Working Holiday visa (subclass 417): Untuk usia 18-30 tahun

Industri dengan Peluang Tinggi:

  • Healthcare dan aged care
  • IT dan digital
  • Konstruksi
  • Agribisnis

Persyaratan Khusus:

  • Penilaian keahlian oleh otoritas Australia
  • Tes bahasa Inggris (IELTS/PTE)
  • Skill assessment sesuai profesi

4. Uni Emirat Arab (UEA)

Tipe Visa Kerja Utama:

  • Employment Visa: Disponsori oleh employer
  • Freelance Permit: Untuk pekerja independen di free zones
  • Golden Visa: Untuk investor dan talent berkeahlian tinggi

Industri dengan Peluang Tinggi:

  • Hospitality dan tourism
  • Konstruksi dan real estate
  • Retail dan services
  • Teknologi dan startup

Persyaratan Khusus:

  • Tidak ada persyaratan bahasa resmi (English sufficient)
  • Certificate of Good Conduct dari Indonesia
  • Medical fitness test di UAE

5. Korea Selatan

Tipe Visa Kerja Utama:

  • E-7 Visa: Untuk profesional berketerampilan khusus
  • E-9 Visa: Employment Permit System (EPS)
  • H-1 Visa: Working Holiday

Industri dengan Peluang Tinggi:

  • Manufaktur
  • Teknologi informasi
  • Entertainment dan kreatif
  • Pendidikan (pengajar bahasa)

Persyaratan Khusus:

  • Test of Proficiency in Korean (TOPIK) untuk banyak posisi
  • EPS-TOPIK untuk program EPS
  • Kontrak kerja yang diverifikasi pemerintah Korea

Regulasi Pemerintah Indonesia untuk Pekerja di Luar Negeri

Syarat Bekerja di Luar Negeri

Pemerintah Indonesia memiliki sejumlah regulasi dan program untuk melindungi dan memfasilitasi warga negara yang bekerja di luar negeri, khususnya untuk tenaga profesional:

1. Peraturan dan Perlindungan

  • UU No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia: Menjamin hak dan perlindungan PMI
  • Permenaker No. 9 Tahun 2019: Tata cara penempatan PMI
  • PP No. 10 Tahun 2020: Tata cara penempatan pekerja migran Indonesia oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)

Regulasi ini menetapkan standar prosedur penempatan, perlindungan, dan penyelesaian masalah bagi pekerja Indonesia di luar negeri.

2. Badan dan Lembaga Pemerintah

  • BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia): Bertanggung jawab atas perlindungan PMI dari pra-penempatan hingga purna penempatan
  • Kementerian Luar Negeri: Melalui KBRI dan KJRI bertanggung jawab memberikan bantuan konsuler
  • Kementerian Ketenagakerjaan: Regulasi dan pengawasan penempatan PMI

Lembaga-lembaga ini menyediakan layanan seperti bantuan hukum, shelter darurat, mediasi perselisihan kerja, dan pemulangan dalam keadaan darurat.

3. Prosedur Resmi untuk Bekerja di Luar Negeri

Untuk profesional Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri secara resmi, terdapat prosedur yang direkomendasikan pemerintah:

  1. Pendaftaran dan Pelaporan: Melapor ke Kementerian Ketenagakerjaan atau BP2MI
  2. Pemeriksaan Dokumen: Verifikasi kontrak kerja dan dokumen pendukung
  3. Asuransi Perlindungan: Mengikuti program asuransi proteksi PMI
  4. Orientasi Pra-Keberangkatan (PAP): Briefing tentang negara tujuan, hukum, dan budaya
  5. Registrasi di KBRI/KJRI: Segera mendaftar di perwakilan Indonesia setibanya di negara tujuan

Meskipun profesional dengan kontrak langsung dari perusahaan luar sering mengambil jalur independen, mengikuti prosedur resmi memberikan jaminan perlindungan tambahan dari pemerintah Indonesia.

4. Hak dan Kewajiban Pekerja Indonesia di Luar Negeri

Hak:

  • Mendapatkan perlindungan dari pemerintah Indonesia
  • Mendapatkan informasi lengkap tentang kondisi kerja
  • Memperoleh upah sesuai kontrak kerja
  • Mendapatkan jaminan sosial sesuai ketentuan negara tujuan
  • Berhubungan dengan keluarga di Indonesia

Kewajiban:

  • Menaati peraturan di negara tujuan
  • Menghormati adat istiadat negara tujuan
  • Melaporkan diri ke KBRI/KJRI
  • Membayar pajak sesuai ketentuan (baik di negara tujuan maupun ketentuan pajak Indonesia untuk penghasilan luar negeri)

Tips Sukses Mendapatkan Pekerjaan di Luar Negeri

Tips Bekerja di Luar Negeri

1. Strategi Aplikasi yang Efektif

  • Targetkan dengan tepat: Fokus pada negara dan industri yang memiliki demand tinggi untuk keahlian Anda
  • Customized application: Sesuaikan CV dan cover letter untuk setiap aplikasi
  • Networking strategis: Manfaatkan LinkedIn dan platform profesional lainnya
  • Follow up: Lakukan follow up yang profesional setelah mengirim aplikasi
  • Persiapkan interview lintas budaya: Pelajari nuansa komunikasi di negara tujuan

2. Negosiasi Kontrak dan Benefit

  • Relocation package: Negosiasikan bantuan relokasi, akomodasi awal, tiket pesawat
  • Tax equalization: Pemahaman tentang kewajiban pajak di dua negara
  • Healthcare coverage: Pastikan cakupan asuransi kesehatan komprehensif
  • Repatriation clause: Ketentuan jika kontrak berakhir atau situasi darurat
  • Cost of living adjustment: Terutama untuk kota-kota dengan biaya hidup tinggi

3. Persiapan Budaya dan Adaptasi

  • Culture training: Ikuti pelatihan pemahaman lintas budaya
  • Language immersion: Mulai pelajari bahasa negara tujuan sedini mungkin
  • Research mendalam: Pelajari etika bisnis, norma sosial, dan pantangan di negara tujuan
  • Bangun support system: Cari komunitas Indonesia atau expat di negara tujuan
  • Flexible mindset: Siapkan mentalitas adaptif dan terbuka

4. Manajemen Keuangan Internasional

  • Rekening bank internasional: Buka rekening di negara tujuan dan pertahankan rekening di Indonesia
  • Solusi transfer uang: Cari layanan transfer uang dengan biaya rendah (Wise, Revolut)
  • Perencanaan pajak: Pahami kewajiban pajak di kedua negara dan perjanjian pajak berganda
  • Emergency fund: Siapkan dana darurat setara 6 bulan biaya hidup
  • Investasi lintas negara: Pertimbangkan strategi investasi global

5. Menjaga Keseimbangan Hidup dan Kesehatan Mental

  • Work-life balance: Pahami kultur kerja lokal namun tetap jaga keseimbangan
  • Stay connected: Jaga komunikasi reguler dengan keluarga dan teman di Indonesia
  • Self-care routines: Kembangkan rutinitas untuk menjaga kesehatan fisik dan mental
  • Komunitas pendukung: Bergabung dengan komunitas Indonesia atau grup minat yang sama
  • Bantuan profesional: Jangan ragu mencari bantuan psikolog jika diperlukan

Studi Kasus: Kisah Sukses Pekerja Indonesia di Luar Negeri

Studi Kasus 1: Karier di Bidang Teknologi

Ahmad Rizki — Software Engineer asal Jakarta

Ahmad memulai kariernya sebagai developer di startup fintech Jakarta selama 3 tahun. Dia secara konsisten meningkatkan skill set dengan mengikuti bootcamp online dan berkontribusi pada proyek open source. Setelah profilnya di GitHub mendapat perhatian, dia direkrut oleh perusahaan teknologi di San Francisco.

Strategi kunci kesuksesannya:

  • Membangun portofolio teknis yang kuat dan visible secara global
  • Aktif di komunitas developer internasional
  • Mengambil sertifikasi teknologi yang diakui secara global
  • Mempersiapkan H-1B visa dengan bantuan perusahaan

Saat ini, Ahmad telah bekerja selama 5 tahun di perusahaan X dan menjadi technical lead dengan gaji yang 8 kali lipat dari posisi terakhirnya di Indonesia.

Studi Kasus 2: Jalur Transfer Internal ke Singapura

Dewi Anggraini — Brand Manager di perusahaan FMCG multinasional

Dewi bergabung dengan perusahaan FMCG global kantor Jakarta sebagai brand executive. Setelah 4 tahun menunjukkan performa cemerlang, dia secara strategis mengajukan diri untuk program global talent rotation perusahaan.

Langkah strategis:

  • Membangun track record performa yang konsisten dan diatas rata-rata
  • Menjalin hubungan dengan eksekutif regional
  • Mengambil proyek regional untuk meningkatkan visibility
  • Mengkomunikasikan aspirasi internasionalnya kepada manager dan HR

Dewi berhasil mendapatkan posisi Senior Brand Manager di kantor regional Singapura dengan package kompensasi yang mencakup relokasi penuh dan tunjangan pendidikan untuk anaknya.

Studi Kasus 3: Profesional Kesehatan di Australia

Dr. Budi Santoso — Dokter Spesialis dari Surabaya

Dr. Budi, spesialis anestesi dengan pengalaman 8 tahun di rumah sakit besar di Surabaya, memutuskan mencari peluang di Australia yang mengalami kekurangan tenaga medis spesialis.

Proses yang ditempuh:

  • Mengikuti Australian Medical Council (AMC) examination
  • Mendapatkan fellowship dari Australian and New Zealand College of Anaesthetists
  • Meningkatkan skor IELTS hingga minimal 7.0 di semua komponen
  • Mengurus registrasi dengan Medical Board of Australia

Meskipun prosesnya memakan waktu hampir 2 tahun dan biaya sekitar Rp 250 juta, Dr. Budi kini bekerja di rumah sakit publik di Melbourne dengan gaji tahunan sekitar AUD 350,000 (Rp 3.7 miliar).

Tantangan Umum dan Cara Mengatasinya

1. Diskriminasi dan Bias

Tantangan: Beberapa profesional Indonesia menghadapi stereotip dan bias dalam proses rekrutmen dan di tempat kerja.

Solusi:

  • Fokus pada kualifikasi dan pencapaian terukur dalam CV
  • Bangun personal branding yang kuat
  • Cari perusahaan dengan reputasi baik dalam hal diversity dan inclusion
  • Pahami hak ketenagakerjaan di negara tujuan
  • Ketika menghadapi diskriminasi, laporkan melalui saluran yang tepat

2. Visa dan Perizinan Kerja

Tantangan: Proses aplikasi visa yang kompleks, persyaratan yang berubah, dan waktu tunggu yang lama.

Solusi:

  • Mulai proses aplikasi visa jauh-jauh hari
  • Pertimbangkan menggunakan jasa konsultan imigrasi terpercaya
  • Pastikan semua dokumen lengkap dan sesuai persyaratan
  • Follow up secara reguler dengan kedutaan dan sponsor
  • Siapkan rencana cadangan jika terjadi penundaan

3. Kesenjangan Skill dan Kualifikasi

Tantangan: Kualifikasi dan gelar dari Indonesia tidak selalu diakui secara langsung di negara tujuan.

Solusi:

  • Cek persyaratan pengakuan kualifikasi di negara tujuan
  • Pertimbangkan sertifikasi tambahan yang diakui secara internasional
  • Fokus pada pengalaman kerja dan pencapaian terukur
  • Dalam beberapa kasus, pertimbangkan pendidikan lanjutan di negara tujuan

4. Tantangan Keluarga dan Relokasi

Tantangan: Banyak profesional menghadapi kesulitan dalam merelokasi keluarga, pendidikan anak, dan adaptasi pasangan.

Solusi:

  • Negosiasikan paket relokasi yang mencakup keluarga
  • Riset sekolah internasional atau lokal untuk anak-anak
  • Cari informasi tentang spouse employment visa
  • Bergabung dengan komunitas ekspatriat untuk dukungan sosial
  • Pertimbangkan trial period jika memungkinkan

5. Homesickness dan Culture Shock

Tantangan: Perasaan rindu rumah, kesepian, dan kesulitan beradaptasi dengan budaya baru.

Solusi:

  • Jaga rutinitas dan koneksi dengan budaya Indonesia
  • Bergabung dengan komunitas Indonesia di negara tujuan
  • Bangun support system baru melalui hobi atau aktivitas sosial
  • Tetapkan tujuan adaptasi yang realistis
  • Pertimbangkan bantuan profesional jika perlu

Mempertahankan Koneksi dengan Indonesia

Bekerja di luar negeri tidak berarti memutus hubungan dengan tanah air. Bahkan, mempertahankan koneksi yang kuat dengan Indonesia dapat memberikan keuntungan baik secara profesional maupun personal.

1. Manfaat Profesional

  • Peluang bisnis bilateral: Menjadi jembatan antara perusahaan di negara tujuan dengan pasar Indonesia
  • Akses ke talent pool Indonesia: Membantu rekrutmen talent Indonesia untuk perusahaan global
  • Knowledge transfer: Mentoring profesional muda Indonesia
  • Eventual return options: Mempersiapkan jalur kembali ke Indonesia dengan posisi dan kompensasi yang lebih baik

2. Strategi Mempertahankan Koneksi

  • Networking aktif: Bergabung dengan asosiasi profesional Indonesia di luar negeri
  • Diaspora engagement: Berpartisipasi dalam kegiatan diaspora Indonesia
  • Digital presence: Tetap aktif di platform profesional dan media sosial Indonesia
  • Academic collaboration: Kolaborasi dengan universitas atau lembaga penelitian di Indonesia
  • Volunteer and mentorship: Memberikan bimbingan untuk profesional Indonesia yang bercita-cita global

Kesimpulan

Bekerja di luar negeri merupakan langkah signifikan yang dapat membuka peluang karier global bagi tenaga kerja Indonesia. Meskipun tantangan dan persyaratan untuk bekerja di luar negeri cukup kompleks, dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, impian ini sangat mungkin diwujudkan.

Jika kamu ingin mencari informasi loker di luar negeri, Talentport bisa membantu kamu. Terutama untuk kamu yang lulusan baru, Talentport memiliki ekosistem yang luas dari berbagai perusahaan di luar negeri. Platform ini menyelenggarakan screening bagi kandidat sehingga mempermudah proses rekrutmen bagi pihak perusahaan maupun pencari kerja.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa langsung ke laman web talentport.com. Ikuti panduannya dan dapatkan kesempatan berkarir di perusahaan-perusahaan bonafit di luar negeri.

RECRUITER NATION SURVEY 2020, diakses pada 20 Maret 2025, https://www.jobvite.com/wp-content/uploads/2020/10/Jobvite-RecruiterNation-Report-Final.pdf

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top