Ekspektasi gaji atau expected salary adalah hal yang sering kali ditanyakan oleh HR ketika wawancara kerja. Informasi ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk tahu apakah budget yang mereka siapkan sesuai dengan kemauan kandidat.
Namun, kamu juga boleh menanyakannya kepada HR jika ketika wawancara mereka tidak menyinggungnya. Bagaimanapun, kamu memiliki value yang harus dihargai dan mendapatkan gaji sesuai adalah salah satu apresiasi yang harus kamu dapatkan ketika bekerja.
Nah, bagaimana cara menjawab expected salary ketika ditanya oleh HR ketika interview? Jika kamu adalah pekerja yang berpengalaman tentu tidak jadi masalah karena sudah tahu berapa gaji di perusahaan sebelumnya. Namun, bagaimana untuk jobseeker?
Di artikel ini, kamu bisa mempelajari tentang tips menjawab expected salary dengan profesional. Tanpa menunggu lebih lama lagi, yuk langsung saja pelajari tipsnya berikut ini.
Apa Itu Expected Salary?
Sebelum membahas tips menjawab expected salary, mari pelajari dahulu mengenai ekspektasi gaji. Kenapa sih HR harus menanyakannya?
Setiap perusahaan pasti memiliki kondisi keuangan yang berbeda. Startup yang baru didirikan tentu akan memberikan gaji yang berbeda nilainya dibanding perusahaan multinasional yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Namun, tidak hanya dari sisi perusahaan, besaran gaji juga ditentukan dengan sebuah posisi dan pengalaman kandidat. Mengapa demikian?
- Beban kerja untuk karyawan fresh graduate tidak sama dengan karyawan yang memiliki pengalaman sekian tahun.
- Nilai bisnis untuk produk yang dihasilkan suatu posisi akan berbeda dengan posisi lainnya.
- Nilai bisnis suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan baru akan berbeda dengan nilai bisnis dari perusahaan yang sudah ada sejak lama.
Ketiga hal itulah yang kemudian akan menjadi pertimbangan pada penyusunan ekspektasi gaji yang ditawarkan oleh perusahaan ketika proses rekrutmen serta keinginan kandidatnya.
Perbedaan Current Salary dan Expected Salary
Selain ditanya terkait harapan gaji, kamu biasanya juga akan ditanya berapa current salary kamu. Apa bedanya current salary dan expected salary itu?
Nah, seperti yang sudah dibahas di atas, harapan gaji tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan gaji calon karyawannya, tetapi juga oleh kamu yang merupakan calon karyawan.
Sebab, dalam proses rekrutmen tidak hanya jobseeker yang membutuhkan pekerjaan, tetapi juga perusahaan membutuhkan karyawan untuk menempati suatu posisi sehingga suatu role di perusahaan bisa berjalan dengan semestinya. Itulah mengapa kedua belah pihak harus merasa diuntungkan dalam penentuan gaji.
Ekspektasi gaji akan berhubungan dengan current salary, jika kamu memang sudah bekerja sebelumnya. Current salary artinya gaji kamu yang sekarang atau terdahulu—jika kamu memang sudah resign.
Current salary ini bisa kamu jadikan patokan untuk menentukan seberapa besar gaji kamu di perusahaan baru. Biasanya, harapan gaji akan bernilai lebih tinggi dibanding current salary. Alasannya adalah karena kamu sudah mendapatkan pengalaman di perusahaan sebelumnya.
Baca juga: 15 Cara Nego Gaji Terampuh untuk Job Seeker dan Fresh Graduate
Tips Menjawab Expected Salary
Beberapa perusahaan ada yang memberikan formulir untuk diisi jobseeker mengenai gaji yang diharapkan. Cara mengisi expected salary di sini bisa kamu sesuaikan dengan cara menjawab expected salary saat wawancara. Kamu dapat memperhatikan tips berikut ini.
1. Riset Perusahaan
Lakukan riset pada perusahaan yang kamu lamar, terlebih ketika ternyata kamu lolos seleksi berkas. Pastikan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik.
Meskipun terkadang perusahaan tidak menyebutkan berapa gaji yang diberikan ketika membuka lowongan kerja, tetapi jika kamu mencarinya di Google akan menemukan beberapa data gaji yang biasanya mereka berikan.
Nah, hasil temuan inilah yang bisa kamu jadikan patokan tentang gambaran gaji yang mungkin saja kamu terima nantinya. Informasi ini dapat kamu gunakan untuk menjawab expected salary ketika proses wawancara.
2. Riset Salary Posisi
Selain riset perusahaan, kamu juga perlu melakukan riset salary dari posisi yang kamu lamar. Memang berbeda perusahaan akan berbeda nominal gajinya meskipun posisinya sama, tetapi riset ini akan membuatmu terhindar dari mendapatkan gaji di bawah rerata yang seharusnya diterima untuk posisi kerja tersebut.
3. Sesuaikan dengan Skill & Pengalaman
Masih ingat dengan huru-hara HR yang bertemu jobseeker dengan harapan gaji tinggi padahal jobseeker adalah fresh graduate tanpa pengalaman? Aturan pengajuan ekspektasi gaji memang disesuaikan dengan skill dan pengalaman yang dipunya.
Perusahaan berani mengabulkan gaji yang tinggi jika memang jobseeker memiliki kemampuan dan pengalaman sesuai dengan yang dicari.
4. Naikkan Ekspektasi Gaji
Jika kamu melamar kerja di posisi yang sama dengan perusahaan sebelumnya, tidak ada salahnya untuk menaikkan ekspektasi gaji dari current salary yang kamu miliki. Hal ini dikarenakan kamu memiliki pengalaman yang bisa kamu “jual” sebagai value untuk berkontribusi di perusahaan tujuan.
Dan untuk fresh graduate juga tidak masalah menaikkan harapan gaji dari informasi yang kamu dapat saat riset. Namun, menaikkan nominal ekspektasi gajinya jangan terlalu tinggi, ya. Wajarnya, trik ini dilakukan dengan menaikkan 10% hingga maksimal 20% dari gaji rerata normal.
Baca juga: Apa Saja Komponen Gaji & Upah Karyawan? Ini Daftar & Sistem Hitungnya
5. Berikan Jawaban dengan Menyebut Rentang Gaji
Tips menjawab expected salary yang terakhir adalah dengan menyebutkan range nominal salary. Kenapa bukan nominal tetap saja? Terkesan lebih confident, kan?
Menyebutkan nominal tetap justru memberikan kesan bahwa kamu tidak menerima diskusi. Cara menjawab expected salary dengan menyebutkan rentang gaji akan memberikan ruang kepada perusahaan bernegosiasi hingga mendapatkan win win solution antara kedua pihak.
Nah, dengan melakukan kelima tips menjawab expected salary di atas juga akan menghindarkan kamu dari dua hal berikut ini.
Below Expected Salary
Below expected salary artinya nominal gaji yang ditawarkan oleh perusahaan berada di bawah ekspektasi gaji yang kamu inginkan. Ini biasanya terjadi ketika kamu tidak melakukan riset kondisi perusahaan.
Perbedaan ini akan membuat perusahaan sungkan untuk meloloskan kamu ke tahap selanjutnya. Sebab, meskipun kamu memiliki pengalaman yang bagus, tetapi perusahaan akan lebih memilih kandidat dengan pengalaman sesuai dan ekspektasi gaji sama dengan yang ditawarkan perusahaan.
Above Expected Salary
Sedangkan above expected salary artinya gaji yang ditawarkan perusahaan berada jauh di atas ekspektasi gaji yang kamu inginkan. Alasannya juga sama, kamu tidak mencari tahu tentang kondisi perusahaan.
Memang menjadi keuntungan bagi jobseeker, tetapi hal ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yang tidak jujur. Bisa saja, ketika kamu menyebutkan ekspektasi gaji yang lebih rendah dibanding nominal yang mereka berikan, kamu tidak mendapatkan gaji yang sebenarnya.
Itulah hal-hal yang harus kamu perhatikan tentang cara menjawab expected salary ketika proses rekrutmen. Pelajari dan praktikkan ya, supaya proses rekrutmen kamu lancar.
Nah, untuk kamu yang sekarang sedang menjadi jobseeker, aplikasi KitaLulus menawarkan proses melamar kerja yang aman dan terpercaya. Pasalnya, KitaLulus mengandalkan teknologi dan tim yang andal dalam menyeleksi perusahaan yang mendaftarkan diri untuk memasang lowongan kerja di aplikasi KitaLulus.
Ada banyak fitur juga yang bisa dicoba, seperti fitur Belajar. Di fitur ini kamu bisa berlatih menjawab soal psikotes dengan berbagai variasi soal. Kamu juga bisa melakukan simulasi pengerjaan soal-soal psikotes sehingga akan terbiasa ketika nanti mengerjakan soal psikotes sungguhan.
Nah, tunggu apalagi? Yuk, segera install aplikasi KitaLulus di PlayStore dan dapatkan kemudahan dalam mencari kerja!
Baca Juga: Cara Mudah Menghitung Gaji Karyawan Bulanan dan Prorata