Saat bekerja, sudah sepatutnya seorang karyawan memiliki perilaku kerja prestatif. Pernahkah kamu mendengar istilah ini sebelumnya? Kerja prestatif adalah suatu mindset untuk selalu ingin maju dan berkembang.
Hal tersebut bisa membuat kamu semakin mudah dalam mencapai karir impian. Selain itu, tujuan kerja prestatif juga dapat menciptakan lingkungan kerja lebih positif, lho! Ingin tahu lebih seputar apa itu kerja prestatif? Yuk simak ulasannya berikut!
Apa Itu Kerja Prestatif?
Dari namanya, mungkin kamu sudah bisa menebak tentang apa itu kerja prestatif. Kerja prestatif adalah suatu upaya bekerja yang dilakukan dengan maksimal guna mencapai hasil terbaik, memenuhi target, bahkan mendapatkan apresiasi. Jadi, perilaku ini akan membuat kamu memiliki visi dan misi yang positif dalam bekerja.
Perilaku kerja prestatif adalah perilaku yang bisa dimiliki dan dipelajari oleh semua orang, mulai dari staf, manajer, direktur, komisaris, hingga pengusaha. Perilaku tersebut akan membuat tugas dan tanggung jawab terasa karena dilakukan dengan sepenuh hati.
Seseorang dengan perilaku kerja prestatif akan memiliki helicopter view yang bagus sekaligus memahami detail pekerjaan dengan baik.
Baca Juga: Pengertian Sifat Asertif, Contoh, dan Tips Menerapkannya
Aspek Perilaku Kerja Prestatif
Perilaku kerja prestatif adalah suatu hal yang perlu diterapkan di dunia kerja. Untuk bisa mempelajari bagaimana cara kerja prestatif, kamu harus mengetahui aspek-aspeknya. Adapun aspek kerja prestatif adalah sebagai berikut.
1. Kerja Cerdas
Aspek kerja prestatif yang pertama adalah kerja cerdas. Dengan sistem kerja cerdas, kamu bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Selain itu, kamu juga bisa mengasah kemampuan kreatif dan inovatif sehingga mampu bekerja dengan maksimal.
2. Kerja Tuntas
Kerja prestatif adalah tentang tanggung jawab. Apa yang sudah kamu mulai harus bisa kamu selesaikan dengan baik. Maka dari itu, aspek kerja prestatif selanjutnya ialah kerja tuntas.
3. Kerja Ikhlas
Dalam menyelesaikan pekerjaan, lakukan segalanya dengan ikhlas. Walaupun ada kalanya kamu merasa lelah dengan jobdesc yang diberikan, namun pahami bahwa itu merupakan bagian dari tanggung jawabmu.
Jika kamu ikhlas dalam bekerja, kamu akan merasa lebih lega. Beda halnya apabila kamu mengerjakan sesuatu dengan terpaksa, pasti rasanya akan malas sehingga hasilnya malah tak sesuai harapan.
Apabila memang kamu merasa terbebani dengan tugas yang melebihi batas jobdesc asli kamu, cobalah komunikasikan dengan rekan kerja atau atasan kamu agar tidak menimbulkan masalah berlarut.
4. Kerja Profesional
Kerja profesional adalah aspek perilaku kerja prestatif yang keempat. Mengapa harus profesional? Sebab, kerja prestatif adalah perilaku yang dapat membedakan mana kerjaan dan mana urusan pribadi. Dengan begini, kamu tidak akan terganggu dengan permasalahan di rumah dan masih tetap fokus dengan tanggung jawab di kantor.
5. Kerja Tenang
Tidak grasah-grusuh dan dapat mengambil keputusan dengan baik adalah aspek kerja prestatif yang harus kamu terapkan. Tenang dan jangan sampai emosi negatif yang kamu rasakan justru mengganggu kinerja kamu. Jika pun suatu tugas susah untuk dikerjakan, akan selalu ada jalan untuk menyelesaikannya.
6. Kerja Keras
Selain kerja cerdas, kamu juga harus kerja keras. Sebab, kerja cerdas bukan tentang meminimalkan jumlah pekerjaan, tetapi tentang bagaimana kamu membuat strategi untuk menyelesaikan suatu tanggung jawab.
7. Percaya Diri
Nah, yang terakhir dalam aspek kerja prestatif adalah rasa percaya diri. Seseorang yang memiliki perilaku kerja prestatif akan selalu percaya bahwa dirinya mampu dalam mengemban suatu tugas. Jadi, tidak ada rasa minder terhadap kemampuan karyawan lain.
Jika kamu merasa kemampuanmu di bawah yang lain, kamu akan memiliki growth mindset sehingga akan dengan mudah mengakui kekurangan itu serta belajar untuk meningkatkannya.
Baca juga: 9 Tanda People Pleaser dan Dampaknya, Apa Kamu Termasuk?
Tujuan Kerja Prestatif
Mengapa kita harus memiliki perilaku kerja prestatif? Apa tujuan kerja prestatif sehingga kita harus mempelajarinya?
Well, secara garis besar, perilaku tersebut bisa kamu terapkan agar kamu memiliki kedisiplinan yang baik dalam bekerja dan mengurangi perasaan terbebani selama bekerja. Tidak hanya itu, beberapa tujuan kerja prestatif lainnya adalah sebagai berikut.
- Meningkatkan rasa kepercayaan diri.
- Meningkatkan optimisme ketika mengerjakan suatu tanggung jawab.
- Menciptakan ide-ide kreatif.
- Lebih efisien dalam bekerja.
- Meningkatkan kemampuan karena keinginan untuk mempelajari hal baru meningkat.
- Meminimalisir persaingan kerja negatif di kantor.
- Menciptakan lingkungan kerja dengan positive vibe setiap saat.
- Menciptakan saling support antar karyawan sehingga perusahaan bisa lebih maju.
- Meminimalisir kesalahpahaman karena adanya komunikasi yang baik untuk memecahkan masalah yang ada.
Ciri-ciri Kerja Prestatif
Salah satu ciri kerja prestatif yang bisa kamu lihat adalah pasti orang tersebut memiliki berbagai sifat positif selama bekerja. Hal ini dikarenakan kerja prestatif adalah perilaku yang dampaknya bisa dirasakan dengan jelas oleh sekitar, utamanya oleh rekan satu divisi.
Dan jika kamu menempati posisi manajerial, anggota tim kamu sudah pasti akan mendapatkan efek positif bila kamu memiliki perilaku ini.
Nah, berikut adalah ciri-ciri kerja prestatif yang perlu kamu ketahui.
- Loyal
- Rajin
- Detail oriented
- Berintegritas
- Jujur
- Tidak sembrono
- Selalu optimis
- Memiliki kepercayaan diri yang baik
- Tidak suka pamer
- Serba bisa
- Bertanggung jawab
- Inovatif
- Kreatif
- Kolaboratif
- Kooperatif
- Selalu ingin belajar
- Perhatian
Baca juga: Mengulik Pengaruh Loyalitas Karyawan Terhadap Perusahaan
Contoh Perilaku Kerja Prestatif
Contoh perilaku kerja prestatif bisa kamu temukan di mana pun. Baik di dalam diri karyawan biasa maupun para pemimpin perusahaan.
Misalnya, perusahaan kamu mengadakan project besar dan kamu mendapatkan tanggung jawab untuk memimpin tim marketing. Maka, kamu akan berusaha mengatur strategi dalam tim tersebut sehingga bisa menghasilkan kinerja maksimal selama event berlangsung. Pembagian tugas dilakukan sesuai porsi dan kemampuan dari tiap-tiap anggota tim.
Sebagai pemimpin tim, kamu harus melakukan segalanya dengan ikhlas. Akan lebih baik lagi bila kamu menggabungkannya dengan kerja cerdas agar waktu kamu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.
Nah, perilaku kamu dan seluruh anggota tim dalam bagian marketing tersebut mencerminkan perilaku kerja prestatif. Dengan begitu, kerja prestatif adalah hal yang harus kamu lakukan untuk bisa bekerja dengan baik, disiplin, dan bertanggung jawab sehingga tidak merugikan diri sendiri dan rekan kerja lain yang terlibat.
Itulah informasi tentang apa itu kerja prestatif yang bisa kamu pelajari. Karena perilaku kerja prestatif adalah salah satu cara bekerja yang bisa membuat kamu maju bahkan meminimalisir stres, kamu bisa mulai menerapkan perilaku ini mulai sekarang, ya.
Perilaku kerja prestatif juga akan membantu kamu dalam manajemen waktu sehingga kamu bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Jadi, ketika kamu membutuhkan tambahan penghasilan, kamu bisa mengambil kerja freelance tanpa harus mengganggu kerjaan utama. Nah, dari mana sih biasanya melamar kerja secara freelance? Tentu saja melalui aplikasi KitaLulus.
KitaLulus adalah platform pencarian kerja teraman di Indonesia yang telah bekerja sama dengan lebih dari 50.000 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Semua perusahaan sudah terverifikasi dengan ketat oleh tim profesional KitaLulus serta sistem berteknologi canggih. Jadi, kamu tidak akan menemukan perusahaan bodong ataupun loker penipuan.
Ada lebih dari 92.000 lowongan kerja yang bisa kamu akses secara gratis setiap harinya. Kamu bisa melakukan filter berdasarkan nama posisi, nama perusahaan, kota domisili, sistem kerja, bahkan gaji tertinggi. Lebih mudah kan jadinya dalam memiliki karir impian?
Tunggu apalagi? Yuk, langsung instal aplikasi KitaLulus dan nikmati berbagai fitur menariknya!