Kepanjangan dari MLM adalah multi level marketing. Jenis bisnis ini mengandalkan relasi yang luas untuk bisa mendapatkan anggota bisnis yang banyak. Dengan demikian, keuntungan akan terus didapatkan.
Ada dua istilah penting dalam MLM, yaitu downline dan upline. Upline adalah seseorang yang memiliki anggota. Downline adalah anggota dari upline.
Jika digambarkan dalam sebuah grafik, downline merupakan kaki dari upline. Semakin banyak downline yang diajak masuk ke dalam bisnis, upline akan semakin mendapatkan keuntungan.
Namun, benarkah cara kerja upline dan downline hanya sekadar perekrutan tanpa harus melakukan penjualan suatu produk? Jika begitu, apa yang sebenarnya dipasarkan oleh bisnis MLM?
Untuk menjawab hal-hal tersebut, KitaLulus sudah merangkum informasinya dalam artikel berikut. Yuk, simak!
Apa Itu Multi Level Marketing (MLM)?
Nama lain dari bisnis MLM adalah bisnis piramida. Hal ini dikarenakan setiap anggota bisnis harus terus merekrut anggota sehingga dia memiliki pondasi kuat untuk berada di puncak selayaknya bangunan piramida.
Banyak perusahaan menerapkan sistem pemasaran ini karena keuntungan yang didapatkan sangat tinggi. Terlebih dengan narasi bahwa mengajak orang lain bergabung juga akan mendapatkan keuntungan, terlihat seperti win win solution bagi semua pihak.
Akan tetapi, tidak semua multi level marketing itu baik, lho. Jika kamu menyadari, ada banyak sekali bisnis yang menerapkan sistem MLM mengiklankan diri secara terang-terangan. Para upline-nya dengan yakin memberikan testimoni bahwa dia mendapatkan banyak keuntungan dari bisnis tersebut.
Namun, jangan salah. Jika tidak hati-hati, kamu akan bertemu dengan bisnis MLM bodong yang hanya mengandalkan perekrutan anggota. Untuk lebih lanjut, kamu bisa menyimak ciri-ciri bisnis multi level marketing di bawah ini.
Baca juga: Pengertian Affiliate Marketing, Jenis, dan Contoh Strateginya
Ciri-ciri Bisnis MLM yang Baik
Kata kunci dari bisnis MLM adalah mencari downline. Memiliki banyak downline akan membuat kamu semakin memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Terlebih jika downline juga sudah memiliki banyak downline yang nantinya otomatis juga akan menjadi anggota kamu.
Namun, jika dalam bisnis MLM tersebut hanya fokus mendapatkan downline, kamu patut curiga. Sebab, sistem seperti itu akan mirip dengan skema ponzi yang tidak memberikan keuntungan apa pun bagi downline terakhir.
Supaya tidak terjebak bisnis MLM yang salah, yuk simak ciri-ciri bisnis MLM yang baik berikut ini:
- Bisnis MLM memiliki perusahaan yang terdaftar dan memiliki kantor yang jelas
- Tidak hanya fokus mendapatkan downline, melainkan setiap anggota juga bertugas untuk menjual produk atau jasa
- Memiliki sistem yang jelas sehingga upline harus mengajari downline dengan benar dalam berbisnis
- Harga produk atau jasa tidak terlalu mahal atau terlalu murah
- Keuntungan berdasarkan kerja keras yang sesuai
Tujuan Bisnis MLM
MLM harus terus aktif menggaet anggota baru. Bagi perusahaan, sistem marketing ini sangat bermanfaat. Penerapan sistem MLM dalam sebuah bisnis memiliki tujuan sebagai berikut:
- Menaikkan keuntungan dengan lebih banyak penjualan yang terjadi dari para downline
- Mengurangi biaya pengiriman produk karena cukup mengirim ke para anggota untuk kemudian dikirim ke pembeli
- Lebih mudah memasarkan produk karena para anggota MLM memiliki strategi pemasaran tersendiri tanpa perusahaan harus membiayainya
Baca juga: 11 Ide Jualan Online Tanpa Modal, Bisa Dilakukan Dari Rumah!
Jenis Bisnis MLM
Ada 3 jenis bisnis MLM yang perlu kamu ketahui. Berikut adalah penjelasannya:
1. Binary Plan
Jenis bisnis MLM satu ini mewajibkan upline hanya memiliki dua downline saja. Jadi, ketika dia merekrut anggota baru, anggota tersebut akan ditempatkan di bawah downline, tetapi masih tetap menjadi anggotanya secara tidak langsung.
Jika upline memiliki downline lebih dari dua, keuntungan yang didapatkan akan didapatkan perusahaan.
2. Matrix
Matrix hadir untuk menyiasati sistem binary plan yang dinilai banyak menguntungkan perusahaan. Sistem ini akan menerapkan tiga frontline untuk kemudian diterapkan dengan konsep sama untuk downline-nya.
3. Break Away
Jenis terakhir adalah MLM dengan sistem break away. Semakin banyak upline memiliki downline langsung di bawahnya, keuntungan yang akan dia dapat akan semakin besar. Tetapi, dia harus mengatur semua downline seorang diri dan itu tentu saja cukup melelahkan dan merepotkan.
Cara Kerja MLM
Secara definisi, MLM adalah jenis bisnis yang memiliki strategi pemasaran berjenjang. Jadi, upline akan mendapatkan keuntungan dari apa yang downline hasilkan. Dengan demikian, keuntungan yang didapatkan menjadi berlipat, yaitu dari hasil kerjanya serta hasil kerja downline.
Berikut adalah cara kerja bisnis MLM yang bisa kamu pelajari:
- Kamu akan didaftarkan dari sponsor yang kemudian akan menjadi upline kamu dengan membayar sejumlah uang sebagai pembelian produk awal atau pembelian katalog bisnis.
- Nantinya kamu akan diberi arahan bagaimana cara kerja di MLM tersebut.
- Kamu harus menjual produk atau jasa sekaligus melakukan pencarian anggota yang nantinya akan menjadi downline kamu.
- Keuntungan yang kamu dapat adalah dari penjualan produk atau jasa yang kamu lakukan, keuntungan dari perekrutan downline, keuntungan yang didapatkan downline kamu, serta bonus penjualan atau perekrutan jika memenuhi target.
- Mengembangkan jaringan menjadi seluas mungkin akan membuat kamu semakin banyak mendapatkan keuntungan bisnis.
BACA JUGA: Apa Itu STP (Segmenting, Targeting, Positioning) dalam Bisnis? Ini Contoh dan Cara Analisisnya
Apakah Bisnis MLM Legal di Indonesia?
Banyak orang menganggap multi level marketing adalah strategi yang ilegal. Hal ini karena bisnis tersebut menerapkan skema piramida.
Menurut Federal Trade Commission, skema piramida bisa dikategorikan sebagai penipuan. Di mana seseorang akan menjanjikanmu hal menarik apabila bergabung dengan bisnis mereka.
Padahal, seberapa banyak penghasilanmu akan bergantung pada berapa banyak orang yang berhasil kamu ajak gabung, bukan jumlah produk yang kamu jual.
Jadi, apakah MLM legal di Indonesia? Jawabannya iya.
Bisnis ini dikatakan legal jika keuntungan distributor lebih banyak diperoleh dari hasil penjualan produk, bukan perekrutan anggota.
Namun jika keuntungan ditentukan berdasarkan banyaknya distributor baru, maka bisnis tersebut lebih tepat disebut pyramid schemes atau skema piramida.
Kelebihan dan Kekurangan MLM
Terdapat pro dan kontra terhadap sistem bisnis ini. Hal ini tentu saja dikarenakan banyak jenis MLM yang hanya mengandalkan perekrutan downline dan upline bisa langsung mendapatkan keuntungan.
Akan tetapi, semua bisnis tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan MLM, kamu bisa menyimak penjelasan berikut ini:
1. Kelebihan Bisnis MLM
- Bisa dijadikan pekerjaan sampingan untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
- Selain mendapatkan uang, kamu juga bisa mengasah kemampuan komunikasi dengan baik.
- Menambah relasi baru.
- Tidak banyak modal yang dikeluarkan.
- Bisa dikerjakan dari mana saja.
2. Kekurangan Bisnis MLM
- Seorang anggota MLM bukanlah seorang pengusaha, tetapi hanya selayaknya reseller dalam sebuah jaringan.
- Jika tidak berhati-hati, kamu akan terjebak pada jaringan MLM bodong yang melakukan penipuan.
- Tidak banyak mendapatkan pelatihan kerja untuk melakukan penjualan.
Contoh Bisnis MLM di Indonesia
Sebagai gambaran, berikut beberapa bisnis yang menerapkan strategi multi level marketing legal di Indonesia:
- Tupperware
- Oriflame
- Herbalife Nutrition
- Young Living
Itulah berbagai informasi tentang bisnis MLM yang bisa kamu pelajari. MLM adalah bisnis yang menjanjikan asalkan bisnis tersebut tidak hanya tentang mendapatkan anggota, melainkan juga memasarkan suatu produk yang memiliki value. Jadi, baik upline ataupun downline sama-sama bekerja keras untuk mendapatkan keuntungan.
Jika kamu pandai memasarkan sesuatu, pintar menjelaskan sehingga membuat seseorang tertarik untuk bergabung, MLM mungkin bisnis yang cocok untukmu.
MLM juga bisa dijadikan side hustle yang untuk menambah pemasukan. Namun, jika kamu belum ingin menyeriusi side hustle, tentu saja kamu harus memiliki pekerjaan utama, bukan?
Nah, jika kamu sekarang sedang menjadi jobseeker, kamu bisa menginstal aplikasi KitaLulus di Play Store atau App Store. KitaLulus memiliki lebih dari 50.000 informasi lowongan pekerjaan yang bisa kamu pilih berdasarkan kualifikasi kamu.
Cara mencari posisi yang sesuai juga mudah. Kamu cukup mengetikkan nama posisi, nama perusahaan, atau kota tujuan. Nantinya, kamu akan mendapatkan daftar pekerjaan sesuai kemauan kamu. Bisa juga loh kamu memilihnya berdasarkan sistem kerja, seperti full time, kontrak, freelance, bahkan work from home. Jadi, lebih mudah untuk menyeleksinya.
Yuk, segera instal aplikasi KitaLulus di smartphone kamu. Dapatkan pengalaman mencari kerja #LebihMudah dibanding sebelumnya.