Pengangguran struktural— Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah pengangguran, kan? Namun, apakah kamu pernah mendengar istilah pengangguran struktural? Jika belum pernah, kita akan mempelajarinya di artikel ini.
Pengangguran struktural adalah salah satu jenis dari pengangguran yang ternyata ada beberapa macam. Bermacam-macam jenis pengangguran ini dikarenakan untuk menggolongkannya karena beberapa alasan.
Pengangguran struktural menjadi salah satu dari empat jenis pengangguran yang paling umum diketahui, selain pengangguran friksional, pengangguran siklikal, dan pengangguran teknologi.
Namun, sebenarnya apa itu pengangguran struktural? Mengapa disebut demikian dan apa penyebabnya? Lalu bagaimana cara mengatasi jenis pengangguran ini?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, KitaLulus sudah merangkaikannya untukmu di artikel ini. Kamu bisa menyimaknya hingga akhir untuk memahami tentang pengangguran struktural secara lebih rinci.
Apa Itu Pengangguran Struktural?
Apa sih pengangguran struktural itu? Seperti namanya, pengangguran struktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan oleh perubahan struktur ekonomi. Perubahan ini bisa karena kondisi ekonomi suatu negara sedang tidak baik atau perusahaan mengalami goncangan bisnis.
Beberapa perusahaan yang sedang melakukan restrukturisasi karyawan, melakukan merger, mengalami pengeluaran yang melampaui batas kemampuan, hingga kegagalan penjualan juga akan menjadi penyebab pengangguran struktural.
BACA JUGA: 17 Tips Mengikuti Job Fair Agar Langsung Dapat Kerja
Penyebab Pengangguran Struktural dan Contoh
Selain beberapa penyebab di atas, beberapa penyebab lain dari pengangguran struktural adalah sebuah negara yang masyarakatnya tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimak penjelasan di bawah ini.
1. Geografi
Setiap negara pasti memiliki kondisi geografisnya sendiri-sendiri. Contohnya Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki kondisi tanah yang subur.
Oleh karena itu, negara ini disebut negara agraris karena banyak masyarakatnya yang menjadi petani atau kondisi alamnya yang mudah ditumbuhi tanaman dan hal itu bisa menjadi mata pencaharian.
Akan tetapi, ketika kondisi tersebut membuat nyaman, terkadang banyak masyarakat yang menolak tawaran bekerja. Sehingga, ketika suatu hari kondisi geografis tidak sebagus sebelumnya dan membuat profesi petani menurun penghasilannya, keadaan mereka juga ikut menurun.
Penolakan pembangunan karena alasan geografis bisa menjadi penyebab dari pengangguran struktural.
2. Kondisi dan Selera Pasar yang Berubah
Zaman yang semakin berkembang membuat segala hal harus menyesuaikan. Hal ini juga menjadi siklus pada pola pasar, pola produksi, dan pola konsumsi.
Ketika pola pasar berubah: selera dan kondisinya berbeda dari sebelumnya, otomatis produsen juga seharusnya mengikutinya. Dengan demikian, ketika produsen tetap keukeuh untuk memproduksi satu hal yang tidak mengikuti selera dan kondisi pasar, akan menyebabkan ketidakterimaan untuk suatu produk oleh pasar.
Jika sudah begitu, tentu saja perusahaan akan mengalami kerugian karena pemasukan tidak ada, tetapi pengeluaran terus membesar. Oleh karena itu, perampingan karyawan akan dilakukan sehingga menimbulkan pengangguran struktural.
3. Tingkat Pendidikan Masyarakat yang Rendah
Banyak perusahaan yang mensyaratkan karyawan untuk memiliki pendidikan di suatu jenjang tertentu sehingga bisa diterima menjadi karyawan mereka. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah akan menyebabkan pengangguran struktural yang tinggi.
4. Tidak Bisa Mengikuti Perkembangan Teknologi
Apakah kamu pernah melihat suatu masyarakat menolak adanya perubahan teknologi? Dalam masyarakat yang demikian, variasi pekerjaan akan terbatas. Sehingga, kebutuhan akan lowongan kerja dan masyarakat yang menganggur akan tinggi sebab perkembangan teknologi yang semakin masif akan membuat masyarakat harus mengikutinya.
5. Tidak Ada Inovasi
Inovasi dalam berbisnis bahkan mencari pekerjaan sangat dibutuhkan. Ketika kita hanya menerima keadaan, tentu saja tidak ada perubahan apa pun. Oleh karena itu, ketika ternyata kita memiliki keterbatasan di sisi tertentu, seharusnya kita mengasah sisi lain untuk bisa menjadi produktif.
Contohnya adalah petani yang menanam tanaman musiman. Ketika petani tersebut hanya mengolah satu tanaman yang hanya tumbuh tiga bulan saja dalam satu tahun, otomatis di sembilan bulan tersebut dia menganggur. Jika tidak ada inovasi dan kemauan untuk melakukan pekerjaan atau minimal menanam tanaman lain, hal ini akan menyebabkan pengangguran struktural.
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Setelah dijelaskan penyebab terjadinya pengangguran struktural dan contohnya, kita kita pelajari cara mengatasinya. Dari penyebab dan contoh, kita bisa merumuskan apa sih yang bisa diperbaiki sehingga mengurangi pengangguran jenis ini. Berikut adalah beberapa cara mengatasi pengangguran struktural.
1. Memberikan Pelatihan Kerja/Usaha
Untuk masyarakat dengan pendidikan yang rendah hingga pengalaman kerja yang kurang, pelatihan kerja tentu saja dibutuhkan. Tidak hanya itu, pemerintah setempat atau pusat juga bisa melakukan pelatihan usaha untuk bisa menjelaskan bahwa tidak apa-apa untuk membuka usaha sendiri untuk mengurangi pengangguran yang ada.
2. Memberikan Modal Usaha
Jika alasan masyarakat tidak mau membuka usaha sendiri padahal memiliki keterampilan adalah karena kekurangan modal, pemerintah tentu harus memberikan fasilitas pinjaman modal dengan suku bunga rendah. Dengan demikian, masyarakat berani untuk membuka usaha.
3. Sosialisasi Perkembangan Teknologi
Cara mengatasi pengangguran struktural selanjutnya adalah memberikan sosialisasi tentang teknologi.
Bagaimanapun, teknologi sudah berdampingan dengan manusia. Kita akan selalu paham bahwa pesatnya pertumbuhan teknologi nantinya akan menggantikan wilayah kerja manusia. Oleh karena itu, perlu pemahaman bahwa teknologi bukan sesuatu yang menakutkan jika kita paham bagaimana menyiasati perkembangannya.
4. Pembukaan Lowongan Kerja
Pemerintah juga bisa menyediakan pembukaan lowongan kerja sebanyak-banyaknya. Syarat dan ketentuan tentu saja jangan terlalu tinggi supaya semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan untuk menempati posisi yang dibutuhkan. Dengan begini, tingkat pengangguran struktural akan berkurang.
5. Melakukan Perpindahan Tempat Tinggal
Jika di satu wilayah tidak memungkinkan untuk mendapatkan pekerjaan, kamu tidak perlu ragu untuk berpindah wilayah yang memang membuka peluang untukmu bekerja.
BACA JUGA: Cara Membuat Kartu Kuning untuk Pekerja dan Syaratnya 2022
Itulah berbagai informasi tentang pengangguran struktural yang bisa kamu pelajari. Dari penjelasan di atas, kamu menjadi tahu bahwa jenis pengangguran ada banyak sehingga cara mengatasinya juga berbeda, kan?
Nah, untuk kamu yang sekarang masih berstatus sebagai jobseeker, KitaLulus bisa membantu untuk mendapatkan pekerjaan impianmu. Aplikasi KitaLulus menyediakan informasi lowongan kerja dari berbagai perusahaan bonafit. Ada 50.000+ informasi loker yang bisa kamu akses secara gratis tanpa biaya daftar apa pun.
Tidak perlu ragu untuk melamar kerja di KitaLulus. Sebab, aplikasi KitaLulus diawasi oleh Kominfo dan seluruh perusahaan yang ada sudah terverifikasi sehingga tidak ada perusahaan bodong yang menyebar info loker hoax.
Yuk, lamar kerja melalui aplikasi KitaLulus. Unduh aplikasi KitaLulus di Playstore dan dapatkan pekerjaan #LebihMudah dalam satu genggaman!