Exit interview– Berencana untuk resign dalam waktu dekat? Selain menyiapkan surat resign, exit interview adalah salah satu yang harus kamu hadapi. Apa kamu sudah pernah dengar sebelumnya?
Di beberapa perusahaan, kegiatan exit interview termasuk hal wajib yang harus dilakukan karyawan resign. Kamu tidak perlu terlalu cemas dengan interview satu ini, karena ini adalah salah satu bentuk feedback dari karyawan kepada perusahaannya. Walau begitu, akan lebih baik lagi kalau kamu bisa menyiapkan diri dengan baik.
Untuk itu, di artikel ini kami akan kasih tahu ke kamu informasi lengkap tentang exit interview, disimak ya!
Apa Itu Exit Interview?
Pertama, mari kita bahas mengenai apa itu exit interview.
Secara definisi, exit interview adalah wawancara yang dilakukan perusahaan kepada karyawannya yang mengundurkan diri. Berbeda dari interview kerja yang menentukan nasib kamu diterima atau tidak, exit interview tidak berpengaruh kepada keputusan boleh tidaknya kamu mengajukan resign.
Hal ini karena tujuan dari diadakannya exit interview adalah untuk mendapatkan feedback yang berguna untuk perusahaan. Ini menjadi momen karyawan mengungkapkan isi pikiran dan perasaan mereka selama bekerja di perusahaan tanpa perlu khawatir dampak negatif yang mempengaruhi posisi mereka di perusahaan.
Biasanya, exit interview dilakukan melalui survei tertulis, secara lisan, ataupun keduanya.
BACA JUGA: Cara Membuat Surat Batal Resign untuk diserahkan kepada HR
8 Pertanyaan Exit Interview Paling Umum dan Tips Menjawabnya
Saat exit interview kamu akan mendapatkan berbagai pertanyaan. Mulai dari pertanyaan umum sampai pertanyaan formalitas. Berikut ini beberapa pertanyaan yang biasanya akan kamu dapatkan saat exit interview dan cara menjawabnya dengan tepat.
1. Mengapa memutuskan berhenti kerja?
Pertanyaan exit interview satu ini terbilang sangat umum diajukan HRD. Tujuan dari pertanyaan ini adalah karena perusahaan ingin tahu apakah ada alasan khusus atau kejadian tertentu yang membuatmu memutuskan berhenti kerja.
Jika kamu mendapatkan pertanyaan seperti ini, tidak apa-apa untuk mengungkapkan kekurangan atau ketidakpuasan terhadap perusahaan. Feedback yang kamu berikan akan sangat berguna bagi perusahaan dalam menyusun strategi peningkatan employee retention.
Walaupun kamu bisa mengungkapkan uneg-unegmu, tapi tetap penting menjaga kesopanan saat menjawab pertanyaan ini.
2. Faktor krusial apa yang membuatmu memutuskan untuk pindah ke pekerjaan lain?
Dari pertanyaan ini, perusahaan ingin tahu, apakah yang kamu dapatkan dari perusahaan barumu dan tidak kamu dapatkan di perusahaan lamamu.
Misalnya, gaji yang lebih tinggi, lingkungan kerja yang nyaman, jam kerja fleksibel, atau hal lainnya.
3. Adakah yang ingin kamu ubah dari pekerjaanmu selama di sini?
Lewat pertanyaan exit interview ini, perusahaan ingin tahu apa-apa saja hal yang tidak kamu sukai dari pekerjaanmu dan ingin kamu ubah. Kamu bisa beritahu bahwa sistem kerja perusahaan kurang cocok dengan mu, atau beritahu bila beban kerja terlalu banyak, dan hal lainnya.
Tidak lupa, kamu beritahu pula hal-hal yang kamu sukai dari pekerjaanmu di perusahaan lama. Dengan pernyataanmu, perusahaan bisa lebih mengerti apa sebenarnya menjadi kebutuhan karyawan dan bisa mendukung dengan lebih baik.
4. Bagaimana hubunganmu dengan manajer?
Sering kali, ditemukan bahwa hubungan pekerjaan dengan atasan menjadi alasan karyawan mundur. Jika ternyata hubunganmu dengan manajer kurang baik, hal ini wajib kamu sampaikan dengan tetap sopan dan menjaga rasa hormat.
Ingatlah bahwa tujuan pertanyaan exit interview adalah membuat perusahaan lebih baik setelah kamu tinggalkan.
Oleh karena itu, ceritakan secara berimbang tentang aspek baik dan buruk dari atasanmu dan bagaimana sebenarnya hubungan dengan secara keseluruhan.
5. Apakah perusahaan sudah memberikan fasilitas yang cukup?
Fasilitas yang dimaksud adalah perlengkapan yang menunjang mu dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Jika kamu merasa fasilitas yang diberikan kurang menunjang, tidak apa untuk menyampaikannya.
Agar perusahaan tahu bahwa hal itu bisa menjadi salah satu yang membuat karyawan terhambat menyelesaikan pekerjaan atau alasan keluar dari perusahaan karena merasa kurang di-support oleh perusahaan.
6. Apa pertimbanganmu ketika menerima tawaran pekerjaan baru?
Untuk pertanyaan satu ini, kamu tidak wajib untuk menjawab secara detail mengapa kamu memilih pekerjaan baru.
Pertanyaan ini kemungkinan diajukan HRD untuk mengetahui apa kekurangan perusahaan lama dibanding yang baru. Misalnya, gaji yang didapat lebih baik, fasilitas lebih menunjang, atau lain sebaiknya.
Jika ternyata itu sebabnya, HRD harus bisa menyusun struktur gaji yang lebih baik, mengajukan fasilitas yang lebih baru, atau lainnya.
7. Apa saja hal menyenangkan yang kamu dapat selama bekerja?
Pada pertanyaan ini, cobalah untuk berikan apresiasi terhadap perusahaan yang selama ini telah memberimu kesempatan berkarier. Berikan jawaban apa saja yang kamu sukai dari pekerjaan lamamu, misalnya rekan kerja yang menghargai kinerjamu.
8. Kualifikasi apa yang sebaiknya ada pada pengganti posisi ini?
Sebagai orang yang menjalani posisi ini, kamulah yang paling tahu keahlian apa saja yang harus dimiliki karyawan untuk mengisi posisi yang kamu tinggalkan.
Cobalah identifikasi kekuranganmu dalam menjalani tugas dan bagaimana juga perkembangan bisnis atau pengetahuan pada posisi tersebut. Cobalah rangkum hal ini dan jelaskan alasannya pada HRD, sehingga mereka juga dapat mencari orang yang lebih kompeten.
Itulah beberapa contoh pertanyaan exit interview yang biasanya diberikan HRD. Semoga dengan mengetahui hal ini, kamu menjadi lebih siap.
Jika kamu ingin tahu dimana bisa menemukan lowongan dan melamar kerja lebih mudah, aplikasi KitaLulus adalah jawabannya. Kamu bisa menemukan ribuan lowongan yang tersebar di 15 kota di Indonesia, dari perusahaan ternama, dan banyak lagi. Selain itu, kamu juga bisa menambah relasi dengan bergabung di komunitas yang tersedia. Semuanya cukup butuh satu aplikasi KitaLulus. Yuk, download aplikasinya di Playstore!