20 Contoh Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Kerja

Nisa Maulan Shofa
Penulis profesional sejak tahun 2017. Berspesialisasi dalam penulisan di bidang karir dan seputar dunia kerja.
apa itu soft skill
20 Contoh Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Kerja

Soft skill adalah kemampuan yang diperlukan pada bidang pekerjaan apa pun. Baik soft skill maupun hard skill harus dikembangkan secara berdampingan agar dapat memberikan kontribusi terbaik sehingga mencapai target kerja dengan maksimal.

Nah, sudahkah kamu tahu apa itu soft skill dan bedanya dengan hard skill? Jika kamu masih bingung, yuk simak penjelasan artikel ini hingga akhir!‍

Apa Itu Soft Skill?

apa itu soft skill

Soft skill adalah keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan interpersonal dan perilaku. Keterampilan ini mendukung seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.

Dengan memiliki soft skill, seorang karyawan bisa melakukan pekerjaan dan mengembangkan kariernya dengan baik. Inilah mengapa rekruter sering mencantumkan syarat soft skill tertentu saat membuka lowongan pekerjaan.

BACA JUGA: Mau Sukses di Usia Muda? Terapkan Growth Mindset Yuk! Ini 7 Caranya

Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill

Perbedaan hard skill dan soft skill

Hard skill dan soft skill sama-sama dibutuhkan di dunia kerja. Keduanya saling mendukung satu sama lain. Jadi buat kamu yang mau atau sedang bekerja, wajib menguasai keduanya semaksimal mungkin.

Jika kamu masih bingung perbedaan soft skill dan hard skill, simak penjelasan berikut:

1. Dari Segi Jenis Skill

Perbedaan hard skill dan soft skill yang pertama dapat dilihat dari segi jenis skill tersebut.

Pada dasarnya, hard skill adalah keahlian atau kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara teknis. Misalnya, seorang SEO specialist memerlukan hard skill berupa pemahaman terhadap Google Search Console, Analytics, dan tools SEO lainnya.

Sementara itu, soft skill merujuk pada karakteristik pribadi, sifat, atau kesadaran seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan lebih berkualitas. Contohnya kemampuan mengambil keputusan berdasarkan data (data-based decision making).

2. Dari Segi Cara Mendapatkan

Hard skill dan soft skill adalah kemampuan yang sama-sama harus dipelajari, dilatih, dan dikembangkan. Akan tetapi, keduanya berbeda dari segi cara mendapatkan dan resource ilmunya.

Untuk menguasai hard skill, kamu dapat mempelajarinya sendiri melalui kursus, materi internet, membaca buku, atau bahkan menuntut ilmu di pendidikan formal.

Akan tetapi, penguasaan soft skill hanya bisa dilakukan dengan kesadaran diri (self-awareness) untuk mempraktikkan apa yang dipahami (wisdom). Soft skill biasanya juga akan terasah melalui pengalaman dan intropeksi diri.

3. Dari Segi Fungsional

Perbedaan soft skill dan hard skill yang terakhir dapat kita lihat dari segi fungsionalnya.

Soft skill dan hard skill memang sama-sama dibutuhkan di dunia kerja. Akan tetapi, soft skill sifatnya lebih fleksibel dan bisa digunakan di posisi mana saja, apapun job deskripsinya. Sementara itu, hard skill umumnya hanya berguna di posisi-posisi tertentu.

Kita ambil contoh soft skill berupa leadership. Seseorang yang punya karakter kepemimpinan bisa membawa kemajuan pada timnya, mau dia sedang jadi leader resmi atau anggota tim. Sementara itu, orang yang punya hard skill pemrograman berbasis C+, hanya bisa bekerja di sistem atau aplikasi yang menggunakan bahasa C+ saja, kecuali dia mau belajar bahasa pemrograman lain.

Manfaat Soft Skill di Dunia Kerja

Soft skill adalah kemampuan yang dapat membantu kamu berinteraksi secara baik dan lancar dengan orang lain. Manfaatnya tentu saja banyak, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Lebih profesional.
  • Dapat berpikir inovatif dan kreatif sehingga menunjang hasil kerja.
  • Kamu akan terlihat lebih kredibel sehingga reputasi di kantor menjadi baik.
  • Bisa membantu kamu untuk memiliki relasi yang luas.

BACA JUGA: Simple Tapi Bagus, Ini 7 Contoh Mind Mapping dan Cara Membuatnya

Contoh Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Kerja

Contoh soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja

Ada berbagai soft skill yang perlu kamu miliki untuk menunjang karier, berikut daftarnya:

1. Leadership

Salah satu contoh soft skill yang dibutuhkan di dunia kerja adalah leadership alias kepemimpinan. Kemampuan ini tidak hanya harus dimiliki oleh seseorang yang menempati posisi ketua, kepala, atau bahkan C-level lainnya, melainkan juga kamu yang mungkin sekarang masih menjadi anggota divisi.

Hal ini karena tanpa memiliki kemampuan ini, kamu akan “disetir” oleh orang lain tanpa tahu batasan mana kamu harus berdiri untuk diri sendiri.

2. Communication

Contoh soft skill berikutnya yang harus dimiliki adalah komunikasi, baik dengan atasan, rekan sejawat, atau tim yang dipimpin. Selain untuk berkomunikasi dengan anggota tim lainnya, kemampuan ini juga sangat berguna jika kamu adalah seorang public relation, marketing communication, customer service atau customer relation.

3. Teamwork & Kolaborasi

Terkadang saat bekerja, kamu diharuskan berkolaborasi dengan tim lain untuk meraih tujuan bersama. Maka dari itu, kamu dituntut memiliki kemampuan kerja sama atau bekerja dalam kelompok.‍

4. Etos Kerja

Bekerja tidak hanya menyelesaikan satu tugas lalu berlanjut ke tugas lainnya. Kamu juga harus berdedikasi dalam posisi yang kamu tempati sehingga hasil pekerjaanmu dapat bermanfaat tidak hanya untuk perusahaan, tetapi juga diri sendiri. Oleh karena itu, etos kerja sangat dibutuhkan dalam pekerjaan.

5. Critical Thinking

Contoh soft skill yang cocok dimasukkan CV

Critical thinking alias berpikir kritis adalah contoh soft skill yang dibutuhkan dalam tempat kerja berikutnya. Jika didefinisikan, critical thinking adalah kemampuan menganalisa informasi secara in-depth, melihat informasi baru dibalik informasi, serta memproses info dari berbagai segi untuk menghasilkan kesimpulan baru.

Kemampuan critical thinking sangat dibutuhkan di dunia kerja, terutama jika kamu ingin mendapat jenjang karir lebih baik.

Critical thinking atau berpikir kritis adalah soft skill yang juga dibutuhkan di tempat kerja. Dengan memiliki kemampuan ini, kamu akan mampu mengatasi masalah atau tantangan secara analitis.

Hal ini karena kamu cenderung mampu mengidentifikasi penyebab dari suatu masalah dan mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan.

Kemampuan critical thinking sangat dibutuhkan di dunia kerja, terutama jika kamu ingin mendapat jenjang karir lebih baik.

6. Analytical Thinking

Di zaman serba digital seperti sekarang, ada banyak sekali informasi yang beredar. Maka dari itu, kamu dituntut untuk bisa menganalisis informasi tersebut guna memastikan kebenarannya. Analisis yang baik bisa dilakukan dengan melakukan observasi hingga riset informasi lebih dalam.

7. Creative & Innovative Thinking

Tidak ada hal yang benar-benar baru di zaman sekarang. Pada umumnya, produk baru tercipta dari metode ATM: ambil, tiru, dan modifikasi. Maka dari itu, pemikiran kreatif dan inovatif harus dimiliki supaya tidak terjadi kebosanan pada target pasar dan tidak melanggar hak cipta.

8. Adaptive

Contoh soft skill berikutnya yang harus kamu kuasai saat ini adalah adaptive, alias mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi dan perubahan.

Kemampuan beradaptasi berfungsi supaya kamu bisa dengan mudah bekerja sama dengan tim. Terlebih ketika kamu bekerja di bagian marketing, maka beradaptasi adalah hal mutlak untuk dikuasai.

9. Public Speaking

Contoh soft skill dalam CV

Public speaking tidak hanya tentang apakah kamu bisa mengobrol dengan orang lain atau tidak. Namun, kamu juga memiliki pengetahuan luas tentang suatu hal sehingga kamu bisa membicarakan hal tersebut dengan lancar.

Dengan begitu, kamu akan memiliki kemampuan public speaking yang baik sehingga sama sekali tidak malu jika berbicara di depan umum.

10. Time Management

Manajemen waktu sangat berguna untuk dunia kerja bahkan kehidupan sehari-hari. Saat tidak memiliki manajemen waktu dengan baik, seluruh pekerjaan kamu bisa berantakan. Alhasil kamu akan dicap sebagai seseorang yang tidak profesional.

BACA JUGA: 6 Cara Manajemen Waktu yang Efektif dan Manfaatnya, Dijamin Nggak Menyesal!

11. Problem Solving

Setiap bidang pekerjaan pasti memiliki masalah. Dengan begini, kemampuan memecahkan masalah adalah hal utama yang harus dikuasai. Tidak hanya tentang masalah di tim, tetapi juga masalah dengan klien atau bahkan customer yang kamu tangani.

12. Manajemen Emosi

Jika kamu masih merasa emosimu meledak-ledak dan tidak bisa mengontrolnya, maka kamu harus mengasah kemampuan manajemen emosi mulai sekarang. Soft skill satu ini sangat dibutuhkan supaya hubunganmu dengan orang lain tidak berantakan. Terlebih dengan rekan kerja yang kamu temui setiap harinya.

13. Networking

Contoh soft skill dalam dunia kerja yang perlu kamu kuasai lainnya adalah networking alias berelasi. Mencari relasi sangat penting untuk mengembangkan karir. Dengan memiliki relasi yang luas, kamu juga akan belajar dari banyak sumber dan kamu akan lebih mudah mencari informasi tentang suatu hal.

‍14. Manajemen Konflik

Manajemen konflik adalah kemampuan dalam penanganan perselisihan yang dilakukan dengan upaya konstruktif dan efektif supaya konflik tidak semakin buruk dan bisa terselesaikan.

Ini adalah contoh soft skill dalam CV yang bisa kamu tambahkan, mengingat di lingkungan pekerjaan konflik kerap terjadi. Seseorang yang memiliki soft skill ini diharapkan bisa menjadi penengah saat konflik muncul dan menampung segala aspirasi serta menentukan jalan keluar yang tepat.

15. Empati

Empati adalah skill memahami emosi seseorang. Kemampuan ini membuatmu mampu menunjukkan rasa iba dan menempatkan diri di posisi orang lain.

Di lingkungan kerja, empati penting untuk membangun hubungan yang kuat antar sesama rekan kerja. Selain itu kemampuan ini juga membantu memecahkan konflik karena kamu bisa memahami pandangan orang lain dan mencari solusi yang adil.

Bila kamu melamar untuk posisi customer support, customer service, atau sales, menambahkan keterampilan empati akan menandakan kamu bisa memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan memberikan solusi yang lebih tepat.

16. Fleksibilitas

Fleksibilitas di sini artinya kamu bisa beradaptasi dan mengikuti keadaan yang berubah-ubah. Memiliki skill ini menandakan bahwa kamu adalah seseorang yang terbuka, responsif, dan mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru.

17. Berorientasi pada Tujuan

Berorientasi pada tujuan menandakan kamu akan bekerja keras dan fokus terhadap hasil yang telah ditetapkan.

Soft skill ini melibatkan sikap proaktif dan terorganisir. Kemampuan ini juga menandakan bahwa kamu memprioritaskan tugas, mempertahankan motivasi, serta secara berkala melacak kemajuannya demi mencapai tujuan yang ingin dicapai.

18. Interpersonal Skill

Kemampuan interpersonal berkaitan dengan skill membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain. Hal ini melibatkan proses berkomunikasi efektif, berempati, dan menyelesaikan konflik.

Interpersonal skill juga berkaitan dengan kemampuan membangun hubungan baik, kepercayaan dan bekerja sama. Maka tidak heran bila beberapa lowongan pekerjaan menambahkan skill ini dalam persyaratannya.

19. Negosiasi

Negosiasi melibatkan komunikasi persuasif dan menemukan solusi menguntungkan bagi kedua belah pihak. Seseorang yang memiliki kemampuan negosiasi biasanya mampu membangun hubungan, menyelesaikan konflik, dan mendapatkan kepercayaan.

Di dunia kerja, kemampuan negosiasi jadi kemampuan penting yang harus dikuasai oleh sales executive, business development, HR, dan hingga procurement.

20. Teliti terhadap Detail

Di dunia kerja, skill detail oriented sangat dibutuhkan guna memastikan keakuratan dan menjaga kualitas hasil pekerjaan.

Kemampuan ini memungkinkan kamu punya fokus yang tinggi pada hal-hal kecil dan memastikan tidak ada yang terlewat. Biasanya, kamu selalu mengoreksi dan memeriksa ulang pekerjaan untuk memastikan semuanya benar.

Selain itu, kamu juga bekerja dengan rapi dan terstruktur.

Cara Meningkatkan Soft Skill

Cara meningkatkan soft skill untuk dunia kerja

Meskipun soft skill bersifat subjektif dan tidak dapat diukur atau dinilai, tetapi kemampuan ini dapat ditingkatkan kok. Bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

1. Mengamati Sekitar

Dengan mengamati sekitar, kamu akan tahu hal apa yang mengganggu orang lain dan hal apa yang disukai orang lain. Misal, dalam sebuah rapat divisi, ketika sebuah hal harus diputuskan, tetapi terjadi perselisihan. Akan ada reaksi yang berbeda, yaitu nyaman dan tidak nyaman.

Kamu bisa mengamati lingkungan tersebut. Mulai dari bagaimana kepala divisi memimpin rapat, bagaimana anggota lain menyatakan pendapat, hingga bagaimana reaksi anggota dalam menanggapi pendapat satu sama lain.

Dengan begitu, kamu bisa mengaplikasikan kemampuan-kemampuan baik, seperti cara mengatur, manajemen emosi, hingga cara berkomunikasi.

2. Belajar Mengatur Waktu

Time management adalah hal yang sangat krusial dalam menunjang pekerjaan. Dengan kamu belajar hal ini, kamu akan lebih disiplin sehingga nantinya dihargai oleh rekan kerja bahkan pekerjaan kamu bisa selesai dengan baik.

3. Perbanyak Membaca Buku dan Ikut Seminar

Membaca buku akan membantu kamu memiliki wawasan yang luas, begitu juga dengan mengikuti seminar sesuai dengan bidang yang kamu sukai. Ketika kamu memiliki pengetahuan yang baik akan suatu hal, maka kamu akan dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain.

4. Ikut Volunteer atau Organisasi

Mengikuti volunteer atau bergabung dengan suatu organisasi akan membantu kamu di banyak hal. Mulai dari berkomunikasi, leadership, time management, hingga manajemen emosi.

5. Belajar Menguasai Emosi dengan Baik

Mungkin kamu adalah sosok yang ekspresif. Jadi, ketika ada suatu hal yang mengganggu pikiranmu, kamu akan dengan jelas menunjukan ketidaksukaanmu pada hal itu. Atau ketika berhubungan dengan klien yang menyebalkan, kamu akan dengan mudah marah.

Hal itu adalah tindakan yang tidak tepat karena kamu tidak memiliki manajemen emosi yang baik. Secara perlahan, kamu harus mengendalikan perasaan.

Coba ambil napas yang dalam ketika merasa kesal atau marah. Pikirkan bahwa ketika kamu merespons perasaan emosi tersebut, kamu akan menyesalinya kelak. Jadi, coba simpan dahulu emosi tidak baiknya, dan bisa dikeluarkan nanti setelah kamu merasa nyaman.

6. Perbanyak Interaksi dengan Orang Lain

Memperbanyak interaksi dengan orang lain juga dapat membantu meningkatkan soft skill. Hal ini karena kita akan belajar memahami sikap dan perilaku mereka dan diri sendiri.

Dari sinilah soft skill seperti empati, interpersonal, serta public speaking bisa berkembang.

7. Mulailah Merancang Cita-cita

Coba sebutkan apa yang menjadi cita-citamu? Kalau belum terpikirkan, mungkin ini saat yang tepat untuk merancangnya.

Memiliki cita-cita akan memotivasi kamu untuk meningkatkan kemampuan termasuk soft skill agar cita-cita itu tercapai.

8. Belajar Memahami Diri Sendiri

Memahami diri sendiri bisa menuntun kamu untuk lebih mengetahui apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Setelah mengetahui mana titik kelebihan dan kelemahan, kamu pun bisa meningkatkan skill-skill tersebut.

Cara Menulis Soft Skill dalam CV

Cara menulis skill dalam CV

Biasanya, soft skill pada CV bisa langsung kamu tulis di bagian deskripsi diri. Namun, kamu juga bisa menuliskannya di bagian lain tergantung pada desain CV kamu. Yang paling penting, kamu harus menyesuaikan dengan posisi yang kamu lamar.

Contoh penulisan soft skill di bagian deskripsi diri pada CV: “I’m a professional marketing communication. I’m self driven, organised, highly adaptable, and have strong networking skills.”

Selain itu, kamu juga bisa menerapkan cara menulis soft skill dalam CV seperti berikut ini:

  • Masukkan soft skill sesuai yang dicantumkan HR dalam lowongan kerja. Misalnya HR memasukkan syarat “adaptif”, maka kamu bisa memasukkan kata “adaptif” ke dalam CV.
  • Jangan memasukkan soft skill dalam bentuk rating atau bar (seperti: skill desain grafis: bintang 4 dari skala 5). Daripada seperti itu, lebih baik tunjukkan buktinya, seperti ini: skill desain grafis: basic – bisa membuat desain banner dan konten medsos sederhana dari Canva.
  • Pilih keyword alias kata kunci yang ATS friendly. Misalnya, kamu punya skill menggambar karakter dengan Ibis Paint. Daripada memasukkan keyword “menggambar”, sebaiknya kamu pakai “illustration” atau “ilustrasi” dan bila perlu masukkan tool “Ibis Paint” juga ke dalam CV.

BACA JUGA: Panduan Membuat CV ATS Friendly, HR Dijamin Suka!

Itulah berbagai informasi tentang soft skill yang bisa kamu pelajari. Bagaimana? Apa saja soft skill yang kamu miliki? Jika ternyata ada beberapa yang belum kamu kuasai, sebaiknya pelajari pelan-pelan mulai dari sekarang, ya.

Nah, kalau sudah, kamu bisa deh mulai cari kerja di aplikasi KitaLulus. Ada banyak lowongan dari berbagai perusahaan di Indonesia dengan industri yang berbeda-beda.

Kamu juga bisa memanfaatkan fitur saring loker berdasarkan lokasi, industri, latar belakang, bahkan gaji. Menarik kan? Yuk install aplikasi KitaLulus sekarang juga dan dapatkan pekerjaan impianmu dengan lebih mudah!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top